Cari Blog Ini

Bidvertiser

Senin, 27 Februari 2017

Menuju Pariwisata Dunia//Tanggapan BCA//Penyalahgunaan Kartu Kredit (Surat Pembaca Kompas)

Menuju Pariwisata Dunia

Kota Lucerne di Swiss berada di tepi danau di kaki gunung. Kota ini disebut-sebut sebagai salah satu kota tercantik di dunia (Kompas, 15/10/2016). Sebenarnya Indonesia pun punya banyak potensi keindahan alam yang memesona. Kaya dengan pemandangan alam pegunungan, laut, danau, sungai, dan kombinasinya.

Banyak kota wisata yang berkembang di daerah pegunungan, tepi danau, dan tepi pantai dengan beragam bangunan berarsitektur tradisional yang unik. Ini adalah aset budaya yang langka dan tak ternilai harganya.

Apalagi ditambah dengan keunggulan Indonesia lainnya. Tanahnya subur, tempat tumbuh dan hidup aneka flora dan fauna. Beriklim tropis dengan cuaca yang nyaman sepanjang tahun. Aset budaya dan potensi alam itu sungguh merupakan kelebihan Indonesia yang seharusnya bisa menjadi daya tarik wisatawan domestik dan mancanegara.

Oleh karena itu, terinspirasi dari Kota Lucerne, saya mengusulkan agar dinas pariwisata mengadakan lomba keindahan kota wisata di Indonesia. Diharapkan partisipasi para ahli tata kota, arsitek, dan lanskap untuk memanfaatkan kelebihan yang ada. Lomba akan mendorong sektor-sektor lain, terutama pariwisata. Dengan demikian, kota-kota wisata di Indonesia dipersiapkan dengan sungguh-sungguh agar berstandar internasional dan siap menjadi daerah tujuan wisata kelas dunia.

Semoga para ahli itu mampu mewujudkan kota-kota di Indonesia masuk kategori kota wisata tercantik di dunia.

RAUYAN MARTOAMIDJODJO

Mantan Dosen Fakultas Teknik Arsitektur UNS

Tegalmulyo, Karanganyar, Jawa Tengah

Tanggapan BCA

Menanggapi keluhan Ibu Sinta LS melalui rubrik Surat Pembaca di harian Kompas(9/2) yang berjudul "Kartu Kredit untuk Jaminan Hotel", perkenankan kami mohon maaf atas kekurangnyamanan yang dialami sekaligus berterima kasih atas kepercayaan Ibu Sinta kepada PT Bank Central Asia Tbk.

Dapat kami informasikan bahwa petugas BCA telah memberikan penjelasan, baik secara langsung maupun melalui surel. Permasalahan tersebut telah diselesaikan pada 10 Februari 2017.

Terima kasih atas perhatian dan kerja sama Ibu.

DWI NARINI

Senior Manager PT Bank Central Asia Tbk, Jakarta

Penyalahgunaan Kartu Kredit

Saya pemegang kartu BNI nomor 548988881208xxxx. Selama satu tahun menggunakan kartu kredit ini tidak ada kendala. Saya selalu membayar melebihi batas minimum setiap bulannya. Yang tahu PIN juga hanya saya.

Namun, tanggal 7 Desember 2016 ada yang menyalahgunakan kartu kredit saya untuk menarik tunai di Denpasar, Bali. Saat kejadian memang saya sedang di Bali. Akan tetapi, pada tanggal tersebut posisi saya di Monkey Forest dan malamnya makan di Jimbaran, di tepi pantai.

Saya curiga kartu kredit saya bermasalah saat hendak membeli cendera mata. Kartu tidak dapat digunakan akibatoverlimit.

Ketika tagihan datang, saya kaget mengetahui ada penarikan yang tidak pernah saya lakukan. Saya langsung menelepon Call BNI dan mengikuti persyaratan penyanggahan yang diperlukan dengan batas waktu investigasi 45 hari (bunga penarikan tetap dibebankan).

Setelah menunggu kurang lebih 40 hari, hasil investigasi yang dikirim via surel kepada saya hanya cetakan transaksi pada tanggal dan saat penarikan tunai tersebut terjadi, serta lokasi penarikan. Surat yang menyertainya hanya menyatakan bahwa saya tetap harus membayar transaksi tersebut ditambah biaya investigasi yang akan dibebankan pada penagihan berikutnya.

Menurut saya, investigasi ini kurang konkret. Bukankah di setiap mesin ATM pasti ada CCTV? Seharusnya tim investigasi bisa memberikan foto atau rekaman CCTV pada saat kejadian.

Setelah saya mengonfirmasi kembali ke BNI mengenai hal ini, mereka meminta saya mengirimkan surat lagi seperti pertama kali agar bisa diproses kembali. Lalu saya harus menunggu 45 hari lagi dan beban bunga yang harus terus dibayar beserta biaya tambahan investigasinya.

Karena saat ini banyak tindak kejahatan dengan memanfaatkan kartu di ATM, saya sebagai salah satu korban merasa pihak BNI menangani kasus saya ini dengan kurang baik. Mudah-mudahan dengan adanya surat ini saya mendapatkan penanganan dan jalan keluar yang lebih baik.

LILI HENDRIYANI

Axa Tower 45th Floor

Jakarta

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 27 Februari 2017, di halaman 7 dengan judul "Surat Kepada Redaksi"

Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger