(AP PHOTO/EUGENE HOSHIKO)

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe yang baru saja terpilih kembali sebagai Ketua Partai Demokrat Liberal (LDP). 

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe terpilih kembali sebagai Ketua Partai Demokrat Liberal (LDP) di saat Jepang menghadapi sejumlah tantangan berat.

Sejak didirikan pada tahun 1955, LDP hampir selalu mendominasi kursi parlemen Jepang. Dalam sejarahnya, siapa pun yang menjadi pemimpin LDP selalu menjadi perdana menteri, kecuali pada kepemimpinan Yohei Kono dan Sadazaku Tanigaku. Dengan demikian, berdasarkan hasil pemilu 2017, LDP akan berkuasa sampai 2021 dan Abe memiliki kesempatan untuk berkuasa tiga tahun lagi. Ia akan menjadi perdana menteri terlama di Jepang, mengalahkan rekor yang dipegang Taro Katsura.

Tidak berarti kemudian Abe mendapat dukungan penuh dari rakyat dan partai. Pemerintahan Abe dililit banyak skandal dan di masa kekuasaannya pertumbuhan ekonomi Jepang melemah. Namun, di tubuh LDP tak ada sosok lain yang bisa menandingi kepemimpinan Abe yang cenderung militan. Dengan ancaman keamanan yang konstan dari Korea Utara di kawasan, juga dominasi China yang semakin besar, kepemimpinan Abe dianggap sepadan untuk menghadapi tekanan di kawasan.

Isu keamanan juga menjadi alasan utama Abe untuk mewujudkan ambisinya membuka belenggu Jepang sebagai negara pasifis. Sejak terpilih sebagai perdana menteri pada 2006-2007 dan kemudian terpilih lagi pada 2012 sampai sekarang, Abe terus membangun premis bagi reformasi konstitusi Jepang. Abe ingin Jepang memiliki militer yang kuat dan profesional dengan persenjataan canggih. Sampai saat ini, untuk masalah keamanan, Jepang lebih banyak menggantungkan diri pada peranan militer Amerika Serikat.

Namun, hubungan yang turun-naik dengan Presiden AS Donald Trump membuat Abe memiliki alasan yang lebih kuat lagi untuk mewujudkan cita-citanya. Trump terus mengkritik Pemerintah Jepang yang dinilainya "terlalu sedikit berbuat" bagi pasukan AS yang memproteksi Jepang. Dalam atmosfer perang dagang, Trump juga berniat meningkatkan tarif terhadap impor otomotif Jepang menyusul ketidakseimbangan neraca perdagangan kedua negara.

Masih berliku jalan yang harus ditempuh Abe mengingat mayoritas rakyat Jepang sampai saat ini menolak militerisasi. Sebagai negara kalah perang pada Perang Dunia II dan korban bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki, rakyat Jepang tak ingin lagi negara mereka terlibat perang. Hal ini dikonfirmasi melalui survei terbaru, di mana hanya 18 persen responden Jepang yang mendukung niat Abe. Padahal, untuk mengubah konstitusi, Abe bukan saja membutuhkan persetujuan parlemen, melainkan juga referendum nasional.