Kita masygul karena pemakai narkoba di negeri ini semakin lama semakin meluas. Pemakai narkoba berasal dari beragam profesi dan strata masyarakat. Mulai dari pelajar hingga guru, dari mahasiswa hingga profesor, dari jaksa hingga hakim, dari polisi hingga tentara, dari anggota DPRD hingga DPR, dari anak-anak hingga orangtua, dan kini bahkan bupati. Bupati yang masih muda usia, yang belum genap sebulan dilantik, seharusnya memberikan contoh hidup yang baik.
Yang lebih membuat kita masygul adalah Bupati Ogan Ilir ditangkap di rumahnya, di rumah orangtuanya. Ahmad Wazir Nofiadi dan kawan-kawannya tidak ditangkap di sebuah hotel, di sebuah tempat hiburan, di ruang kerjanya, tetapi di rumah! Ini sungguh memprihatinkan, menyedihkan, karena berarti keluarga pun menjadi sumber penyalahgunaan narkoba.
Kita bisa membayangkan betapa dahsyatnya akibat serbuan narkoba ke rumah-rumah, ke rumah tangga, ke keluarga. Barangkali selama ini memang sudah demikian. Hanya saja, kita belum menyadarinya. Namun, penangkapan Ahmad Wazir Nofiadi semestinya menyadarkan kita semua bahwa para pengedar narkoba melakukan segala cara untuk memperluas sasaran mereka.
Menurut pihak BNN, Ahmad Wazir Nofiadi sudah diincar sejak tiga bulan lalu. Tentu kita bertanya, bagaimana mungkin orang yang sudah diketahui pemakai narkoba bisa lolos seleksi menjadi kepala daerah? Ada persoalan besar, tentu, dalam proses seleksi. Wajar kalau orang mencurigai proses seleksi, mencurigai lembaga-lembaga yang bertanggung jawab terhadap proses seleksi para calon bupati. Jangan-jangan di tempat lain demikian juga, hanya belum terungkap. Bisa orang berprasangka seperti itu. Dan, sah-sah saja berprasangka seperti itu.
Penangkapan Bupati Ogan Ilir ini, harus kita akui, telah meningkatkan kepercayaan orang terhadap BNN yang selama ini masih kurang mendapat penghargaan. Memang, sudah banyak penangkapan yang dilakukan, tetapi orang juga masih terus bertanya mengapa peredaran narkoba belum juga turun bahkan ada kesan meningkat. Mengapa belum banyak terutama bandar, cukong, yang ditangkap.
Apa pun, penangkapan Bupati Ogan Ilir adalah prestasi BNN yang pantas kita apresiasi. Kita berharap bahwa ke depan makin banyak tangkapan, bahkan tangkapan yang lebih besar. Kita juga berharap semoga penangkapan Bupati Ogan Ilir mengingatkan para pejabat lainnya bahwa mereka tidak kebal hukum. Juga menyadarkan kita untuk hati-hati dalam memilih pemimpin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar