Pada 30 Oktober 2015, saya dan istri mengajukan permohonan untuk mendapat paspor baru dengan sistem daring. Sampai tahap wawancara dan pembuatan foto, semua berjalan lancar. Proses berlanjut sampai selesai, paspor dinyatakan siap dalam tiga hari dan dapat diambil di Kantor Imigrasi Malang.
Namun, saat saya datang ke kantor imigrasi, hanya paspor saya yang sudah bisa diambil. Paspor istri saya belum dapat diambil, masih menunggu konfirmasi dari Jakarta.
Mencoba menelusuri apa penghambatnya, saya menyimpulkan, ada kelemahan dalam program komputer Direktorat Jenderal Imigrasi. Dalam buku paspor lama, nama istri saya tertulis Pudji Palupi binti Supi'i. Saat pengisian data di komputer, menulis nama dengan apostrof di antara dua huruf "i" membuat proses komputer tak dapat berlanjut. Setelah tanda baca dihilangkan, baru proses berjalan.
Mungkin di sini masalahnya. Di paspor lama, nama istri saya memakai apostrof. Dalam sistem pengurusan paspor secara daring, cara penulisan itu tidak dimungkinkan.
Sampai saat menulis surat ini (22/11), saya belum menerima kabar tentang paspor istri saya. Padahal, pada Desember ini, kami berencana mengikuti perjalanan umrah. Jika batal, kami akan kehilangan uang muka yang telah dibayarkan.
Mohon kebijaksanaan kantor Direktorat Jenderal Imigrasi di Jakarta dan Malang untuk mengusahakan agar paspor istri saya dapat segera selesai.
RASMIJANTO, JALAN MT HARYONO, DINOYO PERMAI, MALANG 65144
Hak Penumpang Diabaikan
Saya pelanggan Air Asia (kode Big Shot 7560053690) yang kecewa. Pasalnya, penerbangan saya dari Bali ke Melbourne pada 8 November 2015 dijadwal ulang menjadi 9 November tanpa alasan jelas. Lalu, penerbangan dari Melbourne ke Bali pada 14 November juga dijadwal ulang menjadi 15 November.
Saya tidak mengerti mengapa Air Asia begitu mudah mengubah jadwal penerbangan. Apalagi, informasi perubahan baru disampaikan beberapa jam (4-6 jam) sebelum waktu keberangkatan.
Sangat disesalkan, maskapai sebesar Air Asia begitu mudah mengabaikan kepentingan calon penumpang. Bagaimana jika calon penumpang harus melanjutkan penerbangan ke tempat lain? Bagaimana jika calon penumpang harus mengeluarkan biaya ekstra untuk perpanjangan masa tinggal di suatu tempat akibat jadwal penerbangan mundur?
Makin memprihatinkan karena semua berlangsung tanpa kompensasi apa pun untuk calon penumpang.
LUH PUTU RATIH, KUTA UTARA, BADUNG, BALI
Angka Timbangan Tak Sesuai Isi
Baru-baru ini saya membeli gula pasir merek Indomaret. Pada kemasan tertulis "Berat 1 Kilogram". Namun, saat ditimbang di rumah, ternyata beratnya hanya 900 gram.
Saya sudah mengadukan hal ini di situs web dan media sosial (Facebook) Indomaret, tetapi belum ada respons sampai saat saya menulis surat in.
Mohon penjelasan Indomaret mengenai hal ini. Jika memang menjual gula dengan berat 900 gram, tolong tulis 900 gram di kemasannya, bukan 1 kilogram.
RINI CHRISTANTI, JALAN KRAMAT RAYA V NOMOR 18, JAKARTA PUSAT
Orang Baik
Ketika hendak mengunjungi pameran di Jakarta, kami mampir makan di A&W Rest Area Cikampek Km 72. Kami tiba pukul 17.30. Karena baterai tinggal 35 persen, saya menitipkan HP di kasir untuk diisi (charge).
Selesai makan, kami melaju menuju Jakarta. Setelah 20 menit, saya baru teringat bahwa HP saya ketinggalan. Karena tidak mungkin putar balik, kami langsung menghubungi call center. Namun, nomor telepon A&W Rest Area Km 72 belum terdaftar. Mereka hanya memberi kami nomor telepon A&W Rest Area Km 19. Supervisor setempat, Pak Hendy, membantu mencarikan nomor A&W Rest Area Km 72.
Dari informasi Pak Hendy, saya bisa menelepon dan terhubung dengan Pak Abdul Basid. Ia mencari cara untuk mengantarkan HP saya keesokan paginya.
Rumah Pak Abdul Basid berlokasi di Cikarang dan saat itu kami menginap di kawasan Lapangan Banteng. Ia berangkat pukul 07.30 ditemani rekannya, Pak Rizal, dari A&W Km 72. Mereka sampai hotel kami pukul 12.30 dengan sepeda motor.
Haru, kagum, semua bercampur menjadi satu. Ternyata masih ada orang-orang baik.
EVELYN INDRIANI, KOPO, MARGAHAYU, BANDUNG, 40218
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 3 Desember 2015, di halaman 7 dengan judul "Surat Kepada Redaksi".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar