Penembakan brutal terakhir terjadi Rabu lalu di San Bernardino, California. Serangan dilakukan oleh Syed Rizwan Farook (28) dan istrinya, Tashfeen Malik (27), yang baru beberapa bulan lalu melahirkan. Aksi mereka menewaskan 14 orang dan melukai 21 orang lainnya.
Yang membuat orang tak habis-habisnya membicarakan adalah penembakan di sebuah pelayanan sosial itu terjadi hanya berselang lima hari dari penembakan di sebuah klinik di Colorado Springs. Penembakan di Colorado menewaskan tiga orang.
Orang masih ingat, pada bulan Juli 2012, di sebuah bioskop di Denver, Colorado, seorang laki-laki bernama James Holmes (24) tiba-tiba melepaskan tembakan secara membabi buta ke arah penonton. Akibatnya, sebanyak 12 orang tewas dan 58 orang lainnya terluka.
Yang perlu dicatat, penembakan di San Bernardino itu merupakan penembakan ke-355 sepanjang tahun ini, di 220 kota, 47 negara bagian. Penembakan sebanyak itu menewaskan 462 orang dan melukai 1.314 orang lainnya (International New York Times). Itulah Amerika!
Dengan kondisi, kenyataan, dan data seperti itu, kiranya tidak berlebihan kalau tulisan singkat ini kita beri judul "Ada Apa dengan Masyarakat Amerika". Ya, ada apa, sampai orang dengan mudah menghabisi kehidupan orang lain, yang kadang tanpa sebab atau alasan jelas, seperti yang terjadi di San Bernardino. Hingga sekarang masih belum jelas apa yang mendorong suami istri itu membunuh.
Kita pantas terheran-heran karena penembakan itu terjadi di Amerika Serikat yang dikenal memiliki sistem keamanan dan pengamanan rapi. Hanya saja, ada masalah dalam hal kepemilikan senjata api. Di beberapa negara bagian, ada kebebasan memiliki senjata api. Sebagai contoh, Don Lemon, yang Oktober lalu menembaki orang, memiliki 13 senjata api.
Penembakan brutal mudah terjadi karena berbagai motivasi—motivasi personal, politik, agama, kriminal, atau bahkan tanpa motivasi apa-apa—dan dipermudah oleh adanya kebebasan memiliki senjata api.
Lalu, ada apa dengan masyarakat Amerika? Kita hanya bisa mengatakan, apa pun motif dan tujuannya, peristiwa penembakan itu sangatlah absurd dan konyol, yang mungkin didorong oleh abnormalitas kejiwaan. Sama halnya dengan terorisme, yang sulit dipahami. Orang melakukan tindak kekerasan didorong oleh semangat nihilistis, anarki, tak peduli kepada orang lain dan kehidupan. Tidak ada semangat untuk memuliakan kehidupan manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar