Dalam pidato pada malam tahun baru yang disiarkan televisi, Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menyatakan tombol peluncur nuklir ada di mejanya. Ia juga menyatakan, Amerika Serikat (AS) tidak akan pernah bisa memulai perang. "Ini realitas, bukan sekadar ancaman," katanya.

Namun, Kim juga mengirim pesan bahwa Korut siap berdialog dengan Korea Selatan, bahkan akan mengirimkan atletnya untuk berlaga pada Olimpiade Musim Dingin di Pyeongchang, Korsel. Selama ini, Kim Jong Un tak pernah menganggap Korsel, khususnya terkait kemampuan nuklirnya.

Di hari Minggu (31/12) juga, Korsel menangkap sebuah kapal tanker berbendera Panama yang diduga melakukan transaksi dagang dengan Korut. Kapal itu membawa sekitar 5.100 ton minyak dan semua awaknya ditahan di Pyeongtaek, pelabuhan di pantai barat semenanjung.

Sebelum itu, Korsel menahan kapal berbendera Hong Kong yang mengisikan produk minyak ke kapal Korut di perairan internasional Oktober lalu.

Korut dikenai sanksi berat oleh Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa, menyusul perluasan program persenjataan nuklir dan senjata balistik. Di bulan Desember lalu, Korut meluncurkan tiga uji coba rudal balistik antarbenua. Hal itu meningkatkan kecemasan karena persenjataan itu dapat menjangkau daratan AS.

Dimintai komentar soal pernyataan Kim, Presiden AS Donald Trump di Florida menjawab, "Kita akan lihat, kita akan lihat."

Menanggapi keinginan dialog yang diusulkan Kim, Juru Bicara Presiden Korsel mengatakan, "Kami selalu ingin berdialog dengan Korut kapan pun dan di mana pun. Kami berharap dua Korea duduk bersama dan mencari solusi untuk menciptakan perdamaian di Semenanjung Korea."

Kim selama ini selalu memosisikan negaranya sebagai kekuatan nuklir. Pernyataan ingin berdialog itu dianggap sebagai upaya merenggangkan Korsel dan AS. Sepertinya, Kim berusaha mengurangi tekanan sanksi PBB dengan mendekati Korsel.

Pyongyang dan Washington selama ini terjebak dalam lingkaran aksi dan reaksi. Harus ada upaya untuk memecahkan lingkaran itu. Jika tidak, bukan tidak mungkin salah satu akan mengambil tindakan militer.