
Agustine Dwiputri
Pada awal tahun baru ini, setiap orang umumnya punya harapan dan tujuan agar kehidupannya menjadi lebih baik. Untuk mencapainya, diperlukan sejumlah kualitas kepribadian yang dapat mendukung kesuksesan hidup.
Mari kita cermati beberapa ciri yang dapat menjadikan kita seorang yang bukan hanya dewasa secara usia kronologis, melainkan juga matang dan berkualitas.
Banyak orang berasumsi bahwa kedewasaan akan datang seiring dengan bertambahnya usia, tetapi kenyataannya tidaklah demikian. Kedewasaan yang berkualitas berkaitan dengan cara seseorang berperilaku, membawa diri, dan berinteraksi dengan dunia di sekitar mereka. Semua ini dapat dilatih dan dilakukan secara bertahap, bisa diperoleh melalui belajar dari orang lain ataupun dari pengalaman pribadi.
Banyak ahli telah menyusun daftar ciri orang dengan kepribadian yang matang, sehat, dan berkualitas. Berikut rangkuman dari berbagai sumber berikut tips untuk mencapainya (Tim Elmore, 2012; Vishal Ostwal, 2018; Marydel Mitch Flores, https://inspiringtips.com/ diunduh tanggal 29 Desember 2018).
1. Kesadaran diri
Kedewasaan tumbuh dari suatu kesadaran akan keberadaan diri dan berbagai tindakan yang Anda lakukan. Sadar diri berarti Anda bisa melihat diri sendiri melalui "mata" seorang pengamat. Anda dapat mengambil sikap yang cukup netral untuk memperhatikan pikiran, tindakan, dan emosi Anda sebelum menerapkan saringan yang rasional kepada hal tersebut.
Pada dasarnya, kesadaran diri adalah sesuatu yang membentuk pemahaman tentang kepribadian Anda, kekuatan dan kelemahannya, potensi dan keterbatasannya, serta setiap nuansa kecil yang ada di dalamnya.
2. Integritas dan tanggung jawab
Berkomitmenlah pada kebenaran terlepas dari seberapa menyakitkan kebenaran tersebut. Bersedialah untuk mengatakan kebenaran meskipun hal itu memalukan dan menyulitkan. Belajarlah untuk mengambil tanggung jawab dan pertanggungjawaban atas tindakan Anda sendiri.
Jangan menyalahkan orang lain ataupun keadaan atas hasil hidup Anda. Memiliki kerendahan hati dan keterbukaan untuk menerima pendapat, kesalahan, dan kritik negatif. Bersedialah untuk mengakui kesalahan Anda dan tahu bagaimana cara meminta maaf.
3. Rasa percaya diri yang tepat
Jangan pernah meremehkan kekuatan Anda. Terima dan cintai diri sendiri, bantulah diri tanpa mengharapkan orang lain melakukannya untuk Anda. Cara terbaik untuk mendapatkan kepercayaan diri adalah dengan melakukan apa yang Anda takutkan. Namun, bukan kemudian merasa diri paling hebat.
Justru orang yang tidak dewasa biasanya sombong dan dipenuhi oleh perasaan bangga yang berlebihan, ingin merasa superior, menolak perspektif orang lain, dan sulit menerima kehidupan. Ego bisa menghancurkan diri. Anda dapat memiliki harga diri Anda tanpa harus menjadi yang terbaik. Untuk menjadi dewasa, cukup mengetahui bahwa Anda adalah orang biasa yang dapat menangani kepentingannya sendiri.
4. Sikap gigih
Selain menetapkan tujuan hidup, satu hal yang perlu dilakukan untuk mencapai kedewasaan pribadi adalah memiliki ketekunan dan kekerasan hati, tetapi bukan keras kepala. Mencapai tujuan hidup atau mendapatkan hasil dari apa yang telah dikerjakan dengan susah payah membutuhkan waktu dan proses. Teruslah berusaha dan menjadi orang yang gigih, tidak pernah menyerah di tengah jalan.
5. Teguhkan keputusan
Jika Anda sudah membuat keputusan, patuhi hal itu. Namun, hendaknya keputusan diambil setelah terjadi suatu proses yang penuh pertimbangan. Setelah Anda selesai melakukannya, pertahankan keputusan itu. Bagaimanapun mampukan diri untuk menyelamatkan berbagai impian awal ketika mempertimbangkannya.
Bertindaklah berdasarkan apa yang ingin Anda lakukan, bahkan ketika Anda dipaksa untuk mengubah arah hingga merasa terguncang. Jangan mau dimanipulasi orang lain atau harus berhenti, teruslah berdiri di
atas kakimu sendiri. Apabila Anda seorang yang matang, Anda membuat berbagai keputusan yang tepat, dan Anda memercayai keputusan yang Anda buat.

6. Mendengar lebih banyak
Sebagian besar orang cenderung menyikapi percakapan seperti olahraga yang kompetitif, makin banyak bicara merasa paling hebat. Padahal, sebenarnya telah terbukti bahwa orang yang berbicara sedikit itu justru paling banyak manfaatnya dan orang yang banyak berbicara itu paling sedikit hasil kerjanya.
Berbicaralah pada waktu dan tempat yang sesuai dan perlu. Benar sekali istilah yang mengatakan "tong kosong nyaring bunyinya". Orang yang banyak berbicara itu isi pikiran, tindakan, dan hatinya sesungguhnya cenderung kosong. Mendengarkan juga merupakan suatu tanda kedewasaan karena ketika mendengarkan, Anda memahami banyak hal. Jadilah seorang pemberi, bukan pembicara.
7. Seimbangkan emosi dan rasio
Kebanyakan orang mengikuti emosi mereka dan melakukan kesalahan, atau mereka mengambil keputusan rasional yang menyakiti mereka. Sebenarnya tidak harus demikian. Anda bisa melakukan apa yang benar dan sekaligus membuat Anda bahagia, keduanya dilakukan pada saat yang sama. Anda perlu tahu apa yang benar dalam keadaan tertentu. Setelah Anda berusaha untuk membuat keputusan lebih baik dan datang dengan pilihan yang tepat, kemampuan mengambil keputusan Anda makin menguat dan tidak lagi mudah bingung.
Selain itu, pelajarilah cara mengendalikan diri. Kelola pikiran, emosi, dan temperamen Anda. Berhati-hatilah dalam mengevaluasi dan menganalisis tindakan dan perilaku Anda. Hal ini mungkin merupakan tantangan besar. Namun, jika mau terus belajar, Anda dapat menguasai apa pun. Karena itu, jangan pernah membiarkan emosi Anda mengalahkan kecerdasan Anda.
8. Berpikiran terbuka
Mungkin ada hal-hal yang tidak selalu seperti yang Anda inginkan, tetaplah berpikiran terbuka dan melihat "gambaran" yang lebih besar. Orang yang berpikiran terbuka adalah orang yang bersedia mengaku salah, orang yang berpikir dan membuka pikiran sebelum membuka mulutnya.
Kedewasaan akan meruntuhkan berbagai hambatan mental dan membuka rasa liberalisme dalam diri seseorang. Anda tak lagi melihat hal-hal sebagai hitam dan putih atau benar dan salah. Pikiran Anda terbuka untuk banyak ide dan pendapat. Anda tak menilai negatif orang-orang yang mungkin berpikiran berbeda atau memilih untuk hidup dengan cara yang tidak lazim bagi Anda.
Anda juga membiarkan keyakinan Anda melunak sehingga menerima kemungkinan bahwa Anda dapat saja keliru. Anda tidak bertahan dengan berbagai fakta, tetapi menyadari bahwa masih ada banyak hal yang tidak diketahui di dunia ini.
Sebagai penutup, mari kita camkan pandangan dari Eleanor Roosevelt:

Tidak ada komentar:
Posting Komentar