Cari Blog Ini

Bidvertiser

Senin, 26 September 2016

Penerangan Bogor-Sukabumi//Penulis Naskah//Ketinggalan Barang//Mesin Cuci Rusak (Surat Pembaca Kompas)

Penerangan Bogor-Sukabumi

Saya penduduk Sukabumi yang menjadi mahasiswa Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jakarta. Sudah empat tahun ini saya merantau di Jakarta untuk melanjutkan studi saya. Saya pun rutin pulang ke Sukabumi setiap bulan dengan menggunakan sepeda motor.

Untuk itu, saya ingin menyampaikan keresahan saya setiap pulang. Jika saya pulang pada malam hari, tidak jarang saya hampir celaka. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya lampu penerangan di jalur Simpang Ciawi, pertigaan Cimande, Simpang Cikereteg, Pasar Caringin, Pertigaan Cigombong, dan jalur Cicurug.

Tentu saja minimnya penerangan ini sangat berbahaya bagi para pengendara sepeda motor ataupun mobil yang melintas. Apalagi jika malam hari jalur tersebut penuh truk besar yang semakin menambah "seram" perjalanan saya.

Oleh karena itu, saya berharap pihak terkait, seperti Dinas Pekerjaan Umum ataupun pemerintah daerah terkait, seperti Pemkab Bogor dan Pemkab Sukabumi, untuk segera memfasilitasi jalan di jalur Bogor-Sukabumi dengan lampu penerangan. Dengan demikian, para pengguna kendaraan bermotor yang melintas merasa lebih aman.

RIZQI ARIANDI ABDULLAH, MAHASISWA IISIP, LENTENG AGUNG, JAKARTA

Penulis Naskah

Pada Sabtu (17/9), harian Kompasmemuat liputan pementasan monolog "Genderuwo Pasar Anyar" di Sositet Taman Budaya Yogyakarta (15/9).

Tulisan bertajuk "Suara Sepi dari Sudut Pasar" itu banyak menyoroti isi naskah, tetapi terlewat tidak mencantumkan nama penulis naskah, yaitu saya, Indra Tranggono.

Saya perlu melengkapi penyebutan nama penulis naskah sebagai bagian dari pemenuhan data dalam jurnalisme, khususnya liputan pementasan teater. Lazimnya, nama penulis lakon selalu disertakan dalam liputan pementasan teater, selain sutradara, aktor, penata musik, artistik, cahaya, dan lainnya.

Sebagai anggota Komunitas Sobat Lama Yogyakarta, kelompok teater yang mementaskan naskah itu, saya mengucapkan terima kasih kepadaKompas yang sudah meliput dan mewartakan pementasan kami.

Lakon "Genderuwo Pasar Anyar" saya tulis berdasarkan riset pasar di beberapa kota, merupakan wujud keprihatinan atas semakin redupnya pasar tradisional di tengah dominasi kuasa kapital di negeri ini.

INDRA TRANGGONO, TEGAL SENGGOTAN RT 011, TIRTONIRMOLO, KASIHAN, BANTUL, DI YOGYAKARTA 55181

Catatan Redaksi:

Terima kasih atas tambahan informasi Anda.

Ketinggalan Barang

Anak saya, Sabtu (3/9), naik Uber dari Jalan Sukabakti, Tangerang. Ia berangkat pukul 11.00 dan tiba di Baitis Salmah Kavling, Tegal Rotan, Sawah Baru, Tangerang Selatan, pukul 12.00.

Setelah turun, anak saya baru sadar bahwa skateboard-nya tertinggal di bagasi taksi Uber.

Kami menghubungi surel Uber Rider Support (support.jakarta@uber.com) yang direspons Fatimah dan Yohana, dan ditindaklanjuti help.uber.com (oleh Dhana) pada 7 September 2016. Ia meminta berbagai informasi, seperti tanggal dan waktu perjalanan, nama pengemudi, alamat surel, dan nomor telepon yang digunakan untuk memesan taksi. Semua ada, kecuali nama sopir karena sudah terhapus.

Namun, setelah itu tidak ada komunikasi lagi dari pihak Uber, dan sampai sekarang barang belum kembali. Kami pelanggan taksi Uber dan baru kali ini ketinggalan barang. Skateboard memang bukan barang mahal, tetapi barang itu dibeli anak kami dengan tabungannya dan kemudian ia rakit sendiri.

Sebagai perusahaan internasional, saya yakin Uber memiliki sistem operasional standar untuk menyelesaikan hal semacam ini.

PRAYUDI YOEDODARMO, BAITIS SALMAH KAVLING 159, TEGAL ROTAN, TANGERANG SELATAN

Mesin Cuci Rusak

Saya membeli mesin cuci Electrolux front loading pada 26 Desember 2015, tipe FL Model EWF 80743. Dalam lima bulan sudah bermasalah dan ganti doorlockmelalui layanan resmi.

Setelah itu, 4 Juni 2016, timbul masalah baru: mesin tidak berfungsi normal dan cucian terkunci di dalam. Hari itu juga teknisi datang untuk mengeluarkan cucian dan mengecek kerusakannya. Namun, tidak ada pemberitahuan kapan akan diperbaiki.

Setelah saya menanyakan ke pusat layanan, 11 Agustus 2016 baru datang teknisi bernama Roy. Ia mengganti modul, tetapi mesin cuci tetap tidak berfungsi.

Saya lelah terus komplain via layanan pelanggan dan kecewa atas lambatnya penanganan.

NOVI SEKARHATI, JALAN PERJUANGAN, KAVLING BLOK D, CILEGON, BANTEN

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 26 September 2016, di halaman 7 dengan judul "Surat Kepada Redaksi".

Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger