Cari Blog Ini

Bidvertiser

Jumat, 19 Juni 2015

TAJUK RENCANA: Bulan Puasa dan Lebaran (Kompas)

Dalam sebulan ke depan hingga satu-dua minggu kemudian, pemerintah dan rakyat disibukkan oleh dua perhelatan besar: puasa dan Idul Fitri.

Kesibukan itu kita syukuri. Ramadhan dan Idul Fitri menyatu dalam kehidupan sosial budaya masyarakat. Keduanya menjadi milik bangsa dan rakyat Indonesia. Kearifan khas Indonesia yang selalu terjadi. Manifestasi kemajemukan Indonesia.

Agar kedua peristiwa rutin tahunan itu berjalan mulus dan produktif, baik bagi terciptanya keheningan jiwa saat umat Islam beribadah selama Ramadhan maupun kelancaran shalat Id dan kemeriahan sesudahnya, menciptakan kondisi yang positif merupakan keharusan.

Selain tersedianya logistik yang cukup dengan harga terjangkau, terutama beras dan daging, sangat penting mengantisipasi kelancaran sarana transportasi sekitar hari-hari menjelang arus mudik dan arus balik Lebaran.

Melonjaknya harga pangan, sejalan dengan prinsip permintaan dan penawaran yang dimanfaatkan pedagang, perlu diantisipasi proaktif oleh pemerintah. Rencana penetapan toleransi kenaikan 9 persen perlu segera diwujudkan. Melonjaknya kebutuhan beras diantisipasi kemungkinan kebijakan membuka kembali keran impor.

Kebijakan ekstra mendesak dilakukan selama bulan puasa, berlanjut dalam hal penyiapan infrastruktur menjelang mudik Lebaran. Kedodoran saat mudik dan arus balik yang selalu terjadi tiap tahun perlu diantisipasi. Dari tahun ke tahun kita bekerja grubyak-grubyuk. Laporan media, bahwa jalur pantura Jawa belum siap dilalui pemudik Lebaran karena banyaknya ruas jalan yang rusak, kita harapkan sebagai pelecut.

Kita apresiasi pembukaan pemakaian Tol Cikopo-Palimanan sepanjang 116 kilometer, dengan catatan perlunya segera dibangun fasilitas penunjang. Kita apresiasi rencana antisipatifnya, seperti masalah pengamanan, kerja ekstra petugas pelayanan umum, dan lain-lain. Dalam konteks serba antisipatif lebih awal itu, kita harapkan tidak selesai dengan rencana, tetapi langkah konkret.

Kerja, kerja, kerja—semboyan pemerintahan Jokowi-JK—memperolehtest case dalam 1-1,5 bulan ke depan. Menyelenggarakan pemerintahan itu bekerja, bukan berbicara atau memberi janji, memperoleh momentum dalam kedua peristiwa puasa dan mudik Lebaran.

Pembangunan infrastruktur yang kita apresiasi sebagai komitmen dan konsen Jokowi-JK telah nyata berdampak pada kemaslahatan, seperti memperlancar arus mudik. Jarak tempuh Cikopo ke Palimanan bisa dipercepat 2 jam, Cikampek-Cirebon bisa diperpendek 40 kilometer.

Kebijakan pemerintahan yang pro rakyat menghadapi ujian nyata di sini, yakni membuktikan diri bahwa mampu menyelenggarakan dengan baik kedua perhelatan besar tersebut. Keberhasilan itu menjadi penawar harapan rakyat yang direcoki rasa perasaan benih kecemasan saat ini.

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 19 Juni 2015, di halaman 6 dengan judul "Bulan Puasa dan Lebaran".

Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger