Pada 12 Juli, sidang di Pengadilan Tetap Arbitrase tentang Laut China Selatan mengeluarkan keputusan mengenai kasus tersebut. Namun, keputusan itu tidak dapat diterima oleh Pemerintah ROC (Taiwan) dan tidak memiliki hukum mengikat bagi negara tersebut.
Keputusan dinilai tidak adil dilihat dari tiga hal. Pertama, keputusan tersebut mengacu kepada ROC (Taiwan) sebagai "Taiwan Authority of China" atau "Taiwan sebagai Otoritas China". Ini adalah sebutan yang tidak pantas dan merendahkan status ROC (Taiwan) sebagai negara berdaulat.
Selain itu, Pulau Taiping tidak termasuk dalam gugatan Filipina untuk arbitrase, tetapi pengadilan membahas hal tersebut dalam rangka memperluas kewenangannya. Pengadilan menyatakan Pulau Taiping di bawah pemerintahan ROC merupakan batu karang dan tidak masuk dalam Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE). Selain tidak mengundang ROC (Taiwan) secara resmi guna berpartisipasi dalam proses tersebut, pengadilan juga tidak meminta pandangan dari Pemerintah ROC (Taiwan).
Posisi Pemerintah ROC (Taiwan) konsisten dalam masalah Laut China Selatan. Kepulauan di Laut China Selatan adalah bagian dari wilayah ROC (Taiwan). Taiwan memiliki seluruh hak atas kepulauan di Laut China Selatan dan perairannya. Pemerintah ROC (Taiwan) mendesak agar sengketa Laut China Selatan diselesaikan secara damai melalui perundingan multilateral, dengan menyisihkan perbedaan dan mempromosikan pembangunan bersama.
Taiwan bersedia bekerja sama dengan semua negara yang terlibat dalam masalah ini guna menciptakan perdamaian dan stabilitas di kawasan melalui negosiasi yang dilakukan atas dasar kesetaraan.
LIANG-JEN CHANG, KEPALA PERWAKILAN KANTOR EKONOMI DAN PERDAGANGAN TAIPEI (TAIPEI ECONOMIC AND TRADE OFFICE/TETO) DI INDONESIA
Bagasi Dibobol
Saya penumpang pesawat Garuda Indonesia GA 228 Jakarta-Solo, 7 Juli 2016, yang mendapat pengalaman tidak mengenakkan. Koper saya di bagasi dibobol dan isinya diacak-acak.
Saya kehilangan oleh-oleh pakaian dan amplop THR untuk keluarga di Solo. Diduga kejadian berlangsung di Bandara Soekarno-Hatta. Komplain tertulis sudah disampaikan kepada pihak Garuda Indonesia, sejauh ini hanya janji akan dilihat di CCTV, tetapi belum ada tindak lanjut.
Mohon perhatian serius dari pengelola bandara dan Garuda Indonesia. Saya kecewa karena justru di negara dan maskapai sendiri yang katanya salah satu terbaik dunia, saya kecurian.
TAUFIK GUNAWAN, KOMPLEKS HANKAM SLIPI, JALAN BELIBIS, PALMERAH, JAKARTA BARAT
Blokir Kartu Kredit
Saya pemilik kartu kredit nomor 4137 1903 0471 xxxx dari Bank Mandiri. Saya kecewa karena pihak bank memblokir kartu kredit saya tanpa alasan. Padahal saya sudah membayar penuh tagihan, Rp 9,6 juta, pada 14 Juli 2016.
Berulang kali saya telepon ke 14000, jawabannya berputar-putar. Terakhir katanya saya mengajukan penutupan kartu kredit, padahal saya tidak pernah mengajukannya.
Saya tidak tahu, apakah ada kelalaian dari pihak Bank Mandiri sehingga akhirnya merugikan nasabah. Saya masih mampu membayar tagihan setiap bulan.
SINTA KURNIAWATI, BLUNYAHREJO TR II, TEGAL REJO, KOTA YOGYAKARTA
Taman Botani
Saya melintas di Pondok Gede, Jakarta Timur, Minggu (17/7), di mana terdapat Taman Botani Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Taman itu bagus untuk tempat praktik/penelitian mahasiswa kehutanan dan pertanian. Lokasi taman strategis, di perempatan Jalan Radin Inten dengan Jalan Malaka Selatan, Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur. Sayang, saat ini taman telah berubah. Tumbuh bangunan liar hampir menutup seluruh taman sehingga tidak terlihat lagi plang/tanda tulisan Taman Botani Universitas Negeri Jakarta.
Taman yang merupakan ruang hijau untuk pernapasan kota telah diserobot warga yang seenaknya mendirikan bangunan di taman.
Saya harap pihak berwenang segera menertibkan dan membongkar bangunan liar dimaksud. Dengan demikian, Taman Botani yang awalnya untuk keperluan pendidikan bisa difungsikan kembali dan bermanfaat bagi pengembangan pengetahuan.
NURFERIANTO, CIPAYUNG, JAKARTA TIMUR
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 3 Agustus 2016, di halaman 7 dengan judul "Surat Kepada Redaksi".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar