Cari Blog Ini

Bidvertiser

Senin, 30 November 2015

Air PAM Tidak Mengalir//Pengolahan Sampah//Debet Sepihak‎//Boneka Erotis (Surat Pembaca Kompas)

Air PAM Tidak Mengalir

Sudah lebih dari seminggu, air PAM di rumah orangtua saya di Perumahan Harapan Baru, Bekasi Barat, tidak menetes sedikit pun.

Hari Selasa (10/11), ibu saya menghubungi nomor kontak layanan gangguan PDAM. Operator telepon menanyakan alamat lengkap rumah kami dan mengatakan teknisi akan datang langsung ke rumah untuk mengatasi masalah. Namun, ditunggu-tunggu hingga dua hari, teknisi tak datang.

Hari Kamis (12/11), ibu saya menghubungi kembali nomor kontak layanan gangguan PDAM, dan operator kembali mengatakan untuk menunggu teknisi datang. Namun, sampai Sabtu (14/11), tetap tak ada teknisi datang.

Akhirnya ibu saya memutuskan datang langsung ke kantor PDAM Harapan Baru, Bekasi. Petugas di tempat itu mengatakan bahwa laporan kami belum masuk ke kantor PDAM Harapan Baru. Ia kemudian kembali menjanjikan bahwa teknisi akan datang hari itu juga.

Nyatanya, ditunggu sampai malam petugas tak kunjung datang. Saya tidak mengerti, apakah perusahaan sebesar PDAM tidak memiliki sistem pelaporan yang terintegrasi?

Apakah perusahaan sebesar PDAM memang memiliki banyak masalah sehingga tenaga teknisi tidak mencukupi?

Yang pasti pelayanannya mengecewakan.

BAMBANG ADHI JATMIKO

Jl Belimbing 2 No 9 Perumahan Harapan Baru, Bekasi Barat

Pengolahan Sampah

Masalah sampah di DKI Jakarta masih memprihatinkan. Warga yang mendambakan kota bersih dan asri belum mendapatkannya.

Perda DKI Nomor 3 Tahun 2013 tentang Pengelolaan Sampah belum banyak diketahui warga, padahal sudah disosialisasikan melalui kantor kelurahan. Kewajiban warga sebagai penghasil sampah rumah tangga untuk memilah belum ditaati.

Sampah organik rumah tangga yang jumlahnya 60 persen jika diolah menjadi kompos secara individual atau komunal akan sangat mengurangi volume sampah yang harus diangkut ke tempat penampungan akhir (TPA).

Sampah non-organik, 25 persen, bisa ditabung di Bank Sampah atau disedekahkan kepada pemulung. Tinggal sampah lain di luar kedua kategori yang perlu diangkut ke TPA.

Di rumah, saya sudah mempraktikkan pengomposan. Hasilnya untuk memupuk sayuran organik dan bunga-bunga indah. Saya mengajak warga DKI Jakarta untuk turut mengatasi masalah sampah ibu kota kita. Masalahnya bukan pilihan mau atau tidak, tetapi ini kewajiban.

SRI MURNIATI

Jalan Karang Asri II, Cilandak, Jakarta Selatan

Debet Sepihak

Saya pemegang polis asuransi AXA Mandiri 510-8383927 sejak tahun 2009. Tanggal 5 November 2015 saya ditelepon petugas AXA Mandiri, memberitahukan bahwa nilai tunai (saldo) polis saya turun terus dan sudah mencapai titik minimum.

Untuk mencegah lapse (polis mati/tidak aktif), saya disarankan untuk top up(menambah saldo). Ia menawari saya dengan cara debet rekening. Saya keberatan dan menolak karena belum mengetahui nilai tunai polis (saldo) dan kebutuhan minimum top up agar polis tidak mati.

Setelah mengetahui nilai tunai polis dan kebutuhan minimum tanggal 6 November 2015, saya membayar top upmelalui teller Bank Mandiri. Namun, pada 17 November 2015, tanpa persetujuan saya, baik lisan maupun tertulis, AXA Mandiri secara sepihak mendebet rekening saya sebesar Rp 73.881.000.

Saya memprotes lewat telepon ke AXA Mandiri, diterima oleh Saudari Lely dari layanan pelanggan. Ia menjelaskan bahwa saya memang telah melakukantop up pada 6 November 2015, tetapi uang yang didebet tidak dapat dikembalikan karena sudah masuk sistem.

Tindakan sepihak AXA Mandiri merugikan, dan rencana keuangan saya jadi berantakan.

KOENARTO

Srondol Bumi Indah Blok O, Banyumanik, Semarang

Boneka Erotis

Saat prihatin dengan berbagai kasus paedofilia, ada beberapa orang memakai kostum boneka bentuk bocah laki-laki dan perempuan meliuk-liukkan tubuh dengan gerakan tidak pantas, di beberapa tempat di Bekasi.

Mereka biasanya beroperasi siang sampai sore setiap hari di sekitar perempatan lampu merah daerah Caman dan Perempatan Kalimalang menuju ke arah tol JORR. Boneka perempuan menggunakan rok mini dan boneka laki-laki ada yang hanya menggunakan celana dalam. Mereka memasang musik untuk mengiringi dan meminta uang.

Mohon mereka ditertibkan karena dalam jangka panjang bisa mengundang perilaku paedofilia.

YENI SIAGIAN

Grand Galaxy City, Bekasi Selatan

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 30 November 2015, di halaman 7 dengan judul "Surat Kepada Redaksi".

Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger