Sejak pelintasan ke arah Pasar Jembatan Merah, tepatnya di kawasan Jembatan Merah di Jalan Dr Saharjo, Tebet, Jakarta, ditutup, sudah banyak penyeberang jalan menjadi korban kecelakaan lalu lintas. Mereka tertabrak kendaraan yang melaju dengan kencang tanpa ada putusnya. Bahkan, sudah ada korban jiwa.
Sampai sekarang, di daerah tersebut tidak ada rambu-rambu untuk penyeberang jalan. Untuk itu, kami sebagai warga di daerah tersebut mohon kepada instansi terkait—Pemerintah Kota Jakarta Selatan ataupun Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (DLLAJ) setempat—memberikan rambu lalu lintas.
Silakan dipertimbangkan mana yang paling sesuai. Bisa berupa lampu pemberhentian plus zebra cross, atau syukur-syukur jembatan penyeberangan, untuk menghindari korban jatuh lebih banyak. Daerah kami ini sangat ramai oleh para penyeberang jalan, dari pagi sampai malam.
AMANCIK HASAN, BALI MATRAMAN, TEBET, JAKARTA SELATAN
Pekerjaan Terbengkalai
Bulan lalu, petugas Satgas Tata Air Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membersihkan saluran air dan gorong-gorong. Lokasinya tepat di depan tempat saya bekerja, ruang peraga (show room) penjualan perabot, Jalan Benda Raya 16A, Cilandak Timur, Jakarta Selatan.
Meski di awal para petugas itu meminta izin kepada pihak pengaman ruang peraga, caranya seolah-olah terpaksa karena sambil mengatakan bahwa sebetulnya mereka tak perlu minta izin. Padahal, jelas-jelas mereka membongkar gorong-gorong yang bisa mengganggu keluar masuk mobil konsumen untuk berbelanja.
Namun, setelah selesai dalam 2-3 hari, mereka meninggalkan lubang besar yang tidak ditutup kembali. Lubang itu mengganggu arus keluar masuk kendaraan konsumen. Kami mohon Satgas Tata Air Pemprov DKI Jakarta membereskan pekerjaannya dengan mengembalikan keadaan seperti semula.
HERU NAJAR, JALAN JATI SARI, PASAR MINGGU, JAKARTA SELATAN
Tanggapan Unsri
Menanggapi surat Saudara Dini Fitriani diKompas (21/3), "Kecewa Sistem Perekrutan", menyangkut tes awal yang berlangsung online, kami sampaikan hal-hal berikut.
Panitia pelaksana tes selalu memantau pelaksanaan tes agar semua peserta terlayani dengan baik saat mengikuti tes.
Pada pelaksanaan tes awal tanggal 11 Maret 2016, tes dimulai pukul 08.00 bagi peserta di seluruh Indonesia dengan tiap sesi tes berlangsung 40 menit. Tes berjalan lancar dan server panitia bekerja dengan baik.
Kendala terjadi karena ada gangguan di salah satu provider penyedia akses internet, yang tak dapat mengakses situs www.rekrutmenptba.com, dan Saudara Dini Fitriani termasuk peserta yang menggunakan provider tersebut. Sebagian besar peserta yang menggunakan provider lain dapat menyelesaikan tes dengan baik.
Semua peserta yang tidak dapat mengakses ke www.rekrutmenptba.com karena masalah provider diundang kembali oleh panitia untuk mengikuti tes ulang pada 12 dan 13 Maret 2016. Saudara Dini Fitriani mengikuti tes ulang pada 13 Maret 2016 mulai pukul 10.00 dan menyelesaikan tes sesuai jadwal.
ADITYA PRANA SE, HUMAS PPJK UNSRI, PALEMBANG
Tidak Terkait KompasTV
Menanggapi surat pembaca di Kompas(31/3), "Reuni Komika", kami dari KompasTV menyatakan bahwa acara Reuni Stand Up Comedy Indonesia (SUCI) Musim ke-4 di Taman Budaya Yogyakarta tersebut bukan diselenggarakan KompasTV sebagai pemilik program SUCI. Dengan demikian, segala hal yang berkenaan dengan penampilan komika dalam acara tersebut berada di luar tanggung jawab kami.
ROXANNA R SILALAHI, HUMAS KOMPASTV
Tanggapan NET
Menanggapi surat Saudara Ibnu Fauzi diKompas (26/3) terkait honorarium tayangan video, dengan ini kami mohon maaf atas ketidaknyamanan Saudara.
Perwakilan NET telah bertemu dengan Saudara Ibnu Fauzi dan kedua belah pihak telah menyelesaikan persoalan tersebut. Saat ini Saudara Ibnu Fauzi telah menerima haknya sebagai pengirim video yang tayang di NET.
Demikian kami sampaikan. Atas dimuatnya tanggapan ini, kami ucapkan terima kasih.
DEDE APRIADI, VP HUMAS DAN SEKRETARIS PERUSAHAAN, PT NET MEDIATAMA TELEVISI
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 9 April 2016, di halaman 7 dengan judul "Surat Kepada Redaksi".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar