Cari Blog Ini

Bidvertiser

Sabtu, 22 September 2018

Pilpres dan Anak-Cucu Kita//Asal Poco-poco//Penjelasan Dwidayatour (Surat Pembaca Kompas)


Pilpres dan Anak-Cucu Kita

Saya seorang ibu yang amat antusias menyambut pemilihan umum presiden tahun depan. Sama antusiasnya saat saya mengajak anak saya berusia enam tahun menyaksikan langsung penutupan Asian Games 2018. Banyak hal baik yang kami—terutama anak saya—rasakan. Dia sangat bangga merayakan kebersamaan.

Pilpres 2019 pasti akan jauh lebih "riuh" dibandingkan dengan Asian Games 2018. Saat ini saja banyak kehebohan dan kegaduhan. Banyak kita temui "perang" antarpendukung di berbagai media. Tak pelak, hawa kian panas mengiringi pesta demokrasi ini tujuh bulan ke depan.

Sebagai ibu, saya punya tanggung jawab memastikan kepada anak saya bahwa sebuah pilpres selayaknya dilaksanakan dengan semangat persatuan, elan kebersamaan: tanpa menjelekkan satu sama lain, tanpa menyombongkan pilihan kita.

Biarlah pilihan kita urusan kita pribadi. Biarlah pilihan selain pilihan kita tetap hidup, mewarnai pesta demokrasi ini, dan menjadi telaah bagi siapa pun yang memilihnya. Biarlah kita semua tetap satu: apa pun pilihannya. Kita masih berteman, bersaudara, bekerja sama, saling menghormati, saling menghargai.

Biarlah pesta ini sesuai dengan fungsinya, bukan malah jadi pemecah belah kita.
Itulah yang ingin saya tinggalkan sebagai ibu dan warga negara Indonesia kepada anak, cucu, dan generasi berikut. Pilpres bukan pesta yang kuyup ujaran kebencian dan pekat permusuhan. Sambutlah harapan baik, ucapan baik, perilaku baik, dan niat tetap bersama sebagai kita, Indonesia. Semoga niat dan energi saya ini selaras dengan saudara-saudara Indonesia saya lainnya yang saya cintai.

Anastesya Ftaraya
Cijantung, Jakarta Timur

 

Asal Poco-poco

Di Kompas (3/8/2018) halaman 23 tertulis "Poco-poco (Manado)" yang bisa diartikan poco-poco berasal dari Manado. Seorang pembaca Kompas membantahnya melalui Surat kepada Redaksi (5/9/2018) dengan menyatakan bahwa poco- poco berasal dari Ternate.

Saya ingin bagi apa yang saya tahu tentang dansa poco-poco. Dansa itu mulai populer di Jakarta pada 2000 di Bug's Cafe, Pondok Indah, tak lama setelah lagu dan dansanya populer.

Pada tahun yang sama, tepatnya 11 Agustus, Hollywood merilis The Replacements, film tentang american football yang dibintangi Keanu Reeves dan Gene Hackman. Di film itu Keanu Reeves dan teman-temannya menarikan sebuah line dance yang sama persis dengan poco-poco yang sering saya lihat di Bug's Cafe (2000-2002) diiringi lagu "I will Survive".

Line dance di film tersebut adalah salah satu varian electric slide dance yang diciptakan untuk lagu "Electric Boogie" Marcia Griffiths asal Jamaika yang dirilis awal tahun 1980-an.

Reinhard R Tawas
RSKK Blok VI-1,
Jalan Kebon Kacang IX,
Tanah Abang, Jakarta Pusat

 

Penjelasan Dwidayatour

Sehubungan dengan surat pembaca di harian Kompas pada Rabu, 19 September 2018, yang ditulis Ibu Flaviana berjudul "Pendanaan Kembali Dwidaya", kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang dialami Ibu Flaviana.

Menindaklanjuti perihal tersebut, Dwidayatour telah menghubungi Ibu Flaviana untuk menjelaskan langkah selanjutnya yang perlu dilakukan untuk mempercepat pengembalian dana. Sesuai dengan hasil pembicaraan, dana tersebut akan dikembalikan ke rekening yang bersangkutan dan tentu saja membutuhkan proses.

Kami juga mengucapkan terima kasih atas kepercayaan pelanggan menggunakan layanan Dwidayatour. Kami berharap hal ini tidak memudarkan kepercayaan yang telah pelanggan berikan selama ini kepada Dwidayatour untuk melayani perjalanan selanjutnya.

Pertanyaan dan saran dapat disampaikan melalui layanan pelanggan 24 jam Dwidayatour di 1500383 atau e-mail cs@dwidayatravel.com.

Achmad Sa'dun Hakim
Head of Service Quality

Dwidayatour

Kompas, 22 September 2018

Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger