Cari Blog Ini

Bidvertiser

Selasa, 12 November 2013

Nuklir Iran, Masih Ada Kesempatan (Tajuk Rencana Kompas)

PERUNDINGAN selama tiga hari membahas program nuklir Iran, yang berakhir Sabtu (9/11) malam, di Geneva, Swiss, gagal mencapai kesepakatan.
Perwakilan Tinggi Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri dan Keamanan Catherine Ashton, yang memimpin perundingan itu, dalam jumpa pers seusai perundingan itu, Minggu dini hari, mengatakan, "Banyak kemajuan konkret telah dicapai, tetapi sejumlah perbedaan tetap ada."

Perundingan soal program nuklir Iran itu diikuti Iran dan P5+1, yakni lima anggota tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (Amerika Serikat, Rusia, China, Inggris, dan Perancis) plus Jerman.

Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif, yang juga hadir dalam jumpa pers itu, mengatakan, tidak berkecil hati atas gagalnya perundingan itu. Menurut dia, perundingan berlangsung dalam atmosfer yang positif dan ia berharap kesepakatan bisa dicapai pada perundingan selanjutnya.

Secara selintas komentar Ashton dan Zarif tentang perundingan tiga hari yang gagal ini cukup positif. Namun, jika diperhatikan dengan saksama, sesungguhnya posisi dasarnya masih tetap sama.

Menteri Luar Negeri AS John Kerry menegaskan, AS tetap pada posisinya, yakni memastikan Iran tidak membuat senjata nuklir dengan program nuklir yang mereka jalankan. Sementara itu, Presiden Iran Hassan Rouhani di hadapan Majelis Nasional (Parlemen Iran), Minggu, mengatakan, Iran tidak akan menyerahkan haknya untuk mengembangkan nuklir, termasuk pengayaan uranium. "Hak bangsa Iran dan kepentingan nasional kami adalah garis merah yang tidak dapat dilanggar. Begitu pula hak nuklir di bawah kerangka peraturan internasional, yang di dalamnya mencakup pengayaan uranium di Iran," kata Rouhani.

Mencegah kemungkinan Iran membuat senjata nuklir adalah kata kuncinya. Dan, menurut sejumlah diplomat yang ikut dalam perundingan itu, perundingan gagal setelah Perancis menilai, kesepakatan yang diajukan tak cukup untuk mencegah kemungkinan Iran membuat senjata nuklir.

Negara-negara Barat telah lama mencurigai Iran memiliki keinginan untuk memiliki senjata nuklir, tetapi Teheran mengatakan, pengayaan uranium itu dilakukan untuk tujuan damai. Dan, dalam pertemuan tiga hari di Geneva itu, Iran tidak dapat meyakinkan negara-negara Barat bahwa program nuklirnya tidak dimaksudkan untuk membuat senjata nuklir.

Kesempatan untuk mencapai kesepakatan masih tetap terbuka. Itu sebabnya, Iran dan P5+1 bersedia melanjutkan perundingan pada 20 November. Namun, tentunya perlu disadari bahwa tanpa kesediaan untuk berkompromi, kesepakatan akan sulit dicapai.

Sumber: http://print.kompas.com/KOMPAS_ART0000000000000000003114843
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger