Cari Blog Ini

Bidvertiser

Rabu, 18 November 2015

Isi Paket Kiriman Hilang//Kiriman Terlambat//Dana Dikembalikan (Surat Pembaca Kompas)

Isi Paket Kiriman Hilang

Pada Februari 2015, saya memesan sejumlah barang dari Amerika. Pesanan berupa pemantik api itu dikirim dalam dua paket pos terpisah. Sebulan kemudian, paket pertama saya terima dengan selamat. Namun, sebagian isi paket kedua hilang dan saya temukan dijual eceran oleh oknum di Pasar Jatinegara.

Tiga bulan kemudian, ada lagi dua paket barang pesanan dari Amerika. Lagi-lagi saya kehilangan sebagian isi dari salah satu paket yang tidak bersegel Bea dan Cukai.

Pada Mei dan Juni, PT Pos Indonesia bersama Bea dan Cukai melakukan investigasi ihwal hilangnya sebagian barang kiriman saya. Waktu itu, saya sempat bertemu dengan Bapak Simatupang dan Bapak Muklis dari PT Pos Indonesia serta Bapak Karto dan Bapak Himawan dari Bea dan Cukai. Mereka berjanji mengabari hasil investigasi. Namun, sampai surat ini saya tulis, kabar itu belum saya terima.

Saya sudah lelah menghubungi PT Pos Indonesia serta Bea dan Cukai di kantor pos. Saya harap Kementerian BUMN dapat segera membenahi PT Pos Indonesia. Sebagai salah satu gerbang masuknya paket-paket kiriman dari luar negeri, PT Pos Indonesia sudah waktunya merevolusi mental seluruh karyawan dan kinerjanya.

JAYA, PEGADUNGAN, KALIDERES, JAKARTA BARAT


Kiriman Terlambat

Seorang teman mengirim dokumen proposal dari Kendari ke Jakarta, Kamis, 22 Oktober 2015. Ia menggunakan layanan pengiriman "Paket Yes" dari JNE. Dengan jasa pengiriman khusus tersebut, seharusnya dokumen sampai di kantor kami di Jakarta pada keesokan harinya.

Menurut sistem informasi JNE, paket tiba di Jakarta pada 23 Oktober pukul 19.00. Status delivery time mengatakan, paket dikirim ke kantor kami keesokannya (24 Oktober) pukul 06.00. Namun, dikatakan, kantor kami tutup. Padahal, kantor kami berada di gedung tersendiri, dijaga petugas satpam 24 jam. Mengapa tidak ada inisiatif petugas pengantar untuk menelepon penerima?

Siangnya, saya dan teman saya menghubungi JNE, meminta dokumen dikirim ulang. Namun, hingga sore, barang belum juga diterima. Ketika ditanyakan ke kantor JNE, dijanjikan dokumen masih akan diantar.

Pada 25 Oktober pagi, dokumen tetap belum diterima. Saya dan teman saya kembali menghubungi JNE. Saya dilayani petugas layanan pelanggan bernama Rika, yang menelepon sesudahnya. Ia hanya mengatakan akan mencatat pengaduan saya.

Saya memintanya mencari tahu di mana keberadaan dokumen saya. Ia menjawab, kantor baru buka pukul 09.00 dan pengiriman pertama pada jam itu. Setelah menunggu dua jam dan menanyakan lagi status kiriman yang seharusnya sudah saya terima, Sdr Rika mengatakan, belum bisa menginformasikan dan bukan tugasnya melacak dokumen.

Saya mengatakan, pada pengiriman sebelumnya yang juga terlambat, saya bisa meminta petugas layanan pelanggan melacak keberadaan dokumen. Sdr Rika menjawab, "Maaf, hal itu tidak ada dalam prosedur."

Sampai surat ini ditulis, Minggu (25/10), barang kiriman dari Kendari belum sampai. Padahal, dokumen itu adalah proposal pengajuan dana dengan tenggat pukul 13.00 hari itu juga.

RAHMI, KAYUMANIS, MATRAMAN, JAKARTA TIMUR


Dana Dikembalikan

Menanggapi keluhan Bapak Zainal Arief di Kompas (25/10), berjudul "Transaksi Liar di Traveloka", kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang dialami Bapak Zainal dan putrinya.

Pada 25 Oktober 2015, kami telah menghubungi putri Bapak melalui telepon dan surat elektronik. Dalam pembicaraan telepon, putri Bapak memahami penyebab kartu kreditnya disalahgunakan di situs Traveloka.

Selanjutnya, dana dua transaksi ilegal yang terjadi pada 9 Oktober itu telah kami kreditkan kembali ke kartu kredit putri Bapak, per 15 Oktober 2015.

Dengan ini permasalahan telah diselesaikan dengan baik. Kami juga berterima kasih atas saran Bapak Zainal untuk meningkatkan keamanan transaksi di Traveloka.

Dapat kami sampaikan di sini bahwa keamanan transaksi di Traveloka terus kami tingkatkan. Kami juga menjamin uang kembali jika terjadi penyalahgunaan kartu kredit di situs Traveloka.

BUSYRA ORYZA, COMMUNICATIONS EXECUTIVE TRAVELOKA

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 18 November 2015, di halaman 7 dengan judul "Surat Kepada Redaksi".

Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger