Saya adalah orangtua dari Alex dan Shinta, yang sampai hari ini belum mendapatkan KTP elektronik mereka. Nomor Induk Kependudukan (NIK) Alex 3674021204000003, Surat Keterangan Nomor 471.13/02.26-Disdukcapil/2017 tanggal 17-04-2017. Adapun NIK Shinta 3674025208840010 dengan Surat Keterangan 471.13/02.20-Disdukcapil/2017, tanggal 27-03-2017.
Saya sudah tidak tahu lagi harus mengadu ke mana. Oleh karena itu, melalui surat pembaca ini saya bermaksud menyampaikan keluhan terbuka kepada Bapak Menteri Dalam Negeri, Bapak Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil, dan Bapak Sekretaris Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil tentang hal tersebut. Sampai kapankah kami harus menunggu KTP-el tersebut selesai?
KTP-el amat dibutuhkan kedua anak saya, karena menjadi bukti identitas pribadi dalam berbagai urusan. Kami berharap pihak pemerintah dapat memberikan kepastian kepada masyarakat agar kami tidak mengalami kesulitan ketika mengurus surat-surat lain yang diperlukan.
EFFENDI TJAHJADI
Jl Sutera Kirana, Alam Sutera, Tangerang Selatan
Telepon Bermasalah
Tahun 2016 saya menelepon Telkom 147 karena telepon rumah orangtua, nomor 021-4287xxxx, tidak dapat menerima panggilan masuk maupun menelepon.
Laporan pertama pada 30 Agustus 2016 dengan nomor tiket IN7736342. Menurut layanan pelanggan, akan ditanggapi. Ternyata, saya harus bolak-balik melapor dan berganti nomor tiket, tetapi masalah tak pernah beres. Telepon tak bisa digunakan dan tagihan jalan terus.
Pada 12 September, nomor IN8147171. Pada 25 September nomor IN8547503, pada 28 September nomor IN8666543, pada 30 Oktober nomor IN9730516, dan pada 14 November nomor IN10223013.
Pada 20 Januari 2017, saya mengirim surel ke Telkom 147, minta langganan telepon diputus karena masalah tak kunjung selesai. Seperti biasa, dibalas akan ditindaklanjuti. Akhirnya, pada 23 Februari diterima Pak Tomo, dapat nomor pemutusan 2017-02-SMR14_725-383819.
Namun, pada Maret 2017, masih ada tagihan dari Telkom. Saya telepon, katanya belum diproses karena harus ada surat resmi pemutusan dari Telkom.
Melalui surat pembaca ini, saya minta Telkom segera mengirim surat untuk memproses pemutusan telepon karena kami tak mau dibebani tagihan telepon yang rusak.
INDIRANTI
Jl Kemayoran Gempol RT 009 RW 008, Kelurahan Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat
Uang Belum Balik
Pada 5 April 2017 saya pesan tiket pesawat melalui situs web Garuda Indonesia, kode pemesanan WTKK2W untuk penerbangan Yogyakarta-Jakarta, 6 April pukul 14.15.
Saya membayar via KlikBCA dan ketika saya selesai memasukkan token transaksi, muncul informasi bahwa transaksi gagal. Namun, saldo telah terpotong tanpa dapat tiket.
Saya melapor kepada Garuda dengan nomor 00752803, tetapi sudah lebih dari sebulan tidak ada informasi lebih lanjut.
IVAN GUNAWAN
Taman Surya 3 Blok H7 No 35 Cengkareng, Jakarta Barat
Ganti Paket
Saya pelanggan Halo Telkomsel 081269917xx, sejak 2006 atau sudah 11 tahun.
Pada 5 Mei pukul 10.00 saya mengontak Telkomsel untuk ganti paket Flash, karena paket saya saat ini mahal dan tidak lagi sesuai kebutuhan.
Saya disarankan menonaktifkan data seluler di gawai. Dalam 1 x 24 jam Telkomsel akan mengaktifkan paket. Pada 6 Mei, paket masih belum aktif. Saya diminta menunggu lagi proses 1 x 24 jam berikutnya.
Pada 7 Mei sampai saat ini paket yang diminta tidak ada dan Telkomsel tidak mengontak. Alasannya, nomor saya adalah nomor korporat.
Padahal, sejak 2007 kantor lama saya di UN-Habitat Banda Aceh sudah menyerahkan nomor ini menjadi nomor pribadi dan sudah diurus di Grapari Banda Aceh. Sejak 2009, saya tidak lagi bekerja di sana dan kantor yang berlokasi di Banda Aceh juga sudah tutup, berkali-kali saya jelaskan ke Telkomsel jika saya menelepon operator.
Hal aneh lain, setiap Telkomsel mengontak dan menawarkan pilihan paket data, paket bisa langsung aktif hanya dalam hitungan jam.
Sementara dalam kasus saya, 3 hari berturut-turut mengontak Telkomsel tidak ada tindak lanjutnya. Sebagai pelanggan Telkomsel selama 11 tahun tentu saya amat kecewa dengan pelayanan semacam ini.
FITRA AIDIELLA
Jl Radar Baru 1 Km 7 Dermaga, Bogor
Tidak ada komentar:
Posting Komentar