Penemuan 39 jenazah di Essex, Inggris, sungguh mengejutkan. Mereka besar kemungkinan adalah warga asing yang sedang mencari penghidupan yang lebih baik.
Sejumlah warga Vietnam menduga jenazah-jenazah itu adalah kerabat mereka. Tokoh di kota kecil Yen Thanh, Provinsi Nghe An, Vietnam, menceritakan, beberapa penduduk kota itu pergi ke Inggris dengan jadwal lebih kurang bersamaan dengan penemuan truk kontainer berisi 39 jenazah. Seorang ibu di Yen Thanh berkisah, anaknya mengirim pesan singkat bahwa perjalanannya di luar negeri tak berhasil. Sang anak diduga adalah salah satu korban meninggal di Essex.
Seorang ibu di Yen Thanh berkisah, anaknya mengirim pesan singkat bahwa perjalanannya di luar negeri tak berhasil.
Polisi Inggris menggelar penyelidikan atas kasus yang mencengangkan tersebut. Beberapa orang dikenai proses hukum, termasuk pria pengemudi truk yang didakwa membunuh. Otoritas Vietnam membantu penyelidikan dengan mengumpulkan DNA warganya yang diduga kerabat korban guna memastikan asal-usul mereka. Uji DNA harus dilakukan karena data diri yang dibawa korban sangat minim.
Dalam berita yang dimuat harian ini, Minggu (27/10/2019), peristiwa di Essex mengingatkan pada kematian 58 migran China akibat kehabisan oksigen di dalam truk kontainer di Dover, Inggris, tahun 2000. Mereka tewas setelah menempuh perjalanan berbulan-bulan dari Fujian, China selatan.
Migran Vietnam dilaporkan sering menjalani rute darat berbahaya lewat Eropa Timur untuk menuju Inggris. Banyak dari mereka akhirnya bekerja di Inggris secara ilegal, seperti di tempat perawatan kuku. Mereka sangat rentan dieksploitasi. Seorang warga Vietnam yang anaknya diduga menjadi korban dalam tragedi di Essex mengaku membayar 30.000 pound sterling, sekitar Rp 540 juta, kepada penyelundup supaya anaknya dapat melakukan perjalanan ke Inggris.
Penemuan 39 jenazah di dalam truk kontainer di Essex pada Rabu pekan silam mengingatkan kita betapa kejam kejahatan perdagangan manusia lintas negara. Beberapa tahun lalu, di hutan pedalaman di Thailand, ditemukan makam berisi puluhan jenazah yang diduga adalah warga asing yang sedang mencari penghidupan lebih baik. Thailand dan Malaysia selama ini dikenal sebagai tujuan orang Myanmar serta Bangladesh untuk mencari pekerjaan.
Penemuan 39 jenazah di dalam truk kontainer di Essex pada Rabu pekan silam mengingatkan kita betapa kejam kejahatan perdagangan manusia lintas negara.
Mengingat kejahatan perdagangan manusia lintas negara melibatkan banyak pihak dengan berbagai kebangsaan, kerja sama internasional pun dibentuk untuk mengatasinya. Namun, upaya pemberantasannya sampai saat ini tak mampu menghapusnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar