Cari Blog Ini

Bidvertiser

Jumat, 27 Maret 2015

Tentara AS Tetap Hadir di Afganistan (Kompas)

Presiden Amerika Serikat Barack Obama memutuskan tetap mempertahankan 9.800 tentara AS di Afganistan hingga akhir tahun 2015.

Sikap itu disampaikan Presiden Obama, Selasa (24/3), ketika bertemu dengan Presiden Afganistan Ashraf Ghani di Gedung Putih, Washington DC, Amerika Serikat. Sedianya, AS akan menarik sekitar 5.000 dari 9.800 tentara di Afganistan pada akhir tahun 2015. Namun, atas permintaan Presiden Ghani, AS akan tetap mempertahankan 9.800 tentaranya di Afganistan hingga akhir tahun 2015.

Walaupun jumlah pasukan yang akan dipertahankan di Afganistan baru akan diputuskan pada akhir tahun ini, Obama mengindikasikan, AS akan menarik semua pasukannya saat ia mengakhiri masa jabatannya sebagai Presiden AS tahun 2017.

Presiden Obama menegaskan, tentara AS yang tetap dipertahankan di Afganistan tidak akan berada di garis depan karena mereka tidak sedang bertempur. Ia memuji keberanian dan keuletan tentara Afganistan. "Dengan berkurangnya jumlah pasukan AS, tentara Afganistan telah bangkit dan berjuang. Mereka semakin baik, bulan demi bulan," kata Obama.

Presiden Ghani berjanji, ia akan menggunakan waktu yang tersisa untuk mempercepat reformasi dan menjamin, Pasukan Keamanan Nasional Afganistan jauh lebih terpimpin, memiliki persenjataan yang cukup, terlatih, dan fokus pada misi fundamental.

Kita lega melihat Presiden Obama mau mendengar permintaan Presiden Ghani untuk tetap mempertahankan 9.800 tentara AS di Afganistan hingga akhir tahun 2015. Kita khawatir hal-hal buruk akan terjadi jika pasukan AS terlalu cepat dikurangi atau bahkan ditarik semuanya. Kita melihat pengalaman Irak yang terlalu cepat ditinggalkan oleh tentara AS. Tentara Irak yang belum terlalu kuat saat ditinggalkan tentara AS tidak memiliki kemampuan untuk mengatasi pemberontakan yang dilakukan milisi Negara Islam di Irak dan Suriah (NIIS). Akibatnya, tentara AS harus kembali ke Irak dengan memimpin koalisi untuk membantu Irak memerangi NIIS.

Dalam kaitan itulah, pernyataan Presiden Ghani menjadi menarik. Tentara AS telah berperang di Afganistan lebih dari 13 tahun dan telah kehilangan nyawa lebih dari 2.200 tentara. "Sebanyak 2.215 tentara AS tewas di Afganistan. Jangan sampai mereka mati sia-sia. AS harus meninggalkan suatu Afganistan yang stabil," katanya. Dalam kaitan itulah keputusan Obama untuk menunda pengurangan tentara AS di Afganistan harus dilihat.

Bola kini berada di tangan Presiden Ghani. Ia harus memenuhi janjinya untuk menggunakan waktu hingga akhir tahun 2015 untuk mempercepat reformasi di Afganistan dan menyiapkan Pasukan Keamanan Nasional Afganistan yang dapat diandalkan.

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 27 Maret 2015, di halaman 6 dengan judul "Tentara AS Tetap Hadir di Afganistan".

Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger