Cari Blog Ini

Bidvertiser

Kamis, 18 Desember 2014

TAJUK RENCANA Teror Taliban atas Pakistan (Kompas)

KEGALAUAN  sedang melanda Pakistan akibat terguncang hebat oleh aksi teror gerilyawan Taliban yang menewaskan 132 murid dan 9 pegawai sekolah.
Pemerintah dan rakyat Pakistan benar-benar terpukul. Ekspresi kedukaan disampaikan Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif dengan mengumumkan hari berkabung nasional selama tiga hari. Peraih Nobel Perdamaian 2014, Malala Yousafzai, yang menjadi korban penembakan gerilyawan Taliban tahun 2012, menyatakan hatinya remuk atas pembantaian yang tidak mengenal belas kasihan itu.

Tragedi hari Rabu lalu di Peshawar, kota dekat perbatasan Afganistan, juga mengundang kecaman dan keprihatinan mendalam masyarakat internasional. Serangan itu digambarkan sebagai aksi teror paling berdarah dalam sejarah Pakistan modern. Segera terbayang kekejaman gerilyawan Taliban, yang beraksi dari ruang kelas ke ruang kelas. Serbuan delapan jam oleh empat teroris itu menewaskan 141 orang, kebanyakan anak-anak berusia paling muda 12 tahun, dan mencederai 125 orang.

Tidak habis pikir, mengapa anak-anak belia dijadikan sasaran aksi teror Taliban. Perlu dikemukakan, kaum teroris dalam strateginya lebih memilih sasaran sipil ketimbang sasaran militer untuk mendapatkan efek demonstratif tinggi. Aksi pembajakan tahun 1960-an dan 1970-an, misalnya, selalu dilakukan terhadap pesawat komersial. Dengan aksi macam itu, kaum teroris ingin menarik perhatian dunia akan perjuangannya.

Rupanya, Taliban juga ingin memperlihatkan eksistensi organisasinya dengan melakukan teror. Pelaku serangan yang mengaku dari Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP) menyatakan, pembantaian di sekolah yang dikelola militer di Peshawar merupakan pembalasan atas operasi aparat selama ini. Gerakan TTP sejak tahun 2007 menewaskan ribuan orang, sementara organisasi teroris itu kehilangan sekitar 1.600 anggotanya.

Belum diketahui persis kekuatan TTP, tetapi organisasi ini benar-benar merepotkan Pemerintah Pakistan. Mantan PM Benazir Bhutto menjadi salah satu korban serangan kaum radikal itu tahun 2007. Citra keganasan TTP sangat jelas, sekurang-kurang terlihat dari namanya yang menunjukkan ikatan dengan Taliban Afganistan dukungan jaringan teroris Al Qaeda bikinan Osama bin Laden.

Pemerintah Pakistan kewalahan menghadapi ancaman sejumlah kelompok radikal dan ekstremis, yang terbentuk atas dukungan langsung gerilyawan Taliban dan Al Qaeda yang terdesak dari Afganistan. Tidak sedikit pula organisasi terbentuk dengan menggunakan Taliban dan Al Qaeda sebagai sumber inspirasi saja, tanpa terikat dalam jaringan organisasi dan kepentingan. Sejumlah organisasi radikal itu ingin merebut kekuasaan dengan cara kekerasan sebagai strategi perjuangan. Tantangan keamanan yang dihadapi Pakistan sangatlah rumit dan sungguh berbahaya.

Sumber: http://print.kompas.com/KOMPAS_ART0000000000000000010759428
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger