Cari Blog Ini

Bidvertiser

Rabu, 12 Februari 2014

TAJUK RENCANA Toyota Akan Tinggalkan Australia (Kompas)

ADA kabar mengejutkan dari Australia. Senin (10/2), Toyota memutuskan untuk menghentikan produksinya di Australia pada akhir 2017.
Keputusan pahit yang diambil produsen otomotif terkemuka Jepang itu dinilai sebagai kematian industri otomotif di negara benua itu. Negara yang dikenal dengan produksi mobil Holden itu pada 2017 tidak lagi memiliki industri otomotif.

Lima tahun lalu, produsen mobil Jepang lainnya, Mitsubishi, menutup pabriknya di Adelaide. Mei tahun lalu, produsen mobil Amerika Serikat, Ford, mengumumkan akan menghentikan produksi di Australia pada 2016. Bukan itu saja, Desember 2013, General Motors, produsen mobil Amerika Serikat, yang salah satu produksinya adalah Holden, ikon mobil Australia, juga menyatakan akan menghentikan produksinya pada 2017.

Pemerintah Australia sesungguhnya telah berupaya keras untuk mempertahankan industri otomotif di negaranya. Bahkan, Holden menerima bantuan 1,8 miliar dollar Australia (Rp 18 triliun) dari Pemerintah Australia selama 11 tahun terakhir.

Tingginya biaya produksi dan ketatnya persaingan di antara produsen mobil di negara yang berpenduduk 23 juta orang itu membuat produsen mobil tidak mempunyai pilihan lain kecuali hengkang, meninggalkan Australia. Tingginya biaya produksi itu, antara lain, dipicu tingginya upah tenaga kerja dan tingginya nilai tukar dollar Australia. "Ada banyak faktor di luar kendali kami yang mengakibatkan memproduksi mobil di Australia menjadi tidak layak lagi," kata CEO Toyota Australia Max Yasuda.

Jumlah produksi mobil di Australia terus menurun sangat signifikan dalam 10 tahun terakhir. Dari tahun 2004, yang rata-rata produksinya mencapai 400.000 mobil, menurun menjadi hanya 200.000 mobil pada 2012. Itu, antara lain, dipicu masuknya mobil-mobil impor yang harganya lebih murah dibandingkan dengan produksi di dalam negeri.

Dengan tutupnya produksi Toyota di Altona, dekat Melbourne, ada sekitar 4.000 pekerja akan kehilangan mata pencarian. Toyota, yang hadir di Australia sejak 1963, saat ini memproduksi sedan ukuran menengah (midsize), seperti Camry, Camry Hybrid, dan Aurion.

Kepergian Toyota dari Australia tentunya dapat dimanfaatkan oleh negara yang upah tenaga kerjanya lebih rendah dan memiliki pertumbuhan kelas menengah yang tinggi, antara lain Indonesia. Dengan menjadi basis industri bagi Toyota, terutama untuk ekspor, Indonesia dapat mengambil manfaat yang sebesar-besarnya. Tentunya tanpa melupakan untuk menyisihkan sebagian penghasilan dari industri otomotif itu untuk membangun ruas-ruas jalan baru dan sistem transportasi massal. Dengan demikian, kemacetan lalu lintas dapat ditekan.

Sumber: http://print.kompas.com/KOMPAS_ART0000000000000000004743114
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger