Setiap kali tim nasional sepak bola Indonesia hendak berlaga di ajang internasional, kita menyaksikan adegan rutin: para anggota timnas menyanyikan lagu "Indonesia Raya" sambil meletakkan tangan kanan mereka pada bagian dada sebelah kiri. Adegan itu sebenarnya tidak sesuai dengan aturan yang berlaku.
Sikap yang telanjur salah itu terus terjadi di setiap pertandingan, termasuk dalam kejuaraan memperebutkan Piala AFF yang baru-baru ini dilaksanakan. Boleh jadi ini karena para pemain kita meniru tata cara yang dilakukan oleh tim negara lain. Bisa juga oleh sebab-sebab lain.
Sebelum kesalahan menjadi kaprah, saya sarankan kepada PSSI agar segera memberikan arahan kepada semua anggota dan ofisial timnas mengenai tata cara yang benar. Ketentuan mengenai hal itu sudah diatur dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan.
Dalam Pasal 62 disebutkan bahwa setiap orang yang hadir pada saat lagu kebangsaan diperdengarkan dan/atau dinyanyikan wajib berdiri tegak dengan sikap hormat. Adapun yang dimaksud dengan sikap hormat tersebut adalah berdiri tegak di tempat masing-masing dengan sikap sempurna, meluruskan lengan ke bawah, mengepalkan telapak tangan, dan ibu jari menghadap ke depan merapat pada paha, disertai pandangan lurus ke depan.
Sikap hormat yang sudah ditetapkan oleh undang-undang tersebut sungguh sangat sederhana dan mudah dilaksanakan. Sikap Wakil Presiden Jusuf Kalla pada saat lagu kebangsaan "Indonesia Raya" dinyanyikan dalam upacara peringatan hari kemerdekaan 17 Agustus 2015 dan 17 Agustus 2016 di Istana Merdeka bisa dijadikan contoh bagi timnas sepak bola dan kita semua.
BUDIJONO DJODYMARTONO, JALAN MAWAR, BOYOLANGU, BANYUWANGI
Mohon Kembalikan
Pada 28 Desember 2016, melalui jasa Titipan Kilat, saya mengirim surat untuk saudara saya yang berkantor di lantai 12 Menara Kuningan Suite H Kuningan Kav X-57, Jalan HR Rasuna, Jakarta. Karena jeda liburan panjang, saudara saya baru ke kantor pada 3 Januari 2017. Namun, ia tidak menemukan surat saya.
Pada 9 Januari 2017, saya menerima SMS dari Titipan Kilat. Isinya sebagai berikut: "Kiriman nomor 030052818194 telah diterima 02-01-2017 11:56". Berarti surat saya sampai ke alamat dan ada yang menerima.
Saya berterima kasih atas bantuan penerima surat yang menyimpan untuk menyampaikan kepada saudara saya.
FS HARTONO, PURWOSARI, SINDUADI, SLEMAN
Kartu Kredit
Saya memiliki tiga kartu kredit BCA, tetapi hanya satu yang sering saya gunakan. Saya mengecek Halo BCA, dijawab layanan pelanggan (CS) Lea.
Di salah satu kartu ada tagihan Premi BCA Credit Life. Padahal, status kartu tersebut tidak pernah saya aktifkan (dikonfirmasi pula oleh data CS). Saya pun tidak pernah mendapat penjelasan Premi BCA Credit Life, apalagi menyetujuinya.
Lea menjelaskan, Premi BCA Credit Life adalah asuransi yang menanggung apabila pemilik kartu sakit, kecelakaan, meninggal, dan beberapa manfaat lain.
Dengan nomor pengaduan 2123717865, Bank BCA saya minta menyelesaikan masalah ini.
GLORYA MUNTHE, JALAN H SALIM, RADIO DALAM, KEBAYORAN BARU, JAKARTA SELATAN
Tanggapan JD.ID
Menanggapi surat pembaca Bapak Johannes di surat pembaca harianKompas (3/2) mengenai layanan pengiriman barang kulkas LG dua pintu, kami dari JD.ID telah berkomunikasi dengan Bapak Johannes untuk menjelaskan kondisi dalam permasalahan ini.
Karena barang yang dipesan Bapak Johannes merupakan kategori pre-sale(sedang tidak ada stok di gudang kami), kami membutuhkan waktu lebih untuk penyediaan barang.
Saat ini, pesanan telah diterima Bapak Johannes pada 26 Januari 2017. Dari pihak JD.ID juga sudah menghubungi Bapak Johannes dan yang bersangkutan menjelaskan sekaligus mengonfirmasi bahwa barang sudah diterima. Dengan demikian, masalah sudah selesai.
Kami mengucapkan terima kasih atas perhatian Bapak Johannes dan mohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi. JD.ID selalu berkomitmen menghadirkan pengalaman berbelanja daring yang menyenangkan dengan layanan prima.
SWARNA YUDA, HEAD OF CUSTOMER SERVICE JD.ID
Tidak ada komentar:
Posting Komentar