Cari Blog Ini

Bidvertiser

Selasa, 28 Juni 2016

TAJUK RENCANA: Langkah Awal Pembersihan Irak (Kompas)

Keberhasilan pasukan Irak me- rebut kembali Fallujah dari ta- ngan NIIS merupakan langkah penting dalam konteks meme- rangi kelompok bersenjata itu.

Kita katakan "langkah penting" karena, di satu sisi, keberhasilan itu menandai makin kokoh dan solidnya pasukan koalisi Pemerintah Irak, pejuang lokal, dan milisi Syiah, yang didukung pasukan koalisi pimpinan AS. Di sisi lain, mengisyaratkan semakin goyahnya cengkeraman kuku kekuasaan NIIS, kelompok bersenjata penebar angkara murka dan pelindas nilai-nilai kemanusiaan itu.

Dikuasainya Fallujah, sebuah kota yang terletak sekitar 50 kilometer arah barat dari Baghdad dan bisa dikatakan sebagai pintu gerbang ke ibu kota Irak, menambah cerita sukses pasukan Irak. Sebelumnya, mereka berhasil merebut kembali kota Ramadi, Tikrit, Sinjar, dan Baiji dari tangan NIIS. Kalau nanti pada akhirnya pasukan pemerintah dukungan koalisi berhasil merebut Mosul, yang selama ini disebut-sebut sebagai ibu kota NIIS, itu adalah sukses besar.

Tentu, keberhasilan terakhir—merebut Fallujah—harus dijadikan momentum bagi Pemerintah Irak dengan dukungan pasukan koalisi, tentunya, untuk terus bergerak ke utara, merebut kota-kota lainnya yang dikuasai NIIS. Dukungan pasukan koalisi amat penting. AS, terutama, harus bertanggung jawab untuk memulihkan keamanan Irak dengan, sekarang ini, menghancurkan kekuatan NIIS yang menguasai sejumlah wilayah di Irak.

Mengapa AS harus bertanggung jawab? Sebab, kondisi Irak saat ini, termasuk dikuasainya sejumlah wilayah terutama Irak bagian utara, bisa dikatakan akibat invasi militer AS dengan dukungan koalisi pada 2003, yang berakhir dengan tumbangnya Presiden Saddam Hussein. Tumbangnya Saddam melemparkan Irak ke jurang perang saudara berlarut-larut dan melemahkan negeri itu. Lemahnya persatuan Irak itu membuka peluang bagi NIIS untuk berkembang dan merajalela.

Keberhasilan pasukan koalisi pemerintah, pejuang lokal, dan milisi Syiah juga membuktikan bahwa persatuan seluruh komponen menjadi syarat mutlak bagi keberlanjutan Irak. Negara dan Pemerintah Irak hanya bisa berlanjut bila, pertama-tama, tercipta persatuan dari seluruh komponen bangsa—Sunni, Syiah, dan Kurdi—yang selama ini saling berbenturan. Bila mereka bersatu, dengan dukungan koalisi pimpinan AS, mereka akan mampu menyingkirkan NIIS.

Karena itulah, di awal tulisan ringkas ini, disebut keberhasilan di Fallujah menjadi momentum penting untuk melangkah lebih lanjut. Irak juga membutuhkan dukungan dan bantuan dari AS dan dunia internasional untuk terus bergerak menumpas kelompok NIIS yang telah menyebabkan munculnya tragedi kemanusiaan di Irak, Suriah, dan banyak negara Timur Tengah lainnya.

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 28 Juni 2016, di halaman 6 dengan judul "Langkah Awal Pembersihan Irak".


Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger