Cari Blog Ini

Bidvertiser

Senin, 02 November 2015

TAJUK RENCANA: Tantangan Erick Thohir (Kompas)

Pengusaha sekaligus pemilik klub Inter Milan, Erick Thohir (45), terpilih sebagai Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia 2015-2019.

Erick terpilih dalam Kongres KOI di Jakarta, menggantikan Rita Subowo. Dia mengalahkan pesaingnya, EF Hamidy, dengan selisih empat suara. Erick mendapat 31 suara, sedangkan EF Hamidy meraih dukungan 27 suara. Setelah terpilih sebagai Ketua Umum KOI, Erick langsung dihadapkan pada tugas berat, yakni penyelenggaraan Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang yang waktunya kian mepet dan juga keikutsertaan Indonesia dalam Olimpiade di Rio de Janeiro, Brasil, 2016.

Terpilihnya Erick patut disambut baik. Selain terjadi regenerasi dalam dunia keolahragaan, Erick punya pengalaman di bidang olahraga. Dia aktif dalam olahraga sepak bola sebagai pemilik Inter Milan, aktif di basket dan cabang olahraga lainnya. Masyarakat berharap keterpilihan Erick dapat membangkitkan kembali semangat olahraga Indonesia di dunia internasional.

Asian Games 2018 adalah momen penting untuk memulihkan nama Indonesia dalam panggung dunia internasional. Indonesia ditunjuk sebagai tuan rumah Asian Games XVIII setelah Vietnam mengundurkan diri. Sebelumnya, Indonesia pernah menjadi tuan rumah Asian Games IV tahun 1962 atau 53 tahun lalu.

Selain bersama pemerintah, beban kesuksesan penyelenggaraan Asian Games kini berada di pundak Erick. Dalam posisinya sebagai Ketua Umum KOI, dia pun akan menjabat sebagai Ketua Umum Panitia Penyelenggara Asian Games XVIII. Asian Games XVIII dijadwalkan berlangsung Agustus 2018. Waktu yang tersedia sebenarnya mepet, sementara upaya untuk membangun suasana menuju Asian Games XVIII belum terasa. Pelambatan ekonomi mungkin jadi alasan dan semoga bukan karena memang kurangnya perhatian atau keseriusan.

Lima puluh tiga tahun lalu, saat Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games IV, Stadion Bung Karno (kini Gelora Bung Karno) digunakan sebagai ajang Asian Games IV. Lima puluh enam tahun kemudian, saat Indonesia ditunjuk menjadi tuan rumah Asian Games, sebenarnya diharapkan ada sesuatu yang bisa dibanggakan dari Indonesia sebagai tuan rumah.

Sukses sebagai penyelenggara Asian Games, termasuk juga dalam prestasi, menjadi tantangan bagi Erick. Meski memakan biaya besar, menjadi tuan rumah Asian Games akan jadi daya tarik dunia internasional. Sorot mata dunia akan tertuju pada Jakarta dan Palembang. Karena itulah, persiapan ke sana bukanlah main-main. Butuh keseriusan dan totalitas. Ada perencanaan dan peta jalan.

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 2 November 2015, di halaman 6 dengan judul "Tantangan Erick Thohir".


Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger