Cari Blog Ini

Bidvertiser

Senin, 07 Desember 2015

TAJUK RENCANA: Serangan Darat, Perlu atau Tidak (Kompas)

Menlu Amerika Serikat John Kerry mengatakan, mengandalkan serangan udara koalisi semata tak dapat mengalahkan milisi Negara Islam di Irak dan Suriah.

Kerry menambahkan, itu sebabnya, Suriah dan negara Arab lainnya harus mengerahkan pasukan darat untuk mendukung serangan udara koalisi. Kerry mengemukakan hal itu setelah Inggris mulai melancarkan serangan udara dengan melepaskan bom yang diarahkan ke posisi-posisi Negara Islam di Irak dan Suriah (NIIS) di Suriah.

Sejak awal telah diketahui bahwa serangan udara saja tidak akan efektif untuk melenyapkan NIIS. Serangan udara hanya melemahkan; untuk mengalahkan secara tuntas diperlukan serangan darat.

Tidak ada yang salah dengan pendapat Kerry itu, serangan darat memang perlu dilakukan. Namun, semua pihak juga sepenuhnya sadar, jika serangan darat digelar, perang melawan NIIS itu akan menjadi besar dan lama.

Persoalannya, NIIS itu bukan negara, melainkan kelompok militan di dalam negara. Dengan demikian, saat diserang, anggota kelompok militan itu dapat dengan mudah bersembunyi. Mereka dapat dengan cepat melebur di tengah-tengah masyarakat dan berpura-pura menjadi rakyat biasa. Lalu, ketika keadaan memungkinkan, mereka berkumpul kembali dan membentuk kelompok militer bersenjata.

Dalam kaitan itu pulalah, Kerry meminta agar Suriah dan negara-negara Arab lainnya menggelar serangan darat. Ada dua hal yang dapat dicapai dengan itu.

Pertama, agar semua negara Arab turut serta memerangi NIIS. Dengan demikian, NIIS tidak dimungkinkan menggunakan wilayah salah satu negara Arab untuk menyerang negara Arab lainnya. Kedua, negara-negara Arab paling mengenal budaya, mengenal kelompok-kelompok (mana yang militan, dan mana yang bukan), dan juga mengenal medan. Sesuatu kemampuan yang tidak dimiliki negara-negara Barat.

Akan tetapi, sebelum semua negara Arab itu bergabung, dan sama-sama melakukan serangan darat, negara-negara Barat harus bersepakat dulu mengenai siapa yang dimaksud dengan Suriah. Oleh karena kita tahu bahwa negara-negara Barat menuntut Presiden Suriah Bashar al-Assad harus mundur dari jabatannya.

Jika yang dimaksudkan adalah pasukan oposisi, pertanyaannya, apakah negara-negara Arab lain mau bergabung dalam serangan darat itu? Ini adalah hal-hal yang harus diselesaikan dulu oleh negara-negara Barat.

Kita sepenuhnya sepakat bahwa NIIS adalah musuh bersama yang harus diperangi. Akan tetapi, kita sungguh berharap agar di dalam upaya memerangi NIIS, jangan sampai orang-orang yang tidak bersangkut paut dengan NIIS turut menjadi korban.

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 7 Desember 2015, di halaman 6 dengan judul "Serangan Darat, Perlu atau Tidak".

Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger