ARSIP PRIBADI

Samsuridjal Djauzi

 

Bulan lalu saya menemani nenek saya yang berumur 68 tahun jalan-jalan di mal. Sewaktu turun dari eskalator, nenek terjatuh dan kaki kanannya sakit, sukar dipakai untuk berjalan. Saya langsung membawanya ke rumah sakit terdekat. Kaki nenek difoto rontgen dan hasilnya ternyata tulang kakinya patah dan perlu dioperasi.

Kami agak khawatir karena selain usia nenek yang sudah lanjut, nenek saya juga mengidap hipertensi dan jantungnya sedikit membengkak. Namun, menurut dokter yang mempersiapkan operasi, nenek saya aman untuk dioperasi. Nenek dirawat sekitar seminggu sebelum diizinkan pulang dari rumah sakit. Sekarang nenek sudah mulai berjalan lagi dengan bantuan tongkat.

Menurut dokter spesialis tulang, nenek saya sudah mengalami osteoporosis sehingga berisiko untuk mengalami fraktur tulang. Dokter mengajari kami bagaimana agar di rumah nenek tidak mengalami kecelakaan, terutama di kamar mandi. Kamar mandi tak boleh licin serta nenek harus punya pegangan di kamar mandi. Begitu juga dalam menuruni tangga harus hati-hati karena koordinasi penglihatan, perasaan, dan gerakan nenek sudah terganggu.

Saya mahasiswi berumur 21 tahun. Setelah membaca bahaya osteoporosis, saya berniat untuk menjalani gaya hidup sehat, sekaligus ingin agar tulang saya kuat, tidak mengalami osteoporosis jika sudah tua nanti.

Dapatkah osteoporosis dicegah? Adakah makanan yang secara khusus mencegah osteoporosis? Benarkah berjemur matahari juga dapat mencegah osteoporosis?

Sewaktu SMU, saya rajin berenang, tetapi sejak mahasiswa sudah tidak sempat lagi. Olahraga apa yang dianjurkan untuk mencegah osteoporosis? Apa gejala osteoporosis dan adakah pemeriksaan khusus untuk mengetahui osteoporosis? Jika sudah terjadi osteoporosis, dapatkah penyakit ini diobati sehingga tidak berisiko mengalami fraktur tulang? Terima kasih atas penjelasan Dokter.

N di J

Pada osteoporosis, tulang menipis dan kehilangan kekuatannya. Orang dengan osteoporosis mudah mengalami patah tulang atau fraktur. Tulang-tulang yang mudah mengalami fraktur adalah di pergelangan tangan, pangkal paha, dan tulang belakang. Osteoporosis lebih sering terjadi pada perempuan karena perubahan hormon yang terjadi pada masa menopause.

Sebagian besar mereka yang mengalami osteoporosis tidak merasakan gejala. Jika osteoporosis sudah lanjut, dapat terjadi tinggi badan berkurang karena tulang belakang mengalami osteoporosis dan bengkok. Pada pemeriksaan foto rontgen, akan tampak perubahan pada tulang belakang tersebut.

Cara terbaik untuk menentukan osteoporosis dengan Dual Energy X-Ray Absorbtionmetry (DEXA). Pemeriksaan dengan alat ini memerlukan waktu sekitar 10 sampai 15 menit. Dengan alat ini, dapat diketahui adanya osteoporosis serta derajatnya.

Pemeriksaan laboratorium darah dan urine dapat mendukung untuk mengetahui penyebab osteoporosis. Salah satu penyebabnya adalah gangguan kelenjar tiroid. Namun, faktor utama yang menyebabkan osteoporosis adalah usia lanjut.

Pencegahan osteoporosis dapat dilakukan sejak usia muda. Pencegahan tersebut dapat dilakukan dengan mengonsumsi makanan yang kaya kalsium, seperti susu, ikan sarden, salmon, keju, dan sayuran hijau. Sinar matahari akan membantu meningkatkan kadar vitamin D yang berperan pada penyerapan kalsium. Olahraga seperti jalan kaki juga membantu mencegah osteoporosis. Kebiasaan yang perlu dihindari adalah merokok dan minum alkohol.

Terapi osteoporosis dilakukan dengan beberapa cara. Osteoporosis ringan diobati dengan olahraga, konsumsi kalsium melalui makanan, atau tambahan suplemen kalsium dan vitamin D. Juga ada beberapa obat yang dapat mengurangi kehilangan massa tulang. Meski kondisi tulang tak dapat kembali ke normal, obat-obat tersebut dapat mengurangi risiko patah tulang.

Mencegah jatuh

Orang usia lanjut (manula) sering mengalami jatuh, baik di rumah maupun di luar rumah. Sekitar sepertiga manula setiap tahun mengalami kecelakaan jatuh. Jika jatuh dan mengalami patah tulang, manula dapat menjadi tidak aktif, hanya berbaring, dan keadaan ini berisiko mengundang infeksi pneumonia. Karena itu, upaya untuk mencegah manula jatuh amat perlu dilakukan.

Jika di rumah kita ada anggota keluarga yang manula, rumah harus dijaga agar aman bagi manula. Ini bukan berarti harus melakukan renovasi rumah besar-besaran. Namun, dengan sedikit perubahan dan tambahan, risiko kecelakaan jatuh dapat dikurangi.

Kamar mandi sering menjadi tempat manula jatuh karena lantai kamar mandi licin dan manula tak punya pegangan di kamar mandi. Jika menggunakan bak mandi, bak mandi ataupun lantai harus diberi alas yang tidak licin dengan memberikan lembaran yang melekat baik dan tidak licin.

Kejadian kecelakaan di bak mandi dapat menyebabkan patah tulang, tetapi juga dapat menyebabkan cedera kepala yang membahayakan jiwa. Di kamar mandi disediakan pegangan untuk memudahkan manula berdiri dan bergerak dengan stabil.

Mengenakan celana di kamar mandi sebaiknya sambil duduk karena jika posisi berdiri tidak stabil dapat mengakibatkan jatuh. Pintu kamar mandi manula sebaiknya tidak dikunci sehingga jika manula di dalam kamar mandi memerlukan pertolongan tak terhalang oleh pintu yang terkunci.

Manula juga sering jatuh di tangga rumah. Sedapat mungkin manula ditempatkan di lantai dasar. Jika harus di lantai atas menggunakan tangga, tangga harus dibuat mudah dilalui manula. Untuk naik dan turun tangga, sebaiknya manula berpegangan di pegangan tangga.

Lantai dapur mungkin licin dan di dapur ada api dan benda-benda yang baru dipanaskan. Jika manula membawa air panas, sebaiknya air panas dicampur dengan air dingin sehingga jika tumpah tidak menimbulkan luka bakar.

Dapur yang sempit serta penuh dengan barang-barang jika tersenggol dapat menimpa manula. Karena itu, dapur harus dirapikan dan jika memungkinkan sebaiknya manula tidak berada di dapur.

Di luar rumah dapat terjadi kecelakaan karena ada kendaraan yang lalu lalang. Penglihatan dan pendengaran manula mulai berkurang sehingga risiko tak waspada akan kendaraan menurun. Sebaiknya manula jika keluar rumah ditemani dan manula dianjurkan memakai baju berwarna yang mudah terlihat.

Para pakar perawatan manula menganjurkan sembilan langkah untuk mencegah manula jatuh.

1) Rapikan rumah sehingga tak banyak barang yang berserakan yang memungkinkan manula tersandung atau terinjak benda licin.

2) Perbaiki bagian rumah yang rusak, lantai yang berlubang, karpet yang menonjol, tangga yang rusak, dan lain-lain.

3) Pasang alat bantu untuk memudahkan manula bergerak, baik di dinding, kamar mandi, maupun di tangga.

4) Cegah manula menggunakan pakaian atau alas kaki yang memudahkan manula jatuh.

5) Jaga agar rumah dalam keadaan terang sehingga memudahkan manula untuk bergerak.

6) Anjurkan manula menggunakan sepatu atau sandal, jangan hanya memakai kaus kaki, apalagi kaus kaki yang licin, yang memudahkan manula jatuh.

7) Hindari lantai licin dan gunakan matras antislip.

8) Upayakan manula tinggal di lantai dasar.

9) Anjurkan manula untuk bergerak dengan hati-hati, jangan terburu-buru.