Makin menua, kita akan menghadapi berbagai perubahan dan sumber stres. Fisik kita tidak lagi sekuat sebelumnya, jatuh sakit acap jadi masalah, harus berhenti bekerja, anak-anak keluar dari rumah, orang yang kita sayangi meninggalkan kita, mungkin kita menjadi kesepian. Mengatasi semua perubahan ini memang sulit, tetapi bisa dilakukan.
Persepsi
Mark Twain (1835-1910) terkenal dengan kata-kata mutiaranya yang sangat inspiratif:
"Age is an issue of mind over matter. If you don't mind, it doesn't matter".
Terjemahan bebasnya kira-kira adalah "usia merupakan isu tentang kekuatan pikiran. Apabila Anda tidak keberatan, ya, tidak apa-apa".
Jika dalam mempersiapkan diri terhadap proses penuaan seolah-olah hal ini akan menjadi suatu beban, maka seperti itu jugalah yang akan kita rasakan. Namun, jika kita melihatnya sebagai sesuatu yang positif dan ringan, kita pun akan merasakannya nyaman saja.
Semua ini berbicara tentang persepsi diri serta kisah yang kita ceritakan kepada diri sendiri, tentang siapa diri kita seiring dengan berjalannya waktu. Padahal, waktu adalah aset paling berharga yang kita miliki dan ini berarti kehidupan yang tidak pernah akan kembali. Oleh karena itu, bergantung pada bagaimana kita memandang berbagai perubahan yang terus kita hadapi dan alami sepanjang hidup.
Berbagai buku dan pandangan masa kini mengenai kondisi lansia terasa lebih optimistis. Pendapat bahwa sesudah usia 65 tahun kebanyakan orang yang berada di puncak bukit selanjutnya akan menuruni bukit tidak lagi sepenuhnya diterima.
Tulisan Melinda Smith, Jeanne Segal, dan Monika White (2018) menunjukkan bahwa beberapa lansia memang menunjukkan penurunan, tetapi lebih banyak ditemukan bahwa perubahan mereka tidak semuanya terjadi secara satu arah.
Salah satu di antaranya adalah beberapa fungsi intelektual, seperti penalaran, kosakata, dan keterampilan khusus di mana mereka tetap aktif terlibat, sering meningkat seiring bertambahnya usia.
Jika lansia sehat dan aktif, "kecerdasan terkristalisasi"-nya diharapkan akan meningkat, yaitu kemampuan menggunakan akumulasi pengetahuan untuk memecahkan masalah, membuat keputusan, dan mengembangkan kearifan.
Lansia mungkin mengalami penurunan dalam "kecerdasan cair"-nya yang terkait dengan kecepatan dan fungsi serupa. Namun, perubahan ini hanya sedikit dampaknya pada pembelajaran dan fungsi hidup sehari-hari. Semua orang di kemudian hari cenderung belajar lebih lambat daripada saat masih muda, tetapi tetap bisa belajar juga.
Selain mengubah persepsi menghadapi berbagai perubahan hidup pada lansia, khususnya yang berkaitan dengan kehilangan dan kesepian, ada beberapa tips perilaku yang dapat kita gunakan. Untuk itu, saya kutipkan berbagai cara yang dianjurkan oleh tim Canadian Mental Health Association (https://toronto.cmha.ca, diunduh pada 27 Oktober 2018).
Mengatasi masalah pensiun
Berhenti bekerja dapat menjadi sumber utama stres karena pekerjaan biasanya merupakan bagian yang sangat penting dalam hidup Anda. Anda mungkin kehilangan rasa identitas dan merasa kurang berharga. Anda mungkin akan kehilangan kontak harian dengan teman-teman dari tempat kerja.
Namun, sebenarnya pensiun dapat menjadi salah satu masa terbaik dalam hidup Anda dan ada hal-hal yang dapat Anda lakukan untuk menghadapi tantangan yang dihadapi.
• Buat daftar kemampuan dan keterampilan Anda. Keterampilan dan pengalaman yang Anda miliki dari pekerjaan selama hidup dapat membantu Anda sukses dalam bisnis kecil atau melakukan pekerjaan sukarela yang berharga untuk sebuah badan amal.
• Perkaya hidup Anda dengan memperbarui kontak dengan anggota keluarga yang terabaikan dan teman-teman lama. Sering kali, pekerjaan kita menghalangi hubungan dengan orang-orang yang kita sayangi.
• Perbarui minat Anda pada berbagai hobi dan kegiatan yang Anda sukai. Anda sekarang punya waktu. Selamat menikmati!
• Jika Anda mampu, bepergianlah. Mungkin ada tempat-tempat yang ingin Anda datangi yang menjadi impian selama ini. Tahun-tahun awal pensiun Anda bisa menjadi waktu yang ideal untuk menjadi pengembara sesaat.
Menghadapi masa berkabung
Ditinggal pasangan hidup, sahabat, ataupun orang lain yang Anda cintai membuat lansia lebih sering mengalami rasa sedih dan berduka.
• Jangan menyangkal perasaan Anda. Kehilangan seseorang yang meninggal membuat kita seperti terluka dan perlu disembuhkan. Jika Anda tidak membiarkan diri melalui proses berduka ini, Anda hanya menyimpan masalah untuk suatu reaksi yang tertunda di kemudian hari.
• Terimalah berbagai emosi yang akan Anda rasakan. Air mata, kemarahan, dan rasa bersalah semuanya merupakan reaksi normal.
• Ingat dan bicaralah tentang orang yang sudah meninggal. Dia adalah bagian penting dari hidup Anda. Meskipun kesedihan akan berlalu, berbagai kenangan akan selalu bersama Anda.
• Berharaplah dukungan dari keluarga dan teman-teman Anda. Mereka dapat membantu Anda melalui periode berduka dan membangun kehidupan baru sesudahnya.
• Dukunglah orang-orang yang Anda kenal menderita karena kehilangan. Mereka membutuhkan kehangatan dan kepedulian dari suatu persahabatan, sama seperti yang akan dialami jika itu terjadi pada Anda.
Menghadapi kesepian
Setiap orang membutuhkan waktu untuk menyendiri, tetapi kesendirian yang melawan kehendak Anda sangat menyakitkan. Anda berisiko kehilangan rasa bertujuan dan harga diri dan dapat menjadi depresi. Ketika anggota keluarga dan teman-teman meninggal dan anak-anak lebih terlibat dalam kehidupan mereka sendiri, penting bagi Anda untuk menemukan cara mengatasi kesepian.
• Tetap aktif dan mencari kontak sosial baru. Sebagian besar masyarakat memiliki sejumlah program yang dapat membantu menggantikan dukungan yang biasanya diberikan oleh keluarga dan pasangan. Program ini memberi lansia kesempatan untuk mencoba aktivitas baru dan mendapatkan teman baru.
• Mencoba berkawan dengan orang-orang dari berbagai usia. Anda mungkin akan terkejut menemukan betapa banyak kesamaan Anda dengan seseorang yang berusia 15 atau 20 tahun lebih muda.
• Habiskan waktu bersama cucu-cucu dan keponakan, menjadi sukarelawan untuk membantu di sebuah sekolah atau pusat penitipan anak. Anak-anak kecil dapat mencerahkan hidup Anda dengan antusiasme dan energi mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar