Cari Blog Ini

Bidvertiser

Kamis, 18 Mei 2017

Merenovasi Hunian//Tinjau Ulang//Kiriman Belum Datang (Surat Pembaca Kompas)

Merenovasi Hunian

Kali Code mengalir membelah Kota Yogyakarta. Di bantarannya tumbuh hunian liar dan kumuh. Namun, Romo Mangun sebagai arsitek berhasil merevitalisasi dan mengubahnya menjadi permukiman layak huni dan menarik, bahkan mendapatkan penghargaan internasional, Aga Khan Award, tahun 1992.

Meskipun berbeda lokasi, situasi, dan kondisi, upaya revitalisasi warga di bantaran kali-kali Ibu Kota memiliki banyak kesamaan dengan Kali Code. Harian Kompas (10/4) memuat tulisan "Kali Krukut Menjelang Malam", mengontraskan listrik yang menerangi hunian di bantaran dengan gedung-gedung pencakar langit di belakangnya di Kali Krukut, Bendungan Hilir, Tanah Abang.

Saya mengusulkan kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta agar dalam merevitalisasi kali-kali di Jakarta—lepas dari aspek hukum dan ancaman banjir—juga mempertimbangkan aspek-aspek visualnya sehingga mendapatkan hasil maksimal. Misalnya, dibuatkan desain bentuk-bentuk tradisional setempat sehingga menimbulkan kontras yang saling memberi efek positif dengan gedung-gedung tinggi di sekitarnya. Hunian warga yang unik dan menarik bisa menjadi titik perhatian di antara pencakar langit yang menjulang, megah, dan modern (Landscape and Architecture, John Ormsbee Simond).

Semoga para ahli, arsitek, dan lanskap mampu mewujudkan Jakarta yang semakin cantik, menjadi kebanggaan warga Ibu Kota dan Indonesia umumnya.

RAUYAN MARTOAMIDJOJO, MANTAN DOSEN FAKULTAS TEKNIK ARSITEKTUR UNS, TEGALMULYO, KARANGANYAR, JAWA TENGAH

Tinjau Ulang

Saya pelanggan listrik 900 VA di Cilegon, Banten. Sejak Januari 2017, tagihan listrik naik 100 persen. Sampai April dan Mei, saya harus membayar 300 persen menjadi Rp 500.000.

Berdasarkan survei dari PLN, kami digolongkan sebagai keluarga M (Mampu). Dari mana PLN menyimpulkan itu? Kalau betul ini berdasarkan survei, kapan dilakukan, karena saya juga tidak tahu. Kenyataannya, suami saya pekerja proyek yang kadang kerja dan kadang tidak.

Dalam hitungan saya, jika subsidi listrik saya dicabut pemerintah—dalam hal ini PLN—pada Mei ini saya harus membayar lebih kurang Rp 500.000. Sungguh kebijakan ini menyengsarakan saya.

PLN Cilegon menyarankan untuk membuat surat permohonan ke Menteri ESDM melalui situs ESDM. Pada 13 April, saya membuat surat keterangan tak mampu dari RT/RW disahkan kelurahan dan kecamatan. Namun, surat itu ditolak PLN.

SITI FATIMAH, LINK KEPENDILAN BARU, PANGGUNG RAWI, JOMBANG, CILEGON

Kiriman Belum Datang

Pada 6 April 2017, saya memesan buku secara online dari asosiasi otomotif di Michigan, Amerika Serikat. Buku dikirim melalui UPS dengan service level worldwide expedited.

Dengan nomor tracking1Z4588736758720338, saya cek di situs UPS, buku sudah tiba di Jakarta pada 10 April. Namun, sampai surat ini ditulis, saya belum menerima buku itu.

Hampir setiap hari saya cek status di situs. Tertera status "Jakarta warehouse scan" pada 14-25 April. Lalu status 26 April "your package is awaiting release from the clearing agency". Setelah itu status per 27 April berubah menjadi "Jakarta import scan".

Saya mengirim surel dan telepon hampir setiap hari selama seminggu, baik ke UPS Pasar Minggu, UPS Cengkareng, UPS pusat, bahkan ke clearing agent yang ditangani CAS Express. Saya juga sudah menyatakan bersedia membayar biaya deklarasi.

Akhirnya CAS Express mengirim surel pada 25 April, dengan lampiran SPPB tertanggal 18 April. Namun, setelah saya cek ke UPS, katanya itu hanya dokumen dan barang masih di gudang dan belum dikeluarkan CAS Express. Saya cek lagi ke CAS Express melalui telepon dan Whatsapps ke beberapa nomor. Dijawab barang sudah keluar. Intinya saya dipingpong. Akhirnya, saya berhenti menelepon dan mengirim surel karena buang waktu, pulsa, dan energi. Saya berharap ada perubahan yang ternyata tidak ada sampai tulisan ini dibuat.

Saya sangat kecewa. Bukan kali ini saja saya memesan buku di asosiasi otomotif di AS itu dan tidak ada kendala. Bagi orang lain, buku itu mungkin tidak berarti, tetapi bagi saya sangat berarti. Saya juga sudah membayar ongkos kirim mahal.

CISCA, KOTA MODERN, JALAN BUKIT GOLF, TANGERANG, BANTEN 15142

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 18 Mei 2017, di halaman 7 dengan judul "Surat Kepada Redaksi".


Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger