Cari Blog Ini

Bidvertiser

Sabtu, 28 Juni 2014

TAJUK RENCANA Ramadhan Penuh Kesejukan (Kompas)

BULAN Ramadhan tiba kembali setelah hampir setahun berpisah. Umat Islam kembali tergerak untuk mendapatkan berkah dan rida Allah SWT.
Perintah berpuasa tertuang dalam Surat Al Baqarah Ayat 183. Kewajiban berpuasa sudah diperintahkan Allah kepada orang-orang sebelum datangnya agama Islam.

Di tengah roda kehidupan modern yang sangat menuntut, boleh jadi puasa dirasa semakin memberatkan. Namun, dengan keikhlasan, kita yakin yang berat pun akan terasa ringan. Bahkan, Allah Yang Maha Pemurah memberikan keringanan kepada mereka yang sakit dan dalam perjalanan untuk tidak berpuasa. Mereka yang terkendala untuk menjalankannya pun diberi ruang dengan membayar fidiah, yaitu memberi makan orang miskin.

Bulan Ramadhan dirindukan umat Islam karena memberi kesempatan banyak dan luas untuk mendapatkan berkah melalui amalan. Ketakwaan yang meningkat, juga kesalehan, kesabaran, kesehatan, pengetahuan, dan wawasan adalah di antara berkah itu.

Menyimak cara mengetahui kedatangan bulan suci ini, orang pun dapat memperdalam ilmu falak (astronomi). Kebutuhan untuk mengetahui penampakan hilal, misalnya, membuat perukyat mempergunakan kamera yang lebih sensitif, mengingat piringan bulan yang masih amat tipis sulit dilihat di antara kilauan sinar matahari senja.

Dalam perjalanan selanjutnya, umat Islam juga dapat mengikuti perjalanan bulan, menjadi seperempat, purnama, seperempat lagi, hingga akhirnya datang 1 Syawal. Di situlah kesabaran mengikuti proses dipancarkan.

Bersama keikhlasan, kesabaran juga relevan pada hari-hari ini, ketika bangsa Indonesia menyongsong Pemilu Presiden 9 Juli 2014. Kita semua menyimak, kontestasi ini telah memanaskan emosi para pendukung. Diakui, jabatan puncak adalah jabatan mulia yang amat didambakan para aspiran yang kita yakini berniat baik untuk membawa kesejahteraan dan kemakmuran.

Namun, seperti kita lihat hari-hari ini, kadang hal itu membuat pendukung terhanyut dalam rivalitas yang gemuruh. Kita yang ingin melihat kontestasi berlangsung damai amat berkepentingan membuat suasana sejuk dan semuanya dijalankan penuh kesabaran dan keikhlasan.

Bulan Ramadhan, yang di dalamnya menandai turunnya Al Quran dan malam Lailatul Qadar, sudah semestinya menjadi rahmat yang menyejukkan. Al Quran memberikan petunjuk bagi manusia dan malam Lailatul Qadar jelas mengajarkan tentang hidup mulia.

Dari sisi ini, kita memahami, kemuliaan bukan saja datang dari ketinggian jabatan seperti presiden, melainkan juga dari perilaku yang penuh welas asih, peduli, dan menyatu dengan sesama.

Kita berharap berkah Ramadhan tercurah bagi bangsa Indonesia, terlebih juga bagi tokoh yang sedang bersaing ketat dalam kontes pilpres. Semoga Ramadhan menambah kebeningan hati dan menguatkan tekad untuk memimpin seadil-adilnya dan seikhlas-ikhlasnya.

Sumber: http://print.kompas.com/KOMPAS_ART0000000000000000007524420
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger