Cari Blog Ini

Bidvertiser

Senin, 20 Juli 2020

KOLABORASI PRODUKSI GLOBAL: Gangguan Trump pada Huawei, Gangguan pada Konsumen (SIMON SARAGIH)


HANDINING

Simon Saragih, wartawan senior "Kompas"

Ada elastisitas harga pada konsumen global karena tidak semua orang berduit banyak. Beda harga sejuta saja akan memengaruhi pilihan konsumen global. Ini yang disebut elastisitas harga.

Dalam konteks telepon cerdas, Huawei relatif dikenal memiliki produk dengan kualitas setara iPhone, produk Apple. Bedanya ada pada keterjangkauan harga secara relatif.

Ada fanatisme konsumen global pada merek Apple. Biarkan saja itu terjadi dan sah-sah saja. Ada  juga fanatisme konsumen global pada produk Huawei termasuk karena tawaran harga yang lebih rendah dengan kualitas serupa.

Biarkan pembuat produk-produk global bersaing secara global. Biarkan juga negara-negara bersaing dengan ideologinya dan kepentingannya. Akan tetapi, jika persaingan itu sampai mengganggu kenyamanan konsumen, ini hal yang menjengkelkan dan tidak bisa diterima.

Gangguan inilah yang sedang terjadi pada Huawei. Produk canggihnya sedang tidak nyaman bagi para pengguna karena tidak memiliki akses untuk Google Play. Apple dengan sistem IOS-nya leluasa mengakses produk turunan Google.

Inilah gangguan akibat pelarangan Presiden AS Donald Trump bagi Google berkolaborasi dengan Huawei lewat pelarangan Google Play pada Huawei.

AFP/NOEL CELIS

Ketua bergilir Huawei Guo Ping berbicara selama KTT Global Analyst 2020 di markas besar Huawei di Shenzhen, Provinsi Guangdong, di Cina selatan pada 18 Mei 2020. Raksasa teknologi Cina, Huawei, pada 18 Mei menyerang langkah terbaru AS untuk memutuskannya dari pemasok semikonduktor sebagai serangan "merusak" yang akan menabur kekacauan di sektor teknologi global dan industri lainnya.

Biarkan konsumen memilih

Adalah urusan Trump melakukan sepak terjangnya. Namun adalah urusan konsumen menentukan pilihannya tersendiri. Maka dalam hal ini adalah tindakan tidak bertanggung jawab bagi Trump melakukan sepak terjangnya sehingga mengganggu pilihan konsumen.

Rasanya tidak perlu konsumen menerima begitu saja sepak terjang Trump. Konsumen itu lugu akan memilih produk mana saja yang pas sesuai selera dan kemampuannya menjangkau harga.

Situasi yang tidak adil terjadi di mana Apple leluasa memasuki pasar global sementara Huawei diganggu dalam kiprah globalnya.  Huawei sedang memanjakan konsumennya apalagi dengan tawaran 5G. Justifikasi Trump tentang kepentingan keamanan negaranya, di balik pelarangan kolaborasi dengan dengan Google, tidak menjadi justifikasi bagi konsumen global menuruti keinginan Trump.

Tentu tidak adil saat China menjadikan dirinya menjadi pasar bagi produk-produk AS, dan AS menjadi sasaran pembelian obligasi China, saat bersamaan konsumen global terkendala dengan larangan oleh Trump. Negara mana yang tidak memainkan data pelanggan lewat korporasinya? Adakah jaminan AS juga tidak menggalang data global lewat caranya sendiri?

KOMPAS/ELSA EMIRIA LEBA

Lo Khing Seng, Deputy Country Director Huawei Consumer Business Groups Indonesia, dan Edy Supartono, Training Director Huawei Consumer Business Group Indonesia, secara perdana meluncurkan Huawei P40 Pro, salah satu dari tiga versi seri Huawei P40, melalui siaran langsung di Jakarta, Jumat (10/4/2020). Seri lainnya, Huawei P40 dan Huawei P40 Pro+, juga akan keluar tahun ini.

Produk mana sekarang ini yang namanya produk global, yang murni buatan satu negara semata? Apple bukan murni buatan AS, melainkan juga dibuat di China. Dunia sedikitnya telah terjalin lewat sistem produksi global. Inovasi tidak lagi menghasilkan produk nasionalis, tetapi merupakan kombinasi dari inovasi-inovasi di berbagai negara.

Hal yang menjadi penekanan di sini adalah jangan biarkan kekuatan politik adi daya menekan kepentingan konsumen global. Itu namanya merugikan. Secara sederhananya, merugikan kantong konsumen global.

Baca juga: Bijak Mengelola Pendapatan Saat Krisis

Jika Trump melarang Huawei dengan alasan mengancam keamanan, lalu bagaimana Xiaomi yang tetap bisa menggunakan Google Play sebagai contoh.

KOMPAS/PRIYOMBODO

Telepon seluler pintar produksi perusahaan telekomunikasi asal China, Huawei ditawarkan di gerai Erafone di pusat perbelanjaan di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (15/6/2019). Perusahaan-perusahaan Amerika Serikat (AS) seperti Google menghentikan hubungan bisnis dengan Huawei setelah ada larangan dari Presiden AS Donald Trump sebagai buntut dari perang dagang AS-China.

Ketika konsumen global keranjingan dengan Apple dan produk Google, mengapa Trump menghambat secara tidak langsung keranjingan konsumen global pada produk Huawei. Ada ketidakadilan dalam hal ini.

Jika Inggris menuruti keinginan Presiden Donald Trump untuk menanggalkan secara perlahan penggunaan produk-produk Huawei, harap diingat pula, dunia bukan Inggris.

Kompas, 20 Juli 2020

Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger