Bagi sebagian orang, mendengar kata meminjam uang sering kali dikonotasikan untuk membayar utang atau memenuhi kebutuhan hidup. Hal itu tidak mengherankan mengingat masyarakat lebih familier dengan cicilan kebutuhan hidup, misalnya kredit rumah, kendaraan, dan kebutuhan lainnya. Padahal, pinjaman sebenarnya juga dapat digunakan untuk berinvestasi. Lho, kok bisa?
Masih banyak orang yang beranggapan bahwa untuk berinvestasi atau membuka usaha harus memiliki modal besar terlebih dahulu. Sudah menjadi hal lumrah bagi dunia usaha untuk menggunakan pinjaman sebagai modal ekspansi usaha atau berinvestasi. Yang penting memahami risiko dan kiatnya agar dapat meminimalkan kerugian.
1. Pastikan hasil investasi lebih besar dari bunga pinjaman
Ada berbagai macam investasi, mulai dari produk keuangan seperti reksa dana, saham, deposito, obligasi, atau fintech peer-to-peer lending. Emas batangan, properti, kendaraan, atau keperluan membuka usaha juga dapat menjadi pilihan investasi yang menguntungkan.
Yang penting memahami risiko dan kiatnya agar dapat meminimalkan kerugian.
Namun, tidak semua investasi tersebut menghasilkan keuntungan dengan cepat. Reksa dana, emas batangan, atau deposito misalnya membutuhkan waktu lebih lama untuk menghasilkan keuntungan. Membeli properti atau kendaraan untuk disewakan juga perlu dilakukan dengan memperhitungkan kemungkinan tenggang untuk mendapat penyewa.
Sebelum Anda memilih produk investasi, bandingkan margin keuntungan dengan bunga pinjaman terlebih dahulu. Pastikan keuntungan investasi lebih besar dari bunga pinjaman agar keuntungan yang diperoleh tidak habis hanya untuk membayar utang pinjaman dan Anda tidak terjebak gali lubang tutup lubang.
2. Pilih pinjaman dengan bunga terendah dan dari lembaga resmi
Bandingkan dengan berbagai penawaran pinjaman yang ada, besar bunga dan lama pinjaman. Usahakan hanya meminjam dari lembaga keuangan resmi yang terdaftar dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan, seperti bank, jasa multifinance, fintech peer-to-peer lending, atau pegadaian. Untuk pinjaman usaha mikro dalam nominal kecil, tersedia juga Lembaga Keuangan Mikro (LKM) atau Bank Wakaf Mikro yang memberikan pinjaman dengan imbal hasil sangat rendah.
Memilih lembaga yang berizin dari OJK sangat penting agar Anda sebagai konsumen dapat memperoleh perlindungan atau mediasi apabila terjadi sengketa atau gagal membayar utang. Selain itu, lembaga keuangan resmi juga memiliki standar acuan suku bunga yang baku dari Bank Indonesia sehingga tidak sewenang-wenang dalam mengenakan bunga pinjaman.
Pilih pinjaman dengan bunga terendah dan syarat paling fleksibel, misalnya ketentuan untuk dapat melunasi pinjaman lebih awal tanpa dikenai biaya apa pun. Menggunakan lembaga yang tidak resmi akan lebih banyak merugikan Anda, baik dari risiko pengenaan bunga, denda berlipat yang tidak wajar, penagihan yang tidak beretika, maupun tidak adanya perlindungan data pribadi.
Pilih pinjaman dengan bunga terendah dan syarat paling fleksibel.
3. Gunakan dana pinjaman hanya untuk investasi dan pisahkan dari dana pribadi
Tertib dalam mengalokasikan dana pinjaman hanya untuk kebutuhan bisnis atau investasi. Sebisa mungkin pisahkan dana pinjaman dengan dana pribadi agar tidak tercampur penggunaannya. Hal itu juga akan memudahkan Anda dalam mengatur cash flow dan membantu Anda tidak tergoda memakai dana pinjaman untuk kebutuhan konsumtif.
4. Catat keuangan dan pastikan membayar pinjaman tepat waktu
Selalu catatlah jumlah total pinjaman Anda. Berapa bunganya, berapa cicilan yang harus dibayar setiap bulan, berapa besar pemasukan, dan pengeluaran Anda per bulan. Dengan pencatatan keuangan yang rapi, Anda dapat lebih mudah memantau perkembangan bisnis atau investasi Anda, sisa dana pinjaman, lama masa pinjaman, dan kemampuan Anda dalam mencicil pinjaman.
Membayar cicilan pinjaman tepat waktu juga membantu Anda terhindar dari denda atau biaya administrasi lainnnya. Kini banyak tersedia aplikasi pengaturan keuangan dengan fitur-fitur menarik yang memudahkan pencatatan keuangan Anda.
5. Sisihkan keuntungan untuk membayar pinjaman
Selalu sisihkan keuntungan yang diperoleh untuk membayar cicilan pinjaman setiap bulan. Setiap investasi atau bisnis memiliki risiko dan tidak ada yang bisa menjamin Anda selalu untung selamanya. Pikirkan bahwa Anda memiliki kewajiban membayar cicilan setiap bulan, baik saat bisnis Anda untung maupun rugi. Apabila keuntungan investasi Anda belum maksimal, Anda dapat menggunakan dana pribadi sementara untuk membayar cicilan tersebut.
Membayar cicilan pinjaman tepat waktu juga membantu Anda terhindar dari denda atau biaya administrasi lainnnya.
Sekali lagi, pahamilah bahwa tidak ada bisnis atau investasi yang menjamin selalu untung selamanya. Sebelum mengajukan pinjaman, pastikan Anda telah melalukan riset terlebih dahulu dan memahami risikonya. Apabila Anda belum yakin, Anda tetap dapat berinvestasi sesuai dengan kemampuan keuangan Anda tanpa harus meminjam uang.
Saat ini sudah banyak produk investasi yang dapat dipilih mulai dari ratusan ribu rupiah. Anda juga dapat mulai menyisihkan dana dari penghasilan per bulan hingga modal investasi tercukupi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar