
DR SAMSURIDJAL DJAUZI
Ayah saya baru pulang tiga hari lalu dari perawatan di rumah sakit. Ayah (68) mengalami serangan stroke dan dirawat hampir sebulan di rumah sakit. Ayah mengalami serangan stroke ketika bangun tidur malam hari. Ibu mendapati ayah dalam keadaan tidak sadar di tempat tidurnya. Ibu segera memanggil kami dan kami segera membawa ayah ke instalasi gawat darurat rumah sakit.
Setelah mengalami pemeriksaan cukup lengkap, ayah dirawat di ruangan yang memerlukan pengawasan khusus karena ayah masih tidak sadar dan tekanan darahnya tidak stabil.
Saya sudah lama menemani ayah berobat jalan ke rumah sakit karena ayah cukup lama menderita darah tinggi dan penyakit jantung koroner. Ayah termasuk kurang rajin berkonsultasi dengan dokter sehingga tekanan darahnya tidak terkendali.
Dokter telah beberapa kali mengganti obat tekanan darah, tetapi salah satu faktor yang menjadikan pengobatan kurang berhasil adalah kurangnya kepatuhan ayah minum obat.
Ayah masih sering mencari obat yang akan dapat menyembuhkan tekanan darahnya secara total. Dokter telah memberi tahu, obat darah tinggi harus diminum terus agar tekanan darah terkendali dan mungkin harus diminum seumur hidup.
Menurut ayah, semua penyakit ada obat penyembuhnya karena itu beliau masih terus berupaya mencari obat penyembuh hipertensinya dan untuk tujuan tersebut, beliau mencoba berbagai obat herbal. Biasanya setelah minum obat herbal sebulan, tekanan darah ayah naik cukup tinggi karena beliau menghentikan obat yang diberikan dokter.
Mengenai penyakit jantung ayah, sebenarnya dokter juga telah mengingatkan agar ayah behati-hati karena kemampuan jantung ayah telah menurun cukup banyak. Ayah harus minum obat untuk jantungnya, berolahraga, dan menjaga makanan. Namun, dalam hal ini, ayah juga kurang patuh. Ayah masih saja mengonsumsi makanan tinggi lemak. Ayah juga suka makan makanan asin yang sebenarnya perlu dihindari untuk pengobatan hipertensinya.
Kami sekeluarga menyadari bahwa ketidakpatuhan ini tidak baik bagi penyakitnya. Namun, kami semua takut dan segan kepada ayah. Beliau merupakan ayah yang tegas, kurang suka dibantah, apalagi diatur.
Di kantor, ia dulu terkenal sebagai bos yang galak. Ibu mencoba mendampingi ayah dalam menjalani terapi jantung dan hipertensinya serta menyediakan makanan yang sesuai dengan penyakit ayah. Namun, sering kali ayah minta makanan kesukaannya dan tidak menyentuh makanan yang disediakan ibu.
Perawatan di rumah sakit menjadi pengalaman yang tidak menyenangkan bagi ayah. Beliau bosan di rumah sakit dan ingin cepat pulang. Untunglah setelah sekian lama, keadaan ayah membaik dan dapat pulang serta melanjutkan terapi dengan berobat jalan.
Sewaktu akan pulang, dokter menasihati agar ayah rajin menjalani fisioterapi. Selama perawatan, dokter spesialis rehabilitasi medik juga sudah memeriksa ayah dan dokter tersebut merencanakan fisioterapi yang perlu dijalani.
Namun, saya harus meyakinkan ayah bahwa fisioterapi itu penting.
Mohon dokter jelaskan manfaat fisioterapi dan apa yang akan terjadi jika ayah saya tak menjalani fisioterapi. Terima kasih atas penjelasan dokter.
J di M
Saya gembira ayah Anda dapat pulih dari serangan stroke dan berharap beliau akan dapat kembali ke keadaan sebelum mengalami stroke, dapat berkumpul dan bercengkerama dengan keluarga. Ketika ayah Anda diizinkan pulang, berarti terapi yang akan dijalankan sudah tidak memerlukan perawatan di rumah sakit lagi. Namun, perawatan pascapulang rumah sakit bagi penderita stroke amatlah penting.
Stroke, tergantung pada lokasi gangguan pembuluh darahnya, dapat mengakibatkan penurunan kesadaran, gangguan bicara, atau gangguan anggota gerak. Pada masa pemulihan, gangguan tersebut harus diatasi dan sedapat mungkin diupayakan agar fungsi tubuh penderita dapat pulih kembali.
Dokter spesialis rehabilitasi medik akan melakukan penilaian gangguan fungsi apa yang terjadi dan berdasarkan penilaian tersebut akan dilakukan fisioterapi, terapi wicara, terapi ortotik prostetik, dan terapi okupasi.
Jadi, upaya layanan kesehatan secara utuh dan terpadu dilakukan melalui pendekatan medis, psikososial, edukasional, dan vokasional untuk mencapai kemampuan fungsional penderita seoptimal mungkin. Sekarang layanan rehabilitasi medik pada ayah Anda dilakukan setelah serangan stroke.
Sebenarnya layanan rehabilitasi medik tidaklah hanya bersifat kuratif (mengobati), tetapi juga promotif (penyuluhan) dan preventif (pencegahan).
Jika pascastroke ayah tiduran secara pasif, akan dapat timbul luka pada punggung (dekubitus), otot-otot tangan dan kaki yang jarang terpakai akan mengecil.
Secara emosional, ayah Anda mungkin mengalami depresi karena merasa tak mampu melakukan kegiatan mandiri. Seorang yang mengalami sakit cukup berat mungkin mengalami kesulitan dalam buang air besar, berkemih, sikat gigi, mengubah posisi dari berbaring ke duduk, berpindah posisi atau berjalan, memakai baju, naik turun tangga, dan mandi.
Kegiatan tersebut merupakan kegiatan hari-hari yang biasa kita lakukan. Setelah mengalami stroke, sebagian kegiatan tersebut tak dapat dilakukan.
Melalui fisioterapi, fungsi yang terganggu diupayakan kembali secara bertahap.
Jadi, jelas rehabilitasi medik amat bermanfaat. Jika tidak diberikan layanan rehabilitasi medik, fungsi organ tubuh yang terganggu sulit kembali, bahkan akan mengalami gangguan fungsi yang lebih berat. Otot dan sendi yang pernah mengalami kelumpuhan akan kaku dan mengecil akibat tidak digunakan.
Adakalanya pada tahap permulaan, kegiatan yang disebutkan di atas masih memerlukan bantuan orang lain.
Misalnya, makan masih harus disuapi atau mengenakan baju masih harus dibantu. Namun, jika fisioterapi dilakukan secara teratur, ketergantungan pada orang lain akan semakin berkurang. Jika pasien mulai dapat mandiri, rasa percaya diri akan meningkat dan pasien dapat menghadapi kehidupan ini dengan lebih optimistis.
Penyakit stroke merupakan penyakit yang sering dijumpai di masyarakat. Faktor yang merupakan risiko terjadinya stroke adalah hipertensi, kencing manis, penyakit jantung, gangguan lemak darah, dan gangguan kepekatan darah. Faktor risiko tersebut perlu diperhatikan dan jika ada perlu dikendalikan.
Anda dapat berbincang dengan ayah Anda agar ayah Anda menyadari pentingnya menjaga agar tekanan darah terkendali dan penyakit jantung koronernya jangan memburuk.
Saya berharap agar keadaan ayah Anda membaik dan beliau dapat kembali menikmati kualitas hidup yang baik bersama anggota keluarga besar beliau. Kehadiran anak-anak dan anggota keluarga lain di sekitar beliau yang memberi dukungan semasa sakit akan banyak membantu pemulihan beliau.
Khusus untuk Anda dan generasi yang masih muda, apa yang dialami ayah Anda dapat menjadi hikmah agar kita semua memelihara kesehatan dengan mengamalkan gaya hidup yang sehat dan bersih.
Kebiasaan hidup sehat harus dimulai sedini mungkin agar risiko terjadinya berbagai penyakit kronik yang mungkin terjadi pada usia lanjut dapat dikurangi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar