Cari Blog Ini

Bidvertiser

Jumat, 15 Januari 2016

TAJUK RENCANA: Obama Minta AS Optimistis (Kompas)

Presiden AS Barack Obama meminta penggantinya untuk melanjutkan sikap optimistis terhadap masa depan AS seperti yang telah dikembangkannya.

Dalam pidato kenegaraan terakhir di depan Kongres Amerika Serikat (AS), Selasa (12/1), Obama menegaskan, yang dimaksud masa depan bukan hanya satu tahun ke depan, melainkan juga lima tahun ke depan, 10 tahun ke depan, dan seterusnya.

Obama dalam kesempatan itu mengkritik sikap negatif yang dikembangkan dalam kampanye pemilihan presiden dan menegaskan bahwa AS saat ini memiliki ekonomi yang paling kuat dan ketahanan paling tinggi di dunia. "Siapa pun yang mengklaim bahwa ekonomi AS tengah menurun, dia hanya menjual fiksi," ujarnya.

Ia mengungkapkan, pemerintahan yang dipimpinnya telah menciptakan 14 juta lapangan kerja dan hampir 18 juta orang telah mendapatkan jaminan kesehatan. Bersama dengan Partai Republik di Kongres, AS berhasil keluar dari krisis dan mengarah ke masa depan yang lebih kuat.

Dalam pidato yang berlangsung hampir satu jam itu, beberapa kali Obama mendapatkan sambutan dari yang hadir dengan berdiri dan bertepuk tangan. Namun, kita juga tahu bahwa seperti di mana pun di dunia ini, selalu ada pihak yang berpikiran berbeda terhadap pidato kenegaraan Obama, di antaranya Donald Trump, bakal kandidat presiden dari Partai Republik. Lewat akun Twitter miliknya, Trump menyatakan, "Sangat membosankan, lambat, lesu, dan sangat berat untuk ditonton."

Obama dalam pidatonya menyatakan, di sisa waktu hingga pemilihan umum pada November mendatang, ia ingin menutup Penjara Guantanamo yang dikhususkan bagi orang-orang yang diduga teroris, mencapai reformasi hukum pidana yang berarti, mengatasi meningkatnya penyalahgunaan narkotika dan obat-obat berbahaya, mengesahkan penggunaan kekuatan militer untuk memerangi NIIS, serta mencabut embargo terhadap Kuba.

Salah satu hal yang menjadi penyesalan mendalam adalah bertambah buruknya komunikasi politik antara Partai Demokrat dan Partai Republik, yang dilandasi oleh dendam dan kecurigaan.

Dalam pidato tahunannya itu, Obama menyempatkan diri menyindir Donald Trump atas komentar-komentarnya yang miring tentang Muslim dan imigran. "Ketika politisi menghina Muslim, ketika sebuah masjid dirusak, atau seseorang digertak atau ditakut-takuti, semua itu tidak membuat kita lebih aman," ujarnya.

Obama kini bisa berjalan dengan tubuh tegak. Sebagai presiden berkulit hitam pertama AS, ia membuktikan bahwa dalam dua periode pemerintahannya, ia berhasil menarik AS keluar dari krisis yang cukup dalam pada awal ketika ia menerima limpahan jabatan dari Presiden AS George W Bush asal Partai Republik tahun 2009.

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 15 Januari 2016, di halaman 6 dengan judul "Obama Minta AS Optimistis".

Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger