Eropa dan Asia memiliki keterkaitan sejarah selama berabad-abad. Kini, hubungan di antara kedua benua mencapai tingkatan yang tak pernah tercapai sebelumnya. Pasar Asia mencakup lebih dari sepertiga ekspor Uni Eropa. Hampir separuh barang dan jasa yang diimpor oleh UE juga berasal dari negara-negara Asia.
Setiap tahun, ribuan mahasiswa, akademisi, dan peneliti melakukan perjalanan antara Uni Eropa (UE) dan Asia. Pertukaran budaya di antara kota-kota kita sangat banyak dan beragam. Hubungan timbal balik kita lebih dari sekadar pertukaran ekonomi atau keilmuan: negara-negara UE dan Asia juga memiliki kepentingan yang sama untuk mempertahankan sistem internasional yang berdasarkan kerja sama, berlandaskan pada aturan dan perdamaian, serta berpandangan bahwa organisasi multilateral merupakan forum yang tepat guna mencapai solusi bersama.
Hubungan ini membutuhkan konektivitas yang efektif, berdaya guna, dan berkelanjutan. Dengan kata lain, hubungan ini butuh infrastruktur fisik ataupun nonfisik di mana barang, jasa, ide, dan manusia dapat bergerak tanpa hambatan. Selama ini, konektivitas selalu menjadi bagian dari kebijakan UE terhadap Asia. Namun, hingga saat ini, UE belum menggunakan potensi ini semaksimal mungkin. Itulah sebabnya pada September kami mengajukan kerangka kebijakan baru untuk meningkatkan aksi UE, yaitu sebuah strategi UE untuk konektivitas Eropa-Asia.
Pesan kami jelas: UE siap meningkatkan hubungan dengan mitra-mitra kami di Asia terkait agenda konektivitas, berdasarkan kepentingan timbal balik dan kesamaan tujuan. Konektivitas ada dalam DNA kami karena UE merupakan proyek politik berdasarkan integrasi ekonomi. Kami dapat menawarkan pengalaman regulasi kami, keahlian teknis dan peluang pendanaan melalui proyek-proyek yang dapat membantu interoperabilitas dan konvergensi, mendorong pertumbuhan ramah lingkungan dan ramah fiskal, serta memperkuat pertalian hubungan dengan bentuk yang menguntungkan semua.
Tiga cara
Kita dapat melakukan ini melalui tiga cara. Pertama, UE siap mendukung koneksi dan jaringan baru antara Eropa dan Asia. Contohnya, memperluas jaringan transportasi Trans-Eropa, yang memfasilitasi perdagangan dan mobilitas dengan cara menghilangkan hambatan teknis dan regulasi pada jaringan transportasi; dan modernisasi infrastruktur di negara-negara non-UE. Ini akan menjadi sebuah langkah positif.
Kami juga akan coba mewujudkan agenda digital yang berkelanjutan dengan Asia dalam rangka mengembangkan akses layanan teknologi digital yang universal dan terjangkau. Kami akan berbagi pengalaman UE dalam menciptakan pasar energi regional yang terbuka dengan fokus pada transformasi berbasis pasar menuju energi bersih. Kami akan terus mendorong pertukaran dan mobilitas manusia melalui program-program, seperti Erasmus atau Marie Curie Action, sebagai cara untuk membangun koneksi, sikap saling memahami, dan pertukaran ide.
Kedua, menurut pendekatan UE, konektivitas hanya dapat dibangun melalui kemitraan. Sudah banyak kemitraan yang terbentuk. UE dan Indonesia telah lama membangun kemitraan yang sukses di bidang konektivitas transportasi. Kerja sama kita di bidang keselamatan penerbangan telah membawa perbaikan yang substansial dan memungkinkan semua maskapai penerbangan Indonesia dapat dikeluarkan dari Daftar Keselamatan Penerbangan UE pada Juni 2018. Kerja sama di sektor perhubungan laut juga sudah berlangsung dengan intens di antara operator-operator swasta.
Untuk mobilitas antarwarga, ilustrasi yang sangat baik adalah pertukaran mahasiswa dan akademisi. Saat ini ada 12.000 mahasiswa dan akademisi Indonesia di universitas-universitas Eropa, telah diluncurkan beasiswa mobilitas mahasiswa intra-ASEAN yang dibiayai UE (dibentuk berdasarkan kisah sukses program Erasmus dari UE), serta kian meningkatnya jumlah wisatawan antara Indonesia dan UE (15-20 persen untuk kedua tujuan).
Kami akan bekerja bergandengan tangan dengan organisasi regional dan mekanisme yang sudah berjalan di Asia, seperti ASEAN, untuk mengidentifikasi dan mendukung proyek-proyek. Contoh bagus adalah negosiasi antarkawasan yang tengah berlangsung antara ASEAN dan UE untuk mencapai Perjanjian Komprehensif Transportasi Udara. Begitu disepakati, perjanjian ini akan memberikan peluang bisnis baru bagi semua sektor penerbangan, membuka rute-rute baru dan harga yang lebih kompetitif bagi penumpang, serta menjamin kondisi usaha yang berimbang bagi perusahaan-perusahaan.
Kami ingin bekerja untuk mencapai konektivitas berdasarkan prinsip-prinsip bersama: transparansi, praktik-praktik pasar yang tak diskriminatif, kesetaraan bagi pelaku ekonomi, perlindungan hak cipta intelektual. Cara terbaik mencapai ini bukan dengan memaksakan aturan atau standar dari satu pihak, melainkan bekerja bersama dalam organisasi internasional untuk mencapai aturan dan standar yang diterima semua pihak.
Perusahaan-perusahaan Eropa harus memiliki kesetaraan perlakuan dengan pesaing-pesaing mereka dan memiliki akses yang sama terhadap pasar-pasar di luar negeri sebagaimana perusahaan-perusahaan luar negeri memiliki akses di pasar UE.
Terakhir, kami akan menggunakan seluruh daya kami untuk mendukung proyek-proyek dengan pendanaan yang memadai, menggunakan sepenuhnya potensi dari Bank Investasi Eropa (EIB) dan alat kebijakan baru untuk investasi eksternal yang tersedia di dalam anggaran UE.
Menurut Bank Pembangunan Asia (ADB), Asia butuh lebih dari 1,3 triliun euro per tahun untuk investasi infrastruktur di dekade- dekade mendatang. UE siap mendukung Asia memenuhi tantangan investasi ini dengan memanfaatkan pendanaan publik dan swasta lewat kombinasi hibah, penjaminan, pinjaman, atau campuran. Namun, investasi harus layak secara fiskal dan berkelanjutan secara keuangan. UE hanya akan mendukung proyek yang dapat memobilisasi sumber daya domestik, memberikan nilai tambah untuk komunitas lokal, dan untuk jangka panjangnya akan berkelanjutan.
Bersama-sama, Eropa dan Asia membentuk hampir 70 persen populasi global dan lebih dari 60 persen PDB dunia. Masih terdapat ruang untuk membuat hubungan lebih kuat dan saling menguntungkan lagi. Konektivitas yang berkelanjutan, berdasarkan kemitraan yang kuat dan aturan yang transparan, adalah jalan terbaik bagi UE, negara-negara Eropa, dan Asia untuk melangkah maju ke depannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar