Cari Blog Ini

Bidvertiser

Kamis, 30 Oktober 2014

TAJUK RENCANA Heboh Penculikan di Meksiko (Kompas)

KASUS penculikan dan pembantaian 43 mahasiswa keguruan di Meksiko semakin menggambarkan betapa kejinya sindikat narkotika di negeri itu.
Hilangnya 43 mahasiswa di dekat kota Iguala, sekitar 130 kilometer sebelah barat daya Mexico City, sejak 26 September lalu, menimbulkan kehebohan dan guncangan hebat di seluruh negeri. Kehebohan dan guncangan bertambah karena mayat ke-43 mahasiswa ditemukan dalam kuburan massal.

Rupanya para mahasiswa diculik kemudian dibantai dan dimasukkan ke dalam satu kubur oleh pelaku kejahatan. Gelombang protes melanda sejumlah tempat di seluruh negeri. Pemerintahan Presiden Enrique Pena Nieto dikecam karena dinilai gagal menciptakan keamanan seperti sering dijanjikannya.

Seluruh negeri benar-benar dilanda kegalauan oleh kasus penculikan yang begitu menggemparkan. Beragam spekulasi muncul tentang otak dan pelaku penculikan. Teka-teki mulai terkuak awal pekan ini ketika empat anggota sindikat narkotika Guerreros Unidos tertangkap, yang dicurigai berada di balik kasus penculikan.

Kasus penculikan, pembunuhan, dan penguburan massal atas 43 mahasiswa memperlihatkan ancaman sindikat narkotika sangat berbahaya. Paling tidak 100.000 orang tewas terkait aktivitas sindikat narkotika sejak tahun 2007. Bahaya lebih besar muncul karena sindikat narkotika sudah menyusup masuk ke dalam kalangan politisi dan aparat keamanan.

Tragedi penculikan di Meksiko semakin menggambarkan betapa absurdnya mentalitas pejabat dan aparat keamanan. Kisah penculikan berawal dari penyergapan polisi terhadap bus yang membawa para korban. Keprihatinan semakin mendalam setelah terkuak penyerbuan dilakukan aparat kepolisian bersama anggota sindikat Guerreros Unidos atas suruhan Wali Kota Iguala Jose Luis Abarca, yang ingin memasung gerakan mahasiswa.

Rupanya Abarca marah terhadap gerakan mahasiswa yang dianggap menghalangi upaya istrinya menjadi Wali Kota Iguala untuk menggantikan dirinya. Abarca pun menyuruh polisi dan anggota sindikat Guerreros Unidos untuk menculik dan membunuh mahasiswa. Ternyata pula istri Abarca merupakan anggota sindikat Guerreros Unidos yang termasuk gembong mafia yang ditakuti. Pasangan suami-istri Abarca kini menghilang.

Keterlibatan Nyonya Abarca dalam sindikat narkotika bukanlah fenomena aneh dalam aktivitas mafia narkotika dan sindikat kokain di negara-negara Amerika Latin. Kerja sama antara sindikat narkotika dan pejabat serta aparat keamanan merupakan persoalan klasik yang menyulitkan pemberantasan sindikat dan mafia narkotika di Amerika Latin ataupun di Asia dan Afrika. Mereka tidak peduli atas kehancuran orang lain, terutama generasi muda.

Sumber: http://print.kompas.com/KOMPAS_ART0000000000000000009787863
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger