Pada triwulan I-2017, menurut BPS, sektor manufaktur sedang hingga besar tumbuh 4,33 persen dibandingkan pada periode sama tahun lalu. Sementara untuk sektor manufaktur mikro hingga kecil pertumbuhannya lebih pesat, yaitu 6,63 persen.
Setelah ledakan harga komoditas yang menggerakkan ekonomi nasional menyurut lima tahun silam, kita semakin menyadari pentingnya menumbuhkan industri manufaktur dan meninggalkan ketergantungan pada komoditas.
Sektor industri pengolahan dianggap memberi nilai tambah tinggi pada komoditas primer, menyediakan lapangan kerja, mendatangkan devisa saat ekspor, dan menghemat devisa ketika memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Pertumbuhan industri manufaktur besar dan sedang ditopang terutama pertumbuhan industri bahan kimia, makanan, serta karet dan plastik. Sementara pertumbuhan industri manufaktur mikro dan kecil didorong oleh naiknya industri komputer, barang elektronik dan optik, industri mesin, dan minuman.
Adapun industri manufaktur besar dan sedang yang turun pertumbuhannya adalah tekstil, minuman, serta industri dari kayu dan gabus, barang anyaman dari bambu dan rotan. Penurunan pada industri manufaktur kecil dan mikro terjadi pada industri farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional, jasa reparasi dan pemasangan mesin, serta industri peralatan listrik.
Pertumbuhan industri besar makanan kita harapkan dapat memiliki efek menarik ke hulu dan ke hilir yang lebih besar lagi. Industri pengolahan makanan akan menarik sektor pertanian di pedesaan sehingga tidak boleh ada hambatan pada sektor pertanian. Listrik, jalan, dan telekomunikasi di desa harus baik dan lancar agar berefek pada makin efisiennya industri pengolahan.
Penurunan cukup besar pada industri besar dan menengah tekstil tidak dapat diabaikan karena menyerap banyak tenaga kerja dan menyumbang devisa ekspor. Mahalnya harga listrik yang bertahun-tahun menjadi penyebab turunnya daya saing sampai hari ini belum terpecahkan, bahkan setelah tahun lalu keluar paket kebijakan ekonomi untuk menurunkan harga listrik industri.
Di tengah gambaran beragam sektor industri manufaktur, tetap ada optimisme besar. Masih terdapat ruang menumbuhkan industri rintisan skala kecil dan mikro. Tugas pemerintah adalah menciptakan iklim usaha yang memberi kesempatan munculnya wiraswasta baru, termasuk pada industri masa depan dan industri kreatif bermuatan teknologi, bagi orang muda pada saat kita mengalami bonus demografi.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 4 Mei 2017, di halaman 6 dengan judul "Menumbuhkan Industri Manufaktur".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar