Cari Blog Ini

Bidvertiser

Rabu, 06 Juni 2018

Entropi dan Kita//Tidak Manusiawi//AC Bermasalah (Surat Pembaca Kompas)


Entropi dan Kita

Membaca Kompas edisi 21 Mei lalu yang menerbitkan sebuah paparan dengan semacam simpulan bahwa "makin bebas berekspresi makin tak rasional", saya teringat akan sebuah hukum termodinamika dalam fisika terkait entropi.

Entropi adalah suatu fungsi keadaan, tepatnya fungsi ketidakberaturan keadaan suatu sistem. Entropi alam semesta, menurut hukum ini, pada dasarnya akan selalu meningkat sampai batas maksimum.

Semakin besar derajat kebebasan (Freiheitsgrad) dalam suatu sistem, semakin besar pula nilai ketidakberaturan atau entropinya. Untuk menahan laju tingkat entropi, hukum itu menyatakan harus dimasukkan energi ke dalam sistem tersebut.

Masyarakat kita saat ini sebagai sebuah sistem memerlukan masukan "energi" untuk menjaga kebebasan dalam demokrasi jangan sampai jatuh ke jalan yang anarkistis. Dalam hal ini, energi itu berupa aturan perundang-undangan, yang mungkin dianggap sebagian orang dapat "membelenggu" kebebasan.

Jangan biarkan entropi masyarakat terus berkembang sebab dapat mengarah pada kaos. Hukum alam telah menunjukkan suatu keadaan secara alami dan bagaimana serta ke mana arah solusi yang dapat diambil dalam mengatasinya.

Rachman Subroto
Kompleks Lemigas, Kebon Nanas, Kebayoran Lama,
Jakarta Selatan

I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA

Ilustrasi: Seorang warga, Nuryati (50) sedang mencuci piring-piring kotor di keran umum dekat rumah kontrakkannya di kawasan Dharma Wanita, Rawa Buaya, Jakarta Barat, Selasa (4/7/2017). Kecilnya aliran air PDAM membuat warga harus bergiliran untuk menggunakan air keran umum.

Tidak Manusiawi

Pada 26 April lalu rumah kami didatangi petugas Aetra. Kebetulan rumah tersebut sedang direnovasi dan hanya dihuni tukang.

Petugas itu melepas meteran air dan mengatakan mau segera mengganti. Nomor pelanggan kami 20011956. Kenyataannya, sampai sekarang meteran belum diganti. Padahal, kami sangat memerlukan air.

Sebagai catatan, kami selalu bayar tagihan, tidak mencuri air, dan tidak merusak meteran.

F Pudiyanto
Pegangsaan Dua, Kelapa Gading,
Jakarta Utara

AC Bermasalah

Pada Desember 2015 saya membeli AC Daikin dengan kapasitas 1,5 HP. Satu hingga dua minggu setelah pemasangan, penyejuk ruangan (AC) tidak dingin. Saya hubungi sentral layanan Daikin.

Teknisi Daikin datang dan mengatakan hanya ada kesalahan pemasangan. Ia meng- ganti freon meski saat itu yang dicek hanya bagian outdoor saja. Tak dilakukan pengecekan bagian indoor. Namun, mengingat Daikin adalah salah satu merek terkenal dalam penyejuk ruangan, saya percaya saja kepada teknisi tersebut.

Saat itu AC kemudian dingin. AC terletak di ruang tengah, hampir tak pernah dinyalakan.

Sebulan yang lalu, ketika ada acara keluarga, AC kami nyalakan: sangat panas, tidak dingin sama sekali. Kami memanggil kembali teknisi Daikin. Setelah memeriksa bagian indoor,merekamengatakan bahwa evaporator sudah rusak dan harus diganti. Biaya penggantiannya sangat besar, hampir menyamai harga AC tersebut.

Saya mengajukan keberatan, minta keringanan biaya perbaikan, sebab pada awalnya teknisi Daikin tidak memeriksa secara keseluruhan. Namun, Daikin bersikeras bahwa tidak bisa memberikan keringanan apa pun karena garansi sudah tidak berlaku. Katanya, adalah kesalahan saya mengapa tidak pernah menyalakan AC tersebut sebelumnya.

Rupanya Daikin tidak peduli walaupun AC baru hanya dinyalakan beberapa jam saja, mereka tetap berusaha ambil untung dari kejadian apa pun.

Pengalaman saya dengan merek AC terkenal lainnya: tidak pernah ada masalah dan apabila ada masalah, mereka mengajak bicara baik-baik secara fair dan tidak membuat konsumen kecewa berat.

Chandra Jusup Kusuma

Cengkareng Timur, Jakarta Barat

Kompas, 6 Juni 2018

Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger