Cari Blog Ini

Bidvertiser

Kamis, 01 September 2016

Kepercayaan Publik Merosot//Perlindungan Telepon Seluler//Sertifikat KPR BTN//Promo TCash (Surat Pembaca Kompas)

Kepercayaan Publik Merosot

Sejak kasus vaksin palsu terkuak, kepercayaan publik, khususnya terhadap rumah sakit dan tenaga medis—terutama yang diduga terkait vaksin palsu—merosot. "Kesalahan terbesar kami adalah menaruh kepercayaan penuh kepada rumah sakit dan anak kami menjadi korban," kata salah satu orangtua pasien (Kompas, 20/7).

Salah satu contoh ketidakpercayaan publik ini adalah ada dokter yang dipukuli orangtua pasien. Bisa dipahami kalau para orangtua marah dan mengajukan gugatan tidak hanya kepada rumah sakit dan tenaga kesehatan, tetapi juga kepada pemerintah yang seharusnya mengatur, mengawasi, dan menjamin kesehatan seluruh masyarakat.

Inilah pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan oleh Kementerian Kesehatan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), bahkan juga apotek, rumah sakit, serta tenaga kesehatan. Tidak hanya dengan meyakinkan masyarakat bahwa pemerintah berusaha memperbaiki semua kesalahan yang telah berlangsung bertahun-tahun, tetapi juga memperbaiki semua prosedur terkait agar peristiwa seperti ini tidak terjadi lagi.

AYUB ZAYUSMAN

JALAN MULYA BAKTI, LEUWIGAJAH, CIMAHI SELATAN, KOTA CIMAHI, JAWA BARAT

Perlindungan Telepon Seluler

Saya membeli Samsung S6 akhir April 2016 di Erafone Ambassador, Jakarta. Saya mendapat tawaran jasa perlindungan, semacam asuransi ponsel, jika rusak atau dijambret akan diganti oleh TecProtec.

PT TecProtec (An AmTrust Financial Company) ini berkantor di H Tower Kuningan lantai 12. Saya mengambil perlindungan full cover dengan membayar Rp 974.000 per tahun. Jika ponsel rusak dan bisa diperbaiki, saya cukup bayar 5 persen dari harga beli. Jika rusak dan harus diganti, saya membayar 10 persen dari harga beli. Jika ponsel dijambret, saya bayar 20 persen dari harga beli dan diganti.

Akhir Juni 2016, ponsel saya terkena air dan mati total. Saya mengajukan klaim, tetapi ditolak dengan alasan nama saya belum terdaftar. Padahal, saya sudah membayar uang jaminan dua bulan berjalan. Sampai saat ini, belum ada kejelasan tentang klaim yang saya ajukan.

MEGAWATI IMMANELA

Tebet Barat I A, Jakarta Selatan

Sertifikat KPR BTN

Saya nasabah kredit pemilikan rumah BTN dengan nomor debitor 00005.01.02.023786.1 periode 8 Mei 2013 - 7 Juni 2028.

Rumah bersubsidi program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan ini harganya Rp 88 juta di Perum Kembang Putih, Guwosari, Pajangan, Bantul, Yogyakarta. Pengembangnya adalah PT Rumah Cerdas.

Saat akad kredit di BTN Cabang Bantul, pihak bank dan notaris menjanjikan bahwa pembeli paling lambat akan mendapatkan fotokopi sertifikat tanah dengan nama yang bersangkutan maksimal enam bulan sejak akad ditandatangani. Fotokopi sertifikat diberikan pihak bank sebagai bukti biaya pengurusan sertifikat Rp 7 juta yang dibayarkan ke pengembang sudah ditindaklanjuti.

Dari batas waktu yang dijanjikan, hingga kini saya belum mendapatkan fotokopi sertifikat. Saya pernah bertanya ke BTN Cabang Yogyakarta, tetapi diminta ke notaris. Oleh notaris diminta ke pengembang. Pihak pengembang meminta bertanya kepada BTN.

KUKUH SETYONO

Jalan Barito III, Kedungsari, Kota Magelang

Promo TCash

Saya pengguna Telkomsel lebih dari 10 tahun. Tanggal 2 Agustus 2016, saya tertarik kemudahan aplikasi MyTelkomsel dan kemudian mengunduhnya di Play Store.

Setelah mengunduh, ada promo menarik berupa pembelian pulsa Rp 50.000 dengan Tcash mendapat ekstra pulsa 100 persen. Promo sampai 11 Agustus.

Saya pun mendaftar menjadi pelanggan TCash Basic Service dan transfer Rp 100.000 ke rekening Tcash saya. Pukul 11.19, saya membeli promo via Tcash, referensi 0208161117546208. Namun, setelah sekitar satu jam menunggu, pulsa tidak kunjung masuk ke HP. Saya coba membeli ulang pukul 12.17 dengan referensi 0208161215424761.

Pada aplikasi MyTelkomsel muncul pesan, "Maaf saldo terpotong tetapi pulsa tidak masuk, hubungi contact center". Artinya, saldo Tcash saya Rp 100.000 terpotong sampai nol tetapi pulsa tidak kunjung datang.

Saya menghubungi customer serviceTelkomsel di 188 dan mengirim surel cs@telkomsel.co.id. Namun, sampai saat ini tidak ada penyelesaian.

CHRISTINE V SIREGAR

Permata Cimahi, Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 1 September 2016, di halaman 7 dengan judul "Surat Kepada Redaksi".

Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger