Cari Blog Ini

Bidvertiser

Senin, 07 September 2015

Jadikan Jalur Sepeda di KBT//Hati-hati Parkir di Taman Budaya Sentul City//Biaya Cetak Ijazah (Surat Pembaca Kompas)

Jadikan Jalur Sepeda di KBT

Selamat atas kemenangan Joko Widodo dalam Pilpres 2014 sehingga Basuki Tjahaja Purnama otomatis jadi Gubernur DKI Jakarta. Semoga di bawah kepemimpinan Basuki, DKI bertambah jaya, tidak macet, dan tidak banjir.

Untuk meningkatkan penghijauan dan mengatasi banjir di Jakarta, saya ada sedikit usul. Pertama, sepanjang Kanal Banjir Timur (KBT) harus segera dibenahi/dirapikan mengingat sekarang sudah tumbuh bangunan liar yang nanti akan sulit ditertibkan. Juga jalur sepeda mohon segera direalisasikan karena sepanjang KBT—kanan dan kiri—tetap dilalui sepeda motor dan mobil sehingga pesepeda tidak bisa/berani lewat.

Kedua, di sepanjang Jalan Raden Inten sudah tumbuh bangunan liar. Jika didiamkan, kawasan itu akan penuh bangunan liar dan jika mereka diusir pasti timbul gejolak. Ketiga, di depan Kecamatan Duren Sawit ada jalur hijau/taman yang sudah berganti jadi rumah-rumah liar. Mohon ini segera ditertibkan.

Keempat, di pojok Jalan Raden Inten dan Jalan Malaka Selatan/Pendidikan ada tanah kosong hampir 2 hektar. Ini bisa untuk penghijauan. Mohon segera dipatok agar tidak tumbuh bangunan liar. Kelima, di sebelahnya ada Taman Biologi milik Universitas Negeri Jakarta yang terbengkalai. Sekarang di sana sudah tumbuh bangunan liar. Taman sudah hampir habis. Mohon segera ditertibkan agar tidak menimbulkan gejolak nantinya.

TITIE NUR AISYAH AMIN, JALAN BAMBU WULUNG, BAMBU APUS, JAKARTA TIMUR


Hati-hati Parkir di Taman Budaya Sentul City

Pada 16 Agustus 2015, saya menghadiri acara kumpul keluarga kantor di Taman Budaya Sentul City, Kabupaten Bogor. Saat hendak parkir, saya diarahkan petugas sekuriti ke areal belakang yang masih berupa tanah dan rumput. Di lokasi itu ada petugas parkir yang meminta uang parkir Rp 5.000 dan memberi karcis kuning bertuliskan "Taman Budaya Sentul City".

Menjelang acara usai, hampir enam jam kemudian, saya pun pulang. Namun, dalam perjalanan, dua tas anak-anak saya yang berisi KTP, STNK, SIM A, kartu mahasiswa, kartu pelajar, kartu kredit, kartu ATM, dan lain-lain raib. Ternyata pintu mobil dicongkel.

Saya pun kembali dan mengumpulkan petugas parkir serta sekuriti, menginformasikan mobil saya dicongkel dan dua tas hilang. Petugas parkir dan sekuriti Taman Budaya Sentul City mengatakan tak tahu dan lepas tangan. Alasannya, areal parkir itu (lokasi kejadian) tidak di bawah kendali mereka. Katanya, lahan itu dikelola warga. Saya pun melapor ke Polsek Babakan Madang diantar petugas satpam, Marzuki.

Sebagai peserta kumpul keluarga, saya tidak curiga karena pihak Taman Budaya Sentul tentu akan mengamankan acara khusus kantor seperti itu. Jadi ingat pengalaman teman kantor beberapa bulan sebelumnya, pintu mobilnya juga dicongkel saat parkir di kawasan Sentul.

SUBHAN, JALAN PISOK VII/28, BINTARO, PONDOK AREN, TANGERANG SELATAN


Biaya Cetak Ijazah

Menanggapi surat Saudara Martadinata, "Bayar Ijazah di Tangerang", di Kompas(22/8) yang menyebutkan SMKN 1 Tangerang memungut biaya saat pengambilan ijazah, dengan ini kami tegaskan, biaya pencetakan ijazah sudah ditanggung pemerintah. Dengan demikian, tak ada lagi biaya yang dibebankan kepada orangtua/siswa sehingga sekolah tak boleh memungut biaya saat pengambilan ijazah.

Silakan menghubungi kami apabila masih ada persoalan. Semoga informasi ini dapat memberi penjelasan memuaskan.

ASIANTO SINAMBELA, KEPALA BIRO KOMUNIKASI DAN LAYANAN MASYARAKAT KEMDIKBUD

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 7 September 2015, di halaman 7 dengan judul "Surat Kepada Redaksi".


Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger