Cari Blog Ini

Bidvertiser

Kamis, 13 November 2014

Penjarakan Mafia Migas Sebelum Naikkan Harga BBM (Darmawan Sipayung)

Rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak sebaiknya dibarengi dengan tindakan tegas dan nyata pemerintah: membongkar dan memenjarakan para mafia migas mulai sektor hulu sampai hilir. Tindak tegas para penyelundup BBM bersubsidi.
Yang tak kalah penting, batasi mobil pribadi dan kendaraan berukuran besar pemakai BBM bersubsidi dengan pemakaian energi alternatif. Pemerintah sebaiknya telah memiliki formula atau kajian yang telah dipersiapkan dengan matang oleh para ahli di kementerian terkait.

Golongan kaya atau pemobil pribadi, yang selama ini menikmati BBM bersubsidi, tidak akan menghadapi masalah apabila harga premium dinaikkan menjadi Rp 9.500 per liter atau lebih. Namun, itu memberatkan warga miskin—serta pegawai negeri sipil—sebab kenaikan harga akan merambat pada kebutuhan pokok, ongkos pengangkut, dan lain-lain.

Darmawan Sipayung
Jalan Sisingamangaraja, Balige,Toba Samosir, Sumatera Utara

Sumber: http://print.kompas.com/KOMPAS_ART0000000000000000010015579
Powered by Telkomsel BlackBerry®

1 komentar:

  1. Untuk apa pihak Pertamina meminta kepada kepala daerah agar mengeluarkan surat edaran untuk menghemat BBM bersubsidi? Lah,operator atawa penjualan BBM bersubsidi kan ada di SPBU milik pertamina. Jual saja BBM bersubsidi di setiap SPBU hanya di satu pompa bensin MAKSIMAL Rp50.000. Tulis di situ 'BBM BERSUBSIDI UNTUK RAKYAT". Kemudian pasang CCTV untuk memantau, mobil siapa saja yang beli di situ.
    Pompa yang lainnya diperuntukkan bagi BBM nonsubsidi. Beres toh?
    SOAL MAFIA DAN PARA PENYELUNDUP, serahkan kepada pihak kepolisian dan para penegak hukum, termasuk TNI di lapangan. Itu tugas pemerintahan Jokowi-JK.

    Bagi Anda yang setuju dengan gagasan ini, silakan dukung gerakan ‪#‎BBMBersubsidiRp50ribu‬

    BalasHapus

Powered By Blogger