Namun, Turki memberi tahu Amerika Serikat (AS) mengenai rencana penyerangan itu, juga kepada Rusia. Wakil Perdana Menteri Turki Bekir Bozdag menjelaskan, tidak ada militer AS di wilayah yang telah diserbu Turki.

Operasi militer Turki bertujuan menghancurkan kekuatan militer milisi Kurdi dari satuan Unit Pelindung Rakyat (YPG) yang mengontrol Distrik Afrin sejak 2012. Turki menetapkan YPG sebagai sayap Partai Pekerja Kurdistan (PKK). PKK yang dipimpin Abdullah Ocalan juga ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh Pemerintah Turki.

Sebelumnya, AS mengumumkan rencana pembentukan pasukan berkekuatan 30.000 tentara untuk memperkokoh kawasan perbatasan antara Suriah dan Turki. Menteri Pertahanan AS Jim Mattis menyatakan, khusus untuk di Suriah, AS akan tinggal selama merasa perlu. Tugas utama AS di Timur Tengah adalah menstabilkan kondisi dan memastikan Negara Islam di Irak dan Suriah (NIIS) tidak muncul kembali.

Upaya memperkokoh perbatasan ini dinilai oleh Turki akan memperkuat milisi YPG. Dan, Turki pernah mengecam keras dukungan AS selama ini terhadap YPG.

Serangan ke basis YPG itu dimulai hanya sehari setelah Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berjanji akan menghentikan apa yang disebut upaya AS membuat teror di perbatasan. Erdogan menuduh YPG terkait dengan PKK yang terlibat peledakan di Turki.

YPG membantah tuduhan Erdogan. Namun, Erdogan berjanji akan menghancurkan kota Afrin dan Manbij. YPG-lah yang selama ini mengontrol dua kota tersebut. Sebaliknya, YPG berjanji akan mempertahankan mati-matian kota Afrin.

Serangan ini pun membuat Turki berseberangan dengan Rusia dan Presiden Suriah Bashar al-Assad. Jika tidak segera menyelesaikan perang ini, bukan tidak mungkin hal itu membahayakan koalisi Rusia, Turki, dan Iran di Suriah. Pernyataan prihatin telah disampaikan Iran maupun Rusia atas serangan tersebut. Rusia sudah menarik pasukannya di daratan, tetapi masih mengontrol angkasa Afrin.

Presiden Assad pun marah kepada Erdogan, begitu pula pendukung utama Assad, Iran. Ada dugaan, kemungkinan Suriah akan melayani perang jika pasukan darat Turki memaksa masuk hingga ke kota Manbij.

Bagi Erdogan, isu keamanan di perbatasan Suriah sekarang ini merupakan prioritas utama. Erdogan menjadikan isu teror Kurdi untuk menarik pengikutnya di dalam negeri. Dia tidak peduli dengan kemungkinan isolasi masyarakat internasional jika terus-menerus menekan kaum Kurdi.