KOMPAS/ILHAM KHOIRI

Andreas Maryoto, wartawan senior Kompas

Tahun ini adalah tahun kritis bagi industri digital. Sekarang saatnya mereka membangun kembali kepercayaan ke publik tentang pengamanan data dan juga membangun kembali bisnis yang sempat terguncang pada tahun lalu.

Tahun lalu, berbagai perusahaan teknologi diguncang dengan berbagai isu tak sedap terkait dengan penggunaan data konsumen. Kini mereka harus berjuang keras agar kepercayaan pemakai atau konsumen kembali pulih.

Berbagai skandal terjadi pada tahun 2018 seperti Cambridge Analytica, penggunaan data pemilik akun tanpa izin dari pemiliknya, akun-akun palsu, penggunaan mesin robot untuk memperbanyak pengikut akun media sosial, jual beli pengikut media sosial, dan lain-lain. Belum lagi tuduhan peran media sosial yang ikut memperkeruh situasi sosial politik di beberapa negara seperti di Sri Lanka dan India. Tahun lalu boleh dibilang tahun yang dipenuhi berbagai isu tentang penyalahgunaan data-data pribadi.

Rencana kerjasama perusahaan teknologi dengan sejumlah pemerintahan di beberapa negara juga dikritisi. Karyawan perusahaan itu tidak bersedia karya mereka digunakan semisal untuk perang, melanggar hak azasi manusia, dan juga menyengsarakan manusia. Para karyawan melakukan protes dan meminta perusahaan membatalkan sejumlah persetujuan dengan pihak pemerintahan karena mereka merasa terusik.

Rasa aman akan muncul bila pemakai yakin data mereka tidak keluar dan digunakan oleh pihak ketiga.

Sebuah tulisan yang dimuat di The Telegraph berjudul This Must Be The Year Tech Companies Rebuild The Trust The Need to Survives mengingatkan para pengelola perusahaan teknologi untuk membangun kembali kepercayaan agar mereka bisa bertahan pada masa yang akan datang. Penggunaan aplikasi dan lain-lain membutuhkan rasa aman. Rasa aman akan muncul bila pemakai yakin data mereka tidak keluar dan digunakan oleh pihak ketiga.

REUTERS/ERIC GAILLARD

Facebook panel terlihat dalam acara Cannes Lions International Festival of Creativity,di Cannes, Perancis pada 20 Juni 2018. Setelah berbagai krisis yang menimpa seperti kasus Cambridge Analytica, Facebook harus bisa mengembalikan kepercayaan penggunanya.

Tidak mengherankan bila banyak negara melakukan langkah-langkah agar pengamanan data pribadi menjadi maksimal. Mereka membuat aturan yang memungkinkan para konsumen terlindungi data pribadinya. Berbagai kalangan di perusahaan teknologi juga meyakini bahwa pada masa depan pemerintahan di berbagai negara akan memperketat pengamanan data pribadi.

Kondisi ini bakal menyulitkan perusahaan teknologi pada masa yang akan datang. Mereka tidak bisa lagi leluasa menyimpan data pribadi para pemakainya. Di sisi lain konsumen pasti akan makin berhati-hati ketika melakukan aktivitas yang mungkin diintip data-datanya.

Padahal dari berbagai prediksi global untuk tahun 2019, data-data itu akan makin penting karena berbagai teknologi kecerdasan buatan yang bakal muncul berbasis pada kebiasaan manusia. Kebiasaan yang menjadi data akan tertangkap melalui berbagai gawai sehingga bisa digunakan untuk melakukan prediksi dan juga pembuatan teknologi baru.

Kita bisa membayangkan bila perusahaan teknologi makin sulit mendapatkan data. Mereka akan sulit membuat inovasi dan juga mengembangkan teknologi berbasis kecerdasan buatan.

KOMPAS/ MAHDI MUHAMMAD

Toyota Motor Corporation memperkenalkan kendaraan Toyota Comfort Ride pada Tokyo Motor Show 2017, Oktober 2017 lalu. Ilmuwan TMC membenamkan teknologi kecerdasan buatan pada mobil ini yang juga sekaligus memanfaatkan bahan bakar hidrogen untuk penggunaan sehari-hari.

Beberapa inovasi yang diramalkan bakal ramai di tahun ini antara lain kian berkembangnya mobil swakemudi, penjejak hewan peliharaan, dan aplikasi di bidang kesehatan yang bakal terus bermunculan. Hampir semuanya berbasis pada teknologi kecerdasan buatan. Di samping itu beberapa usaha rintisan bakal menjadi "Unicorn" atau beraset lebih dari satu miliar dollar AS.