KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO

Kawasan Mandalika – Panorama Pantai Tanjung Aan, Kawasan Mandalika, Lombok Tengah, NTB, Jumat (17/6). Potensi kawasan pesisir Mandalika akan menjadi salah satu kawasan keonomi khusus pariwisata yang dikembangkan untuk tujuan wisata unggulan Indonesia. Meski demikian, tantangan pembangunan sumber daya manusia serta pemberdayaan masyarakat lokal serta penataan kelestarian lingkungan akan dampak pembangunan besar perlu diperhatikan.

 

Kepercayaan kepada Lombok ikut menyelenggarakan seri balap MotoGP dan World Superbike membuka pintu pada jaringan pariwisata internasional.

Pemilik balapan MotoGP yang juga pemegang hak komersial World Superbike, Dorna Sports Group, mengumumkan Sabtu (23/2/2019) bahwa salah satu seri dari kedua balap motor internasional bergengsi itu akan diselenggarakan di kawasan ekonomi khusus Mandalika, Lombok, tahun 2020.

Bagi Indonesia, kepercayaan ini menjadi peluang mendapat publikasi internasional melalui hadirnya media dunia ke Mandalika. Hal itu diharapkan dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan dan membesarnya industri pariwisata.

Pada saat sama, kerja besar menanti. Yang terutama adalah memenuhi persyaratan kualitas sirkuit yang ditentukan organisasi internasional Federasi Motorsport Dunia (FIM). FIM menyetujui sirkuit berupa jalan raya sepanjang 4,32 kilometer dengan 18 sudut. Sirkuit akan dibangun mulai Oktober 2019.

Tantangan lain, membangun kepercayaan masyarakat internasional bahwa Indonesia, terutama Lombok, aman dan siap menerima peserta balap berkelas dunia dan turis berbagai bangsa. Aman bukan hanya dari aspek keamanan, melainkan juga dari sisi kesehatan secara umum, seperti ketersediaan toilet yang bersih serta tempat makan dan menginap sesuai standar internasional.

Untuk menjawab tantangan itu, Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) yang mewakili Indonesia dalam kerja sama dengan Dorna perlu dibantu semua pemangku kepentingan, terutama pemerintah daerah. Selain sirkuit dan infrastruktur fisik berupa perlengkapan penunjang kawasan, seperti hotel, motel, rumah makan, kafe, dan toko cendera mata juga harus segera siap, yang tak kalah penting adalah memperluas bandara dan membangun akses dari bandara menuju kawasan Mandalika.

Selain itu, membangun infrastruktur sosial, menyiapkan pendidikan agar kita memiliki pekerja terampil yang memahami pekerjaannya untuk melayani peserta lomba, media internasional yang akan meliput, dan turis berbagai negara dengan baik.

Kita ingin sebanyak mungkin lapangan kerja yang terbuka akibat kesempatan tersebut diisi tenaga profesional Indonesia. Karena itu, ITDC perlu menggandeng lembaga-lembaga lain, termasuk pemerintah daerah, mempersiapkan sebaik-baiknya sumber daya manusia sejak sekarang. Masyarakat perlu dilibatkan dan mendapat pemahaman tentang sifat industri pariwisata yang menuntut keramahtamahan tuan rumah.

Meskipun penyelenggaraan MotoGP dan World Superbike diadakan di kawasan Mandalika, efek bergandanya kita yakini akan melebar ke seluruh aspek pariwisata Indonesia dan menyentuh bidang ekonomi lain di luar pariwisata.

MotoGP dan World Superbike adalah ajang balap dengan jaringan dunia, yang harus dapat kita manfaatkan penuh dan sebaik mungkin melalui tiga tahun kerja sama penyelenggaraan MotoGP. Keberhasilan penyelenggaraan kedua perhelatan itu akan menjadi cermin wajah Indonesia di mata dunia.


Kompas, 25 Februari 2019