Cari Blog Ini

Bidvertiser

Selasa, 25 November 2014

TAJUK RENCANA: Menerawang Jakarta (Komps)

KETIKA hujan sudah mulai rutin turun di wilayah ibu kota Jakarta, pikiran sebagian warga pun menerawang, akankah banjir kembali datang?
Kemarin, di harian ini, kita membaca lagi uraian tentang perspektif Jakarta. Disebutkan di sana prakarsa yang diambil, misalnya untuk upaya penanganan banjir. Namun, lebih dari sekadar banjir, banyak lagi yang harus dikejar oleh pemimpin Jakarta, seperti pembenahan birokrasi dan penataan transportasi.

Ada target, bahwa di bawah kepemimpinan gubernur baru, Jakarta bisa sejajar dengan kota-kota modern tidak saja di Asia Tenggara, tetapi juga di dunia.

Ambisiuskah itu? Boleh jadi.

Kita tidak ingin mengecilkan kecakapan dan kepemimpinan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama. Namun, kita juga tidak bisa menutup mata terhadap realitas tantangan yang dihadapi.

Kembali pada upaya penanganan banjir, normalisasi sejumlah sungai kini tengah diupayakan percepatannya. Akan tetapi, untuk proyek sodetan Sungai Ciliwung ke Kanal Timur, masalah pembebasan lahan masih menghadang.

Gubernur telah memperlihatkan ketegasannya, bahwa kalau ada warga yang tidak mau dipindahkan, mereka akan dipaksa, karena ini untuk kepentingan masyarakat luas.

Kita akan melihat apakah kelugasan komunikasi Gubernur bisa diterima dan efektif untuk menangani persoalan. Namun, di satu sisi, kita apresiasi gaya komunikasi yang gamblang ini, meskipun di sana-sini gaya semacam itu masih sering dipandang tidak pas.

Kita berharap apa yang dikembangkan Gubernur Basuki melalui prinsip BTP (bersih, transparan, profesional) menjadi substansi yang memberi warna baru dalam memimpin Jakarta.

Cukup sudah era yang telah membuat Jakarta seperti kota yang alih-alih maju, justru semakin kedodoran, baik dalam menghadapi banjir maupun melawan kemacetan.

Namun, sebagaimana disinggung dalam laporan harian ini, merealisasikan rencana tersebut tidak selalu mudah. Selain adu cepat dengan waktu, dalam menghadapi banjir, Jakarta masih menerima gunungan sampah dari wilayah hulu, Bogor, dan Depok. Mau tak mau, Gubernur harus bisa berkoordinasi dengan pemerintah daerah sekitarnya.

Sebelum ini kita juga mendengar bahwa dengan naiknya mantan Gubernur Joko Widodo sebagai presiden RI, Gubernur Basuki juga akan bisa lebih berkoordinasi dengan pemerintah pusat, hal yang juga amat dibutuhkan.

Kita percaya pada niat baik, upaya sungguh-sungguh, serta kerja keras. Namun, seiring dengan itu, kepemimpinan, komunikasi yang bisa diterima, serta kepiawaian berkoordinasi akan menjadi faktor yang sangat penting bagi kesuksesan membangun Jakarta.

Jakarta sebagai ibu kota negara sudah menunggu lama untuk lahirnya era baru yang diidam-idamkan oleh jutaan warganya. Semoga inilah saatnya era itu tiba.

Sumber: http://print.kompas.com/KOMPAS_ART0000000000000000010291905
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger