Cari Blog Ini

Bidvertiser

Senin, 28 September 2015

Tajuk Rencana: Kebanggaan Diesel di Balik Skandal VW (Kompas)

Skandal yang melibatkan perusahaan pembuat mobil Jerman, Volkswagen, membuat kepercayaan atas perusahaan itu terus merosot tajam.

Skandal itu bermula dari terungkapnya penipuan emisi mesin diesel keluaran VW oleh Badan Perlindungan Lingkungan Hidup Amerika Serikat (EPA). Menurut EPA, beberapa mobil bermesin diesel keluaran VW yang dijual di AS dilengkapi perangkat yang dapat mendeteksi bahwa mobil sedang menjalani uji emisi. Perangkat itu langsung mengubah performa mesin agar mobil itu dapat lolos dari uji emisi yang dilakukan. Dalam keadaan tidak diuji, emisi nitrogen oksida yang dikeluarkan mesin diesel VW itu 40 kali lipat di atas jumlah yang diizinkan. Beberapa negara bagian di AS dikenal sangat anti mesin diesel yang emisinya dianggap berbahaya bagi kesehatan.

EPA menyebutkan, temuan itu mencakup 482.000 mobil di AS, termasuk Audi A3 yang tergabung dalam Volkswagen Group serta model-model Volkswagen, seperti Jetta, Beetle, Golf, dan Passat. Begitu penipuan emisi itu diungkap oleh EPA, VW mengakui, di seluruh dunia ada sekitar 11 juta mobil yang dilengkapi perangkat pengecoh itu. Bisa dibayangkan berapa besar kerugian yang harus ditanggung oleh VW.

Pertanyaan yang langsung muncul adalah mengapa Volkswagen melakukannya? Jawaban atas pertanyaan itu belum ada. Sebagai orang yang paling bertanggung jawab, CEO VW Martin Winterkorn memutuskan untuk mengundurkan diri. Namun, secara pribadi, ia berkeras tidak melakukan kesalahan. Jadi, siapa yang melakukannya?

Berbeda dengan perusahaan-perusahaan pembuat mobil terkemuka dunia, perusahaan pembuat mobil asal Jerman, terutama VW, sangat bersemangat mengembangkan mesin diesel bersih. Bahkan, di dalam beberapa promosi yang dilakukan sering digambarkan, mesin diesel lebih bersih daripada mesin bensin.

Ketika mobil-mobil papan atas Jerman bersemangat mengembangkan mesin diesel bersih, banyak pengamat otomotif yang menanggapinya dengan sinis. Mereka menyebutkan, kebanggaan akan mesin diesel adalah kebanggaan Jerman mengingat mesin diesel pertama kali diciptakan oleh Rudolf Diesel (1858-1913), warga Jerman.

Penyempurnaan terhadap mesin diesel terus dilakukan dari waktu ke waktu, tetapi tampaknya emisi nitrogen oksida masih belum memenuhi standar bersih yang ditetapkan di beberapa negara bagian AS sehingga VW menciptakan perangkat pengecoh itu.

Kerusakan sudah dibuat, kini terpulang kepada VW bagaimana mereka akan mendapatkan kepercayaan dari publik lagi. Inggris, Italia, Perancis, Korea Selatan, Kanada, dan Jerman sendiri langsung mengikuti jejak AS. Menemukan siapa yang bertanggung jawab atas penipuan itu mungkin merupakan salah satu langkah tercepat untuk mengembalikan kepercayaan itu.

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 28 September 2015, di halaman 6 dengan judul "Kebanggaan Diesel di Balik Skandal VW"


Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger