Cari Blog Ini

Bidvertiser

Rabu, 06 Mei 2015

TAJUK RENCANA: Xi Jinping Sambut Pemimpin Taiwan (Kompas)

Pemimpin Partai Komunis Tiongkok Xi Jinping menyambut pemimpin Partai Nasionalis Tiongkok (Kuomintang) Taiwan Eric Chu dengan senyum lebar.

Pertemuan di antara kedua pemimpin partai di Beijing itu dianggap sebagai pertemuan bersejarah. Ini mengingat kedua partai itu terlibat dalam perang besar 1927-1950, yang diakhiri dengan Partai Komunis Tiongkok (PKT) menguasai Tiongkok daratan (termasuk Pulau Hainan) dan Kuomintang menyingkir ke Taiwan. Namun, kedua pihak tetap mengklaim bahwa hanya ada satu Tiongkok.

Pemerintah PKT di Beijing menamakan diri Pemerintah Rakyat Tiongkok yang wilayahnya mencakup Taiwan. Sementara pemerintah Kuomintang di Taipei, Taiwan, menamakan diri Pemerintah Tiongkok yang diandaikan wilayahnya mencakup seluruh Tiongkok.

Pada awalnya, hubungan Tiongkok dan Taiwan sangat konfrontatif, terutama karena Taiwan mendapatkan perlindungan dari Amerika Serikat. Namun, sejalan dengan membaiknya hubungan Tiongkok dan AS, yang ditandai dengan kunjungan Presiden Richard Nixon ke Beijing, tahun 1971, ketegangan antara Tiongkok dan Taiwan pun mulai mereda kendati kebijakan satu Tiongkok tetap dipegang Beijing atau Taipei.

Reformasi ekonomi Tiongkok yang dipelopori oleh Deng Xiaoping (1978-1992) membuat perekonomian Tiongkok berkembang dengan pesat. Itu membuat hubungan ekonomi Tiongkok dan Taiwan sangat baik. Akan tetapi, benih ketegangan yang berkait dengan kebijakan satu Tiongkok di bawah permukaan tetap ada.

Ketegangan antara Tiongkok dan Taiwan meningkat tahun 2000 saat Kuomintang dikalahkan oleh Partai Demokratik Progresif dalam pemilihan presiden Taiwan. Partai yang dipimpin Presiden Chen Shui-bian itu ingin memerdekakan Taiwan sebagai negara berdaulat, terpisah dari Tiongkok. Keinginan itu ditentang keras Beijing.

Namun, ketegangan mereda dengan berkuasanya kembali Kuomintang pada tahun 2008. Peredaan ketegangan ditandai dengan dibukanya penerbangan langsung dari Guangzhou, Tiongkok, ke Taipei, Taiwan. Tahun 2010, hubungan baik Tiongkok dengan Taiwan ditingkatkan dengan penandatanganan pakta perdagangan yang diberi nama Kerangka Kerja Sama Ekonomi, yang dipercaya banyak pihak sebagai langkah awal menuju rekonsiliasi kedua pihak.

Hubungan baik antara Tiongkok dan Taiwan sempat goyah sewaktu ratusan mahasiswa menduduki gedung parlemen Taiwan untuk memprotes pakta perdagangan itu. Beruntung hubungan tersebut membaik kembali dan bahkan diikuti dengan pertemuan dua pemimpin partai yang berkuasa. Kita memang belum tahu bagaimana nasib Taiwan di masa depan, tetapi kita sangat berharap hubungan baik kedua Tiongkok seperti sekarang ini dapat tetap dipertahankan.

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 6 Mei 2015, di halaman 6 dengan judul "Xi Jinping Sambut Pemimpin Taiwan".

Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger