Perusahaan teknologi Facebook mengumumkan laporan keuangan triwulan ketiga pada Selasa (30/10/2018) petang waktu Amerika Serikat atau Rabu (31/10/2018) pagi waktu Indonesia. Sejumlah media melihat bahwa perusahaan ini perlu segera melakukan transformasi bisnis.
Perusahaan itu sendiri mengatakan bahwa mereka akan melakukan investasi besar-besaran pada tahun depan untuk membangun produk baru dan meningkatkan keamanan siber.
Seusai pengumuman laporan keuangan Facebook, media melaporkan sejumlah indikator bisnis perusahaan itu menunjukkan kondisi jauh dari estimasi beberapa kalangan. Pendapatan yang diperkirakan mencapai 13,8 miliar dollar AS ternyata hanya 13,73 miliar dollar AS.
Pengguna aktif per hari (daily active user) dari perkiraan 1,5 miliar ternyata hanya 1,49 miliar. Laporan triwulan ketiga yang kurang baik ini melanjutkan kondisi yang tidak berbeda jauh dengan laporan keuangan triwulan kedua.
Meski demikian, sebenarnya ada kabar baik dari Facebook, yaitu terdapat tambahan pengguna 1 juta di Amerika Utara, tempat di mana Facebook mendapatkan pendapatan paling besar per pengguna. Namun, data lainnya menyebabkan berbagai kalangan memantau dengan saksama perkembangan Facebook. Apalagi setelah mereka mengalami kejatuhan harga saham yang tinggi pada kuartal kedua tahun ini.
Akibatnya, harga saham Facebook pada Selasa itu turun 6 persen setelah pengumuman tersebut. Namun, harga saham naik kembali 5 persen setelah CEO Faceboook Mark Zuckerberg mengumumkan rencana bisnis pada masa depan. Hingga penutupan, harga saham naik 3 persen dibandingkan saat pembukaan pasar saham. Saham Facebook ditutup pada angka 146,22 dollar AS per saham. Angka ini masih berbeda jauh ketika harga saham mencapai puncaknya pada 217 dollar AS per saham.
Laporan berbagai media menyebutkan, Facebook perlu melakukan transformasi dalam waktu cepat untuk mempertahankan bisnisnya. Sebuah tulisan di The Wall Street Journalmenyebutkan, keadaan ini merupakan pijakan awal dari Facebook untuk segera melakukan perubahan.
Perubahan ini kemungkinan akan menyebabkan pertumbuhan yang melambat dan biaya yang tinggi dalam jangka pendek tetapi akan menyelamatkan mereka pada masa depan. Facebook perlu melihat pasar masa depannya dan melakukan layanan yang lebih pas terhadap mereka.
Facebook akan melakukan berbagai antisipasi agar kejadian pembobolan data tidak terjadi lagi sehingga keamanan mencapai derajat yang tinggi.
Zuckerberg dan rekannya, CFO David Wehner, mengatakan, pihaknya akan melakukan investasi besar-besaran untuk membangun produk baru, seperti Facebook Watch, Instagram TV, Facebook Marketplace, dan melakukan perbaikan keamanan siber.
Wehner mengatakan, dana yang sudah disiapkan besarnya mencapai 40-50 persen dibandingkan pengeluaran yang sama pada tahun lalu. Perkiraan semula nilai investasi tahun depan sekitar 17,29 miliar dollar AS, tetapi diperkirakan bakal mencapai 20 miliar dollar AS.
Zuckerberg melihat, pada masa depan ia juga akan mengarahkan perhatian pada fasilitas Stories, baik di Facebook maupun di Instagram, karena berdasarkan data yang dimilikinya pengguna makin banyak menggunakan fasilitas Stories untuk berbagi informasi dibandingkan dengan fasilitas Feeds. Ia mengungkapkan, fasilitas itu berkembang sangat cepat sampai Facebook terlambat untuk mengelola aspek bisnis dari fasilitas itu.
CEO Facebook ini juga kembali mengatakan, investasi besar akan diarahkan untuk meningkatkan keamanan siber. Beberapa kasus pernah menimpa perusahaan ini terkait dengan keamanan digital. Ia mengatakan, Facebook akan lebih baik tetapi mengakui jika mereka memang belum sempurna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar