Seperti halnya kue red velvet yang selalu menarik perhatian, grup Red Velvet juga senantiasa mendapat sambutan meriah dari penggemarnya. Grup ini memang populer, terutama di Korea Selatan. Namun, khusus pada hari Minggu silam, grup Red Velvet tak hanya menjadi perhatian penggemar musik pop, tetapi juga mendapat sorotan dari pengamat politik internasional karena saat itu mereka tampil di Pyongyang, ibu kota Korea Utara.
Baru kali ini sebuah band K-pop pentas di Korut. Peristiwa itu semakin menarik karena menurut laporan mereka yang melarikan diri dari Korut, selama ini Pyongyang memburu warga yang kedapatan menyimpan rekaman musik K-pop.
Pentas Red Velvet di Pyongyang disaksikan oleh Pemimpin Korut Kim Jong Un. Ia dan istrinya kemudian menemui kru Red Velvet, berbincang-bincang, dan akhirnya berfoto bersama. Jong Un menyampaikan pula pujian dan ucapan terima kasih kepada Korea Selatan atas "hadiah" berupa penampilan Red Velvet.
Kehadiran Red Velvet di Pyongyang merupakan bagian dari diplomasi antarkedua Korea sejak beberapa bulan yang lalu. Red Velvet datang sebagai kunjungan balasan atas penampilan tim budaya Korut di Korea Selatan. Sebelumnya, tim atlet Korut bersama Korsel berparade bersama dalam pembukaan Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang, Februari silam.
Delegasi kedua negara yang saling mengunjungi dan penampilan Red Velvet pada Minggu sekaligus menandai mencairnya ketegangan di antara kedua Korea. Pada 2017, rasanya tidak ada satu pihak pun yang menyangka sebuah band K-pop akan tampil di Pyongyang dengan disaksikan oleh Jong Un. Setelah pada 1 Januari Jong Un menyampaikan rencana mengirim delegasi pada Olimpiade Pyeongchang, sederetan kunjungan berlangsung di antara kedua negara.
Namun, kehangatan yang terjadi di tengah tekanan sanksi internasional atas Pyongyang itu tak akan berarti apa-apa kalau tidak berujung pada penghentian pengembangan senjata nuklir Korut. Pembicaraan denuklirisasi Semenanjung Korea diharapkan terwujud dalam pertemuan Jong Un dengan Presiden AS Donald Trump pada Mei mendatang. Sebelum itu, berlangsung pertemuan Presiden Korsel Moon Jae-in dengan Jong Un.
Drama mencairnya hubungan Korsel-Korut masih berlangsung. Dalam proses ini, tokoh yang berada di atas panggung dan mendapat sorotan sesungguhnya adalah Jong Un. Semua pihak, termasuk para analis dan pemimpin dunia, memperhatikan sangat cermat setiap tindak-tanduk pria yang saat kecil bersekolah di Swiss itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar