Cari Blog Ini

Bidvertiser

Kamis, 04 Desember 2025

Resensi Buku: Mendidik dengan Iman dan Cinta secara Katolik

 

Resensi Buku - "Mendidik dengan Iman dan Cinta"

Oleh Pormadi Simbolon

Bagaimana menghadirkan pendidikan yang benar-benar memanusiakan?

Pertanyaan besar inilah yang dijawab Pormadi Simbolon melalui buku terbarunya, Mendidik dengan Iman dan Cintasebuah refleksi mendalam mengenai panggilan pendidikan dalam tradisi Katolik dan praktik pendidikan Indonesia masa kini.

Ditulis dengan bahasa yang hangat sekaligus visioner, buku ini mengajak para pendidik, orang tua, dan semua pemerhati pendidikan untuk kembali pada dua energi moral paling mendasar dalam hidup manusia: iman dan cinta.

Mengapa Buku Ini Penting?

Dalam dunia yang serba cepat, kompetitif, dan sering kali mengabaikan nilai kemanusiaan, Mendidik dengan Iman dan Cinta hadir sebagai panduan praktis sekaligus spiritual untuk membangun pendidikan yang:

  • mengedepankan martabat setiap pribadi,
  • memadukan pengetahuan dengan kebajikan,
  • melihat peserta didik sebagai subjek yang dikasihi Tuhan,
  • serta menciptakan ruang belajar yang aman, hangat, dan membebaskan.

Pormadi Simbolon, dengan pengalaman panjang dalam pembinaan masyarakat dan pengamatan tentang pendidikan Katolik, menampilkan gagasan bahwa pendidikan sejati tidak hanya membentuk kecerdasan intelektual, tetapi juga hati yang peka, iman yang kokoh, dan karakter yang teguh.

Isi Buku yang Menyentuh dan Mencerahkan

Pembaca akan menemukan pembahasan yang runtut dan inspiratif mengenai:

  1. Iman sebagai fondasi mendidik manusia seutuhnya;
  2. Cinta sebagai metode pendidikan yang memerdekakan;
  3. Tantangan pendidikan di era digital dan modernitas cair;
  4. Peran pendidik sebagai saksi kasih, bukan hanya pengajar;
  5. Strategi praktis membangun budaya sekolah yang humanis dan berkarakter

Gaya penulisan yang reflektif dan penuh empati membuat buku ini mudah dipahami, tetapi tetap memperkaya pemikiran.

Sasaran Pembaca

Buku ini sangat sesuai untuk:

  • guru dan tenaga kependidikan,
  • pastor, katekis, dan pembina umat,
  • mahasiswa pendidikan atau teologi,
  • pimpinan sekolah Katolik,
  • orang tua yang ingin mendidik anak dengan cinta dan nilai,
  • siapa pun yang rindu menghadirkan pendidikan yang bermakna.

Keunggulan Buku

  1. Menggabungkan refleksi teologis, psikologis, dan pedagogis
  2. Relevan dengan konteks pendidikan Indonesia
  3. Bahasa komunikatif dan inspiratif
  4. Cocok dipakai sebagai bahan retret, lokakarya guru, maupun pengembangan pendidikan Katolik

Mengapa Pembaca Akan Menyukai Buku Ini

Mendidik dengan Iman dan Cinta menawarkan jawaban atas kerinduan banyak orang terhadap pendidikan yang lebih manusiawi. Buku ini memberikan penguatan rohani, inspirasi praktis, dan visi baru bagi siapa pun yang menghayati pendidikan sebagai panggilan pelayanan.

Bagi lembaga pendidikan, komunitas Gereja, dan para pendidik, buku ini akan menjadi bacaan wajib untuk membangun budaya sekolah yang penuh kasih dan berorientasi pada pembentukan karakter.

Mari menjadi bagian dari gerakan menghadirkan pendidikan yang berakar pada iman dan diwujudkan dalam cinta. Buku ini bukan sekadar bacaantetapi pendamping perjalanan, bagi pendidik yang ingin memberi bukan hanya pelajaran, tetapi kehidupan itu sendiri. (*)

Informasi buku:

Judul : Mendidik dengan Iman dan Cinta

Penulis : Pormadi Simbolon

Bidang : Pendidikan – Spiritualitas – Humaniora

Penerbit : PT Pohon Cahaya, Yogyakarta

Tahun : 2025

Tebal : xviii + 94 hlm; 14,8x21 cm

ISBN : 978-602-491-635-0

E-ISBN : 978-602-491-637-4 (PDF)




#MendidikDenganImanDanCinta

#PendidikanBerbasisNilai

#PendidikanKatolik

#PendidikanHumanis

#ImanDanCinta


Selasa, 02 Desember 2025

Dua Buku, Satu Kegelisahan : Membaca Zaman - Merawat Manusia

 


Dua Buku, Satu Kegelisahan - Membaca Zaman, Merawat Manusia

Di tengah dunia yang bergerak cepat, rapuh, dan sering kehilangan arah, membaca dan menulis bukan sekadar aktivitas intelektual. Ia adalah tindakan merawat kesadaran, menjaga agar manusia tidak tercerabut dari makna, nilai, dan cinta. Dari kegelisahan itulah dua buku karya Pormadi Simbolon ini lahir: Pemikiran Zygmunt Bauman dan Mendidik dengan Iman dan Cinta.

Keduanya berbicara dari ranah yang berbeda, namun bertemu pada tujuan yang sama: menolong manusia memahami dunia dan tetap manusiawi di dalamnya.

Pemikiran Zygmunt Bauman - Membaca Dunia yang Cair dan Penuh Ketidakpastian

Zaman ini—meminjam istilah Zygmunt Bauman—adalah zaman *modernitas cair*: serba berubah, tak pasti, dan sulit digenggam. Relasi menjadi rapuh, identitas mudah goyah, dan institusi sering kalah cepat dari arus pasar dan teknologi.

Buku Pemikiran Zygmunt Bauman mengajak pembaca masuk ke jantung kegelisahan zaman itu. Dengan bahasa yang reflektif dan kontekstual, buku ini membedah gagasan-gagasan penting Bauman tentang:

* modernitas cair dan kehidupan yang tidak stabil

* krisis identitas dan rapuhnya relasi sosial

* konsumerisme, ketimpangan sosial, dan tanggung jawab moral

* posisi negara, pendidikan, dan warga di tengah dunia global


Buku ini tidak berhenti pada analisis kritis. Ia juga mengajak pembaca bertanya: bagaimana seharusnya kita hidup di dunia yang serba cair? Di sanalah refleksi etis dan kemanusiaan menjadi penopang utama.


Buku ini cocok bagi mahasiswa, dosen, pendidik, pemerhati kebijakan publik, rohaniawan, dan siapa pun yang resah membaca tanda-tanda zaman.

Mendidik dengan Iman dan Cinta

Pendidikan sebagai Tindakan Kemanusiaan

Jika buku pertama menyoroti kegelisahan zaman, maka Mendidik dengan Iman dan Cinta menawarkan jalan merawat manusia, khususnya melalui pendidikan berbasis nilai.

Di tengah pendidikan yang sering direduksi menjadi angka, peringkat, dan kompetisi, buku ini mengajak kita kembali pada pertanyaan dasar: untuk apa mendidik? Pendidikan, dalam perspektif buku ini, bukan sekadar soal kurikulum dan standar, melainkan soal **membentuk manusia seutuhnya —akal, moral, iman, dan kasih.

Buku ini menegaskan bahwa:

* iman bukan penghalang nalar, melainkan sumber makna

* cinta adalah dasar relasi pendidik dan peserta didik

* pendidikan Katolik dipanggil menjadi terang, bukan menara gading

* sekolah dan keluarga adalah ruang pembudayaan nilai kemanusiaan

Ditulis dari pengalaman reflektif dan praksis pendidikan, buku ini relevan bagi guru, pendamping iman, orang tua, pengelola sekolah, serta siapa pun yang percaya bahwa mendidik adalah panggilan moral dan spiritual.

Dua Buku, Satu Benang Merah

Pemikiran Zygmunt Bauman membantu kita memahami dunia, sementara Mendidik dengan Iman dan Cinta mengajak kita bertindak di dalam dunia itu. Yang satu membaca realitas, yang lain merawat harapan. Keduanya berpijak pada keyakinan yang sama: tanpa nilai, manusia akan mudah kehilangan arah.

Di tengah dunia yang semakin cair, pendidikan, iman, dan cinta bukan pilihan tambahan. Ia adalah fondasi bertahan hidup sebagai manusia.

Jika Anda mencari bacaan yang tidak hanya mencerdaskan, tetapi juga menggetarkan nurani, dua buku ini adalah undangan untuk berhenti sejenak—merenung, dan bertumbuh. (*)

PEMESANAN kunjungi via Link ini: https://s.id/2bukubaumandanmendidik 


#MembacaZaman #ZygmuntBauman #PendidikanNilai #ImanDanCinta #LiterasiKritis

Powered By Blogger