Saya mengikuti ruang konsultasi kesehatan dengan teratur. Pada ruang ini pernah dibahas mengenai penyakit kanker. Tetangga saya dua hari yang lalu meninggal karena kanker paru. Usianya baru 42 tahun, dia memang perokok berat. Saya sendiri sekarang berusia 32 tahun, istri 30 tahun, dan kami punya anak usia 4 dan 2 tahun. Saya ingin mencegah penyakit kanker pada keluarga saya. Apa yang harus kami lakukan?

Ayah saya meninggal karena stroke dan ibu meninggal karena penyakit jantung. Keluarga saya hanya paman yang menderita kanker, yaitu kanker prostat dan sekarang masih dalam terapi setelah dioperasi enam bulan yang lalu.

Penyakit kanker semakin sering didapatkan di masyarakat. Selain di lingkungan permukiman, belum lama juga senior di kantor saya meninggal karena penyakit kanker tulang. Apakah kehidupan modern meningkatkan risiko penyakit kanker? Saya mengetahui bahwa ilmu dan teknologi kedokteran berkembang pesat. Apakah sudah ada cara yang tepat untuk mencegah penyakit kanker? Mungkinkah penyakit kanker disembuhkan?

Kami orang awam takut terhadap penyakit kanker karena kenyataannya saudara atau teman yang terkena kanker pada umumnya akan meninggal dunia. Sejauh mana kemajuan terapi dalam bidang penyakit kanker ini?

Pemerintah telah berupaya meningkatkan taraf kesehatan masyarakat dengan memberikan informasi tentang hidup sehat. Belum lama saya juga membaca tentang pengaturan makanan yang sehat. Juga pemerintah telah mendorong masyarakat untuk berolahraga secara teratur. Dalam hal pencegahan kanker, apa yang dianjurkan pemerintah terhadap masyarakat agar terhindar dari penyakit yang menakutkan ini? Terima kasih atas penjelasan Dokter.

N di J

Penyakit kanker memang semakin sering ditemukan dan menjadi salah satu dari sepuluh penyebab kematian tersering di Indonesia. Kehidupan modern terutama yang berakibat paparan terhadap bahan kimia dan polutan dapat meningkatkan risiko penyakit kanker. Di sisi lain, sekarang diagnostik penyakit kanker menjadi lebih tepat dan lebih cepat ditegakkan. Ini penting karena salah satu faktor yang meningkatkan keberhasilan terapi kanker adalah penemuan kanker pada stadium dini. Hal ini yang menyebabkan di luar negeri banyak penderita kanker yang berhasil diobati.

Itulah sebabnya pengetahuan dan kepedulian masyarakat terhadap kanker harus ditingkatkan. Masih banyak mitos yang terdapat di masyarakat, misalnya biopsi untuk menentukan jenis kanker dianggap berbahaya karena dapat menyebabkan kanker menyebar. Pendapat ini tidaklah tepat. Penentuan tentang jenis dan stadium kanker amat diperlukan dalam penyusunan strategi pengobatan. Rasa takut terhadap kanker menyebabkan pasien dan keluarga menunda-nunda pengobatan dan berusaha mencari penyembuhan dengan cara pengobatan tradisional. Sudah tentu kita menghargai pilihan terapi oleh pasien, tetapi yang harus diingat ada masa yang harus dijaga. Misalnya kanker prostat, pada stadium dini belum ada penyebaran, maka operasi akan memberikan hasil terapi yang amat baik. Namun, jika operasi ditunda-tunda sampai waktu lama sehingga terjadi penyebaran kanker ke sekitarnya, bahkan ke organ yang jauh, hasil terapi operasi menjadi kurang baik. Pilihan terapi mungkin berpindah ke radiasi ditambah kemoterapi serta terapi lain. Jadi, tidak boleh lama menunda terapi kanker. Ada masa yang disebut masa emas (golden time) yang harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.

Nah, kembali ke pertanyaan Anda, bagaimana mencegah kanker dalam keluarga? Pertanyaan Anda penting untuk dipahami masyarakat dengan harapan upaya pencegahan tersebut dapat kita jalankan bersama.

Pertama, hindari tembakau. Anda telah mengetahui bagaimana beratnya penyakit kanker paru. Penderita yang masih muda saja dapat meninggal dalam waktu cepat. Tembakau bukan hanya faktor risiko untuk kanker paru, melainkan juga untuk kanker lain, seperti kanker mulut, kerongkongan, pankreas, kandung kemih, kanker serviks, dan ginjal. Jadi, banyak kanker yang dikaitkan dengan penggunaan tembakau. Mereka yang merokok harus segera berhenti karena setiap penghentian merokok akan meningkatkan taraf kesehatan. Rokok tidak hanya berkaitan dengan kanker, tetapi juga penyakit jantung koroner serta penyakit paru kronik. Di iklan kita selalu disuguhi bahwa merokok adalah bagian kehidupan modern serta kemajuan, tetapi kenyataannya merokok mengundang banyak penyakit.

Kedua, lakukan pola hidup sehat. Konsumsi makanan segar seperti buah dan sayur yang bebas bahan kimia. Hindari makan daging merah serta makanan yang diawetkan. Bahan pengawet makanan dapat mengandung bahan kimia yang merupakan risiko untuk timbulnya penyakit kanker. Hindari kelebihan berat badan. Kurangi penggunaan gula, garam, dan lemak. Jika akan mengonsumi makanan yang diproses, coba perhatikan label tentang kalori, kadar garam dan gulanya, dan bahan pengawet yang digunakan. Pemerintah sudah mulai memperketat aturan tentang penggunaan gula, garam, dan lemak pada makanan yang diproses ini. Konsumsi alkohol terutama jika berlebih dikaitkan dengan kanker hati, payudara, kolon, paru, dan ginjal. Dengan memperhatikan bahan yang akan dimakan, pola makan teratur, serta berolahraga teratur, maka berat badan normal serta tingkat kebugaran yang tinggi akan tercapai.

Ketiga, imunisasi untuk mencegah kanker, yaitu imunisasi hepatitis B untuk kanker hati serta imunisasi HPV untuk kanker serviks. Imunisasi hepatitis B sudah masuk program imunisasi nasional. Bayi yang baru lahir pada hari pertama kelahiran sudah secara rutin disuntik vitamin K dan vaksin hepatitis B. Adapun untuk mencegah kanker serviks dilaksanakan imunisasi HPV. Di beberapa provinsi telah mulai dilakukan imunisasi HPV pada siswi kelas lima sekolah dasar yang berumur sekitar 11 tahun. Suntikan ini akan diulang setahun kemudian untuk menimbulkan kekebalan sehingga terhindar dari penularan HPV. Mudah-mudahan di masa depan semua siswi di Indonesia dapat memperoleh manfaat imunisasi HPV.

Keempat, hindari perilaku berisiko seperti penggunaan jarum suntik bersama (biasa dilakukan oleh pengguna narkoba suntikan). Penggunaan jarum suntik bersama berisiko menularkan hepatitis C dan HIV. Hepatitis C seperti juga hepatitis B berisiko menimbulkan kanker hati, sedangkan HIV dapat mempermudah timbulnya kanker seperti kanker serviks dan kanker anal. Hubungan seksual berisiko juga dapat menularkan penyakit seperti infeksi HPV, hepatitis B, dan HIV.

Kelima, hindari pajanan sinar matahari berlebih. Pajanan sinar matahari yang berlebih dapat meningkatkan risiko kanker kulit. Untuk itu, kurangi pajanan sinar matahari mulai pukul 10 pagi sampai 4 sore. Pada waktu itu sinar matahari amat kuat.

Pakai pelindung kulit jika akan keluar rumah pada pajanan sinar matahari yang kuat dengan pakaian atau sunscreen.
Keenam, jalani deteksi dini kanker. Beberapa kanker dapat dideteksi dini dengan cara sederhana. Kanker serviks dengan pemeriksaan PAP smear atau IVA (inspeksi visual dengan pemberian asam asetat). Untuk deteksi kanker payudara dianjurkan melakukan pemeriksaan payudara sendiri (Sadari) serta pemeriksaan payudara dengan USG atau mamografi.

Pemeriksaan kanker prostat dapat dilakukan dengan pemeriksaan colok dubur, USG, dan pemeriksaan kadar PSA.