Cari Blog Ini

Bidvertiser

Sabtu, 01 Oktober 2016

TAJUK RENCANA: Rudal Didatangkan dari Rusia (Kompas)

Jatuhnya pesawat milik Malay-sia Airlines dengan nomor pe-nerbangan MH17, dua tahun lalu, diakibatkan oleh rudal yang didatangkan dari Rusia.

Itu adalah hasil penyelidikan tim gabungan penyelidikan internasional (JIT) yang dipimpin Belanda yang diungkap pada Rabu (28/9). Tim yang terdiri dari Belanda, Australia, Belgia, Malaysia, dan Ukraina itu memastikan rudal tersebut diluncurkan dari wilayah Ukraina, di dekat Desa Pervomaiskyi. Disebutkan, peluncur rudal itu dibawa dari Rusia kemudian dikembalikan lagi ke Rusia.

"Kami menyimpulkan bahwa pesawat MH17 dijatuhkan oleh rudal BUK dengan nomor seri 9M38 yang didatangkan dari Rusia," kata Wilbert Paulissen, kepala penyelidik Kepolisian Belanda. Pesawat Boeing 777 yang semua penumpang dan awak pesawatnya berjumlah 298 orang itu meledak dan jatuh berkeping-keping saat terbang dari Amsterdam menuju Kuala Lumpur, Malaysia. Semua 298 penumpang dan awaknya tewas dan 196 orang di antaranya adalah warga negara Belanda.

Dengan menggunakan foto, video, dan wawancara dengan para saksi melalui telepon, tim investigasi dapat melacak rute konvoi peluncur rudal berjalan (mobile) menuju Ukraina timur. Akan tetapi, tim itu mengatakan tidak dapat menuduh Rusia terlibat dalam peristiwa itu.

Tim, yang telah bekerja selama hampir dua tahun itu, belum dapat mengungkap siapa yang bertanggung jawab dalam peluncuran rudal yang menjatuhkan pesawat MH17 itu. Yang juga masih ditunggu adalah kepastian tentang siapa yang memberikan perintah pemindahan peluncur rudal itu ke Ukraina timur.

Tahun lalu, Badan Keselamatan Belanda mengetahui bahwa rudal buatan Rusia BUK yang menghantam pesawat MH17. Akan tetapi, pada saat itu, belum diketahui dari wilayah mana rudal itu diluncurkan. Saat ini, walaupun sudah diketahui rudal itu diluncurkan dari Ukraina timur, tetap belum diketahui siapa yang meluncurkan rudal itu.

Dugaan sementara adalah rudal tersebut diluncurkan oleh kelompok separatis pro Rusia. Namun, kelompok pro Rusia membantah telah meluncurkan rudal itu. "Kami tidak pernah memiliki sistem pertahanan seperti itu. Kami tidak memiliki orang-orang yang bisa mengoperasikannya," kata wakil operasional pemberontakan Republik Rakyat Donetsk, Eduard Basurin. Rusia pun sebelumnya menyatakan, radar mereka menunjukkan bahwa rudal itu tidak diluncurkan dari wilayah yang dikuasai kelompok separatis Ukraina.

Pekerjaan rumah terbesar adalah mengungkap siapa yang meluncurkan rudal itu dan dari mana rudal itu dilepaskan. Musibah yang dialami pesawat MH17 menunjukkan betapa pergerakan dan penggunaan sistem persenjataan rudal itu perlu diawasi dengan ketat. Jika tidak diawasi, dikhawatirkan musibah serupa akan terjadi lagi dan tetap tidak dapat diketahui pelakunya.

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 30 September 2016, di halaman 6 dengan judul "Rudal Didatangkan dari Rusia".

Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger